Hati Tanpa Noda Santa Perawan Maria

Renungan Harian Misioner
Sabtu, 08 Juni 2024
P. S. Hati Tak Bernoda SP Maria

dr Ruybs Yes. 61:9-11; MT 1Sam. 2:4-5,6-7,8abcd; Luk. 2:41-51

Sepanjang sejarah anak cucu Abraham-Ishak-Yakub, dosa berkecamuk: sejak Hawa dan Adam sampai para Hakim, Raja dan Nabi. Oleh sebab itu, banyak sekali nada-nada peringatan dari Yang Ilahi sampai Musa dan Daud sampai Nabi Elia sampai masa akhir, menjelang hadirnya Sang Mesias. Bahkan di kalangan “Sisa-sisa Suci”, kepada para Leluhur diingatkan untuk bertobat kepada Allah Yang Penuh Daya Pengudusan. 

Refleksi Kita: kalau hari ini kita diajak merayakan Peringatan “HATI SANTA PERAWAN MARIA TANPA NODA”, hal itu ingin me-negas-kan, betapa Roh Maha-murni telah melimpahkan berkah Allah kepada semua saja, agar Sang Utusan menemukan kita mengimani Maria penuh Kasih-Nya. 

Bacaan I: Yes. 61:9-11 mengingatkan, betapa Allah tidak habis-habisnya menyayangi umat-Nya dan menjanjikan pengudusan-Nya; tanpa karya kasih pemurnian Allah itu, tidaklah mungkin seluruh umat manusia menyadari hatinya untuk terbuka pada Spirit Penyucian tersebut, dosa manusia akan senantiasa meliputi manusia dan seluruh ciptaan Allah. Sebab, kekuatan ‘Musuh-musuh Umat Manusia berulangkali mengancam Ciptaan Allah’, dan menggoda semuanya untuk mengambil jarak dari pertobatan kepada Yang Maha Kudus. 

Refleksi Kita: dengan bakti sejati kepada Yang Maha Kasih, marilah kita selalu membuka hati dan jiwa kita, supaya tidak henti-hentinya menyiagakan diri bagi belas kasih Allah menyongsong kasih sayang-Nya. 

Bacaan Injil: Luk. 2:41-51 menunjukkan, bagaimana Keluarga Kudus Nasaret, dijiwai oleh keprihatinan Hati Bunda Maria, mencermati Sang Putra, yang mengarahkan Hati-Nya kepada Bapa dan Kediaman-Nya. Orientasi Bunda Maria dan Bapa Yusuf tertuju pada Kenisah, karena Hati Maria maupun pendidikan Bapa Yusuf, menyesuaikan diri dengan Iman, yang dijunjung tinggi oleh para Leluhur mereka. Hati Bunda Maria, beriringan dengan Hasrat Sang Putra, mengarahkan diri kepada Dia, Yang Mengutus-Nya, untuk mewartakan Kerahiman, dalam Hati Bapa, yang tidak henti-hentinya mau menguduskan seluruh ciptaan-Nya, yang sudah diselenggarakan kehadiran-Nya seutuhnya. Itulah intisari, dari ungkapan Malaikat Gabriel, mengenai Roh Kudus, yang meliputi Perawan Maria: dan memenuhi Hati Perawan Maria. 

Refleksi Kita: sebagai anak-anak Maria, marilah kita juga senantiasa membuka hati kita, agar mempersilahkan Roh Pengudusan, supaya kita dipenuhi dengan hasrat, untuk dipenuhi dengan Roh Yang Menguduskan Maria. Refleksi ini hendaknya menyebabkan kita penuh bakti kepada Hati Maria dan senantiasa memohon pendampingan bersama dengan Sang Putra.

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPara migran yang meninggalkan negeri mereka – Semoga para migran yang meninggalkan negeri mereka karena perang atau kelaparan, terpaksa melakukan perjalanan penuh bahaya dan kekerasan, menemukan sambutan dan peluang baru di negara-negara yang menerima mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaOrang muda – Semoga Gereja semakin terbuka dan mampu merangkul kaum muda di tengah proses pembentukan identitas, sehingga mereka dapat mengalami Kristus sebagai Sahabat dan Juru Selamat.

Amin

Tinggalkan komentar