Renungan Harian Misioner
Minggu, 12 Mei 2024
HARI MINGGU PASKAH VII
Kis. 1:15-17,20a,20c-26; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; 1Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19.
Saudari-saudara terkasih, hari ini kita memasuki Minggu Paskah ke-7 dan tidak lama lagi kita akan merayakan Hari Raya Pentakosta. Gereja mengajak kita merenungkan kembali pesan Yesus kepada para rasul sebelum Ia ditangkap dan disalibkan. Jika kita mencermati bacaan-bacaan Injil minggu-minggu sebelumnya, kita bisa melihat gambaran besar mengenai saat-saat terakhir Yesus berkumpul bersama para murid. Yesus sadar jika kesempatan-Nya berkumpul bersama para murid hampir berakhir. Oleh karena itu Ia menyampaikan wejangan-wejangan kepada para murid dan meneguhkan hati mereka.
Injil hari ini berisikan doa Yesus kepada Bapa-Nya untuk para rasul. “Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.” (Yoh. 17:11) Penting untuk kita renungkan bahwa persatuan Allah Tritunggal adalah relasi cinta kasih. Allah adalah Kasih dan berkali-kali Yesus mengajarkan bahwa melalui cinta kasih kita mengalami pengalaman akan Allah itu sendiri. Namun cinta kasih Kristiani mengusung nilai-nilai yang tidak jarang berbeda dengan tawaran duniawi.
Masing-masing dari kita tentu punya pengalaman bagaimana perjuangan untuk menghidupi iman akan Kristus tidak jarang menempatkan kita pada situasi yang sulit dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin seringkali kita disalahpahami, diasingkirkan, dan merasakan beratnya berjuang melawan arus duniawi di sekitar kita. Situasi-situasi tersebut telah terjadi sejak zaman para rasul. Yesus menyadari betul situasi kita di tengah dunia ini dan Ia memohon kepada Bapa di surga agar kita ‘dikuduskan’ selagi kita hidup di dunia ini. “Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.” (Yoh. 17:18-19).
Saudara-saudari terkasih, sebagai pengikut Kristus kita tidak pernah benar-benar sendirian. Sebagaimana Yesus berdoa dan meneguhkan para rasul, Ia juga berdoa dan meneguhkan kita. Yesus yang bangkit dari kematian merupakan bukti nyata bahwa cinta kasih melampaui segala sesuatu. Marilah kita dengan penuh iman dan harapan senantiasa bertekun dalam doa dan cinta kasih. Semoga kehadiran kita di tengah keluarga, komunitas, dan masyarakat, selalu menghadirkan Kristus yang bangkit. Tuhan memberkati.
(Br. Kornelius Glossanto, SX – Misionaris Xaverian)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Formasi para religius dan calon imam – Semoga para biarawan dan biarawati, serta para calon imam, tumbuh dalam panggilan mereka sendiri melalui pembinaan pribadi, pastoral, spiritual dan komunitas, sehingga mereka mampu menjadi saksi Injil yang kredibel.
Ujud Gereja Indonesia: Content creator dan influencer – Semoga para content creator dan influencer mampu memproduksi konten-konten yang mengandung pesan positif, kejujuran, dan membangun persatuan.
Amin
