Saksi Kasih

Renungan Harian Misioner
Sabtu, 10 Agustus 2024
Pesta S. Laurensius

2Kor. 9:6-10; Mzm. 112:1-2,5-6,7-8,9; Yoh. 12:24-26

Kerap kali istilah “martir” membawa banyak orang pada pemikiran, bahwa ada orang yang dibunuh karena imannya. Pengertian itu sering melupakan, bahwa isi-dasar martir adalah “menjadi saksi” atas iman kepada Tuhan Yesus. Dengan demikian, sebenarnya, dalam kata saksi ada warna kehidupan dan kata-kata, yang menyebabkan orang itu dilihat banyak orang lain, telah berbicara dan hidup sedemikian, sehingga, tidak sedikit orang yang menyaksikan tingkah laku orang itu menunjukkan betapa iman kepada Allah membekas pada khalayak. Dengan demikian, kata dan hidup sampai matinya orang itu menyebabkan betapa banyak orang menyaksikan – melihat atau mendengar – bahwa orang itu melaksanakan perintah untuk menjalankan rencana Pengudusan Ilahi. 

Refleksi Kita: sejauh manakah kata dan tingkah laku kita sedemikian sehingga menyebabkan Kristus diimani? 

Bacaan pertama memperlihatkan, bagaimana Allah menganugerahkan rahmat sedemikian melimpah, sehingga orang, yang menyaksikannya telah mendapat gambar yang nyata, bagaimana kalau manusia hidup sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Dengan cara itu, manusia lain tertarik untuk mengimani hidup seturut ajaran dan teladan Yesus. Di situlah orang yang ada di sekitarnya dapat dilimpahi Roh, sehingga menyambutnya untuk ikut serta mengikuti Sang “Jalan, Kebenaran dan Hidup” untuk mengarahkan diri kepada Allah, yang Maharahim, sehingga dosa-dosanya diampuni. Demikianlah terwujud pesan pengutusan, untuk mewartakan Kabar Gembira. 

Refleksi Kita: seberapa jauhkah panca indra dan kata-kata serta tindakan kita sedemikian, sehingga di dalamnya komunitas dan masyarakat mengalami kerahiman Ilahi, sehingga Allah dimuliakan karena iman banyak orang?

Bacaan Injil memperlihatkan, bagaimana Tuhan Yesus mengajak kita semua menggunakan seluruh diri dan komunitas kita untuk membuahkan keyakinan, betapa kerahiman Allah benar-benar membenihkan keselamatan, karena dosa-dosa dibersihkan. Cara hidup itu menumbuhkan keselamatan, yang tidak henti-hentinya menghasilkan keselamatan. Semoga banyak orang dapat sungguh menyaksikan karya Allah sedemikian, sehingga terlaksanalah Rencana Penyelamatan Allah dan semakin besarlah Paguyuban Umat yang beriman kepada cinta kasih Ilahi. 

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalBagi para pemimpin politik – Semoga para pemimpin politik melayani rakyat, bekerja untuk pembangunan manusia seutuhnya dan kebaikan bersama, serta memberikan perhatian lebih kepada orang miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan keluarga berpenghasilan rendah – Semoga paroki-paroki dapat meningkatkan keberdayaan keluarga-keluarga berpenghasilan rendah dengan langkah-langkah konkret, seperti menyediakan layanan koperasi, memberikan ilmu pengelolaan keuangan, serta meningkatkan semangat kewirausahaan. 

Amin

Tinggalkan komentar