Kenaikan TUHAN

Renungan Harian Misioner
Kamis, 09 Mei 2024
HARI RAYA KENAIKAN TUHAN

Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Ef. 1:17-23 atau Ef. 4:1-13 (Ef. 4:1-7,11-13); Mrk. 16:15-20

Allah Bapa mengirim Sang Putra untuk memulihkan pemisahan antara manusia dari Tuhan, yang disebabkan oleh dosa kita, yang juga menyakiti manusia satu dari yang lain. Filipus 2:6-11 mengisahkan, bagaimana Sang Putra menyatukan Diri-Nya sedalam-dalamnya dengan manusia: dengan dikandung Bunda-Nya, menyusuri kelemahan Kanak-kanak, kenakalan remaja, pencarian Allah melalui pelbagai godaan serta perlawanan manusia, serta menundukkan diri kepada Bapa Yusuf serta pimpinan masyarakat, yang tidak selalu berjalan lancar menurut pegangan etis, moral dan pedoman religius. 

Refleksi: sejauh manakah kita menyambut Kehendak Sang Putra untuk menjelma menjadi manusia? Siapkah kita BERJALAN BERSAMA DENGANNYA, dengan mempersatukan diri dengan kemanusiaan dan alamiah? 

Bacaan I: Kis. 1:1-11: memperlihatkan, bagaimana tidak hanya orang per-orang, para murid Kristus bergabung bersama, setapak demi setapak dan selapis demi selapis menyambut sapaan Sang Putra dengan hati, budi dan aksi supaya ikut mengambil bagian dalam pewartakan Kabar Gembira mengenai Kemurahan Hati Ilahi. Para anak cucu Abraham-Ishak-Yakub sampai ke seluruh bangsa di segala suku, saling belajar mengerti Kabar Penebusan. Dengan saling mengasihi, terciptakanlah Paguyuban Umat Beriman, yang menuju ke Keluarga Allah. Dengan cara itu, Murid Kristus saling mendukung menyambut terbentuknya Gereja Universal. 

Refleksi kita: Sejauh mana kita bersiap-siap melaksanakan Pesan Sang Terbangkitkan untuk mewujudkan Kehendak Kudusnya membangun damai, sebagai ungkapan menjawab penebusan, secelah demi secelah Ilahi. 

Bacaan II: Efesus 1:17-23 menunjukkan arah agung, bagaimana para Murid Kristus perlahan-lahan menyambut Kebijakan Ilahi, untuk diresapi Hikmat Kebijakan. Sebab dengan Kenaikan Tuhan Yesus, lebih terasalah betapa terasa, bagaimana para murid membutuhkan bisikan rohani untuk mengarahkan masing-masing orang, maupun persaudaraan mereka untuk benar-benar mewujudkan persekutuan Keluarga Allah yang baru. Beratnya mewujudkan Persekutuan Keluarga Allah, jauh melampaui pengorganisasian hidup bersama; sementara itu, mereka bertekun dalam Karya Baru. Sebab, penjiwaan dari penemuan wujud Cinta-kasih Ilahi dalam persekutuan di tengah masyarakat yang memadukan sifat-sifat manusiawi dan ilahi. 

Refleksi kita: sejauh manakah kita sebagai Murid Kristus cermat menyelusuri Gerak Nafas Ilahi mewujud bersama. Injil Markus 16:15-20: Bagi para Rasul, pengutusan Tuhan Yesus untuk Penebusan, yang disempurnakan dalam Penyelamatan Manusia, demi Pengudusan seluruh manusia, menganugerahkan penugasan agung , namun juga memberikan beban pengutusan yang berat. Mereka “ditinggal Guru Agung” dan mempelajari sedikit demi sedikit untuk mewartakan kepada seluruh manusia. Panggilan yang Agung itu juga merupakan pemersatuan mereka dengan Sang Kristus. Dalam proses itu, Roh Mesias benar-benar menjadi penguat. 

Refleksi kita: Seberapa jauh kita menyambut Roh Kristus dalam menerima Pengutusan kita di tempat masing-masing? Seberapa siaga kita menyatu satu dengan yang lain? Seberapa dalamkah kita setia kepada Tuhan?

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Formasi para religius dan calon imam – Semoga para biarawan dan biarawati, serta para calon imam, tumbuh dalam panggilan mereka sendiri melalui pembinaan pribadi, pastoral, spiritual dan komunitas, sehingga mereka mampu menjadi saksi Injil yang kredibel. 

Ujud Gereja IndonesiaContent creator dan influencer – Semoga para content creator dan influencer mampu memproduksi konten-konten yang mengandung pesan positif, kejujuran, dan membangun persatuan. 

Amin

Tinggalkan komentar