Sabda Bahagia

Renungan Harian Misioner
Rabu, 11 September 2024
P. S. Yohanes Gabriel Perboyre

1Kor 7:25-31; Mzm 45:11-12.14-15.16-17; Luk 6:20-26

Sabda bahagia merupakan salah satu ajaran Yesus yang sangat kontroversial. Bagaimana mungkin orang disebut bahagia tatkala hidupnya berada dalam kemiskinan, kelaparan, dan tangisan? Apalagi jika ia masih dibenci, dikucilkan, dicela dan ditolak. Pesan Sabda Bahagia menjadi sulit dicerna dan dihayati. Menjadi sulit karena dunia juga menawarkan berbagai cara untuk mendapatkan kebahagiaan. Sabda bahagia menjadi bagaikan pintu sempit yang tidak banyak dilalui oleh manusia.  

Namun tidak demikian halnya dengan mereka yang telah memahaminya. Sejarah Gereja mengajak kita untuk sejenak menoleh ke belakang. Walau jemaat Kristen awal mengalami banyak tekanan berat, mereka tidak meninggalkan Yesus. Hidup mereka justru menjadi sebuah kesaksian besar bahwa di dalam Dia ada sukacita kebahagiaan. Inilah yang terjadi pada Gereja di Makedonia: “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan” (2Kor. 8:2).

Sabda Bahagia memberi pesan kepada kita semua bahwa kebahagian sejati hanya ada pada Tuhan. Sedangkan kebahagiaan yang ditawarkan dunia hanya fana belaka. St. Agustinus adalah sebuah legenda sepanjang masa tentang hal ini. Masa mudanya dihiasi dengan lumuran dosa dengan melanggar semua perintah Allah. Namun ketika dia tertangkap oleh Kristus hidupnya berubah drastis. Dalam pengakuannya, ia mengatakan dengan sungguh-sungguh bahwa “hanya di dalam Tuhanlah hatiku merasa tenteram”.

Akhirnya, Sabda bahagia mengajak semua murid-Nya untuk menempatkan Tuhan di atas segalanya dengan hidup menurut standar yang telah digariskan-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku” (Mat. 16:24).  

(RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalJeritan bumi – Semoga masing-masing dari kita akan mendengar dan mencamkan jeritan Bumi dan para korban bencana alam serta perubahan iklim, dan semoga semua orang akan berusaha secara pribadi untuk merawat dunia tempat kita tinggal.

Ujud Gereja IndonesiaTokoh-tokoh Kitab Suci – Semoga anak-anak, remaja, dan orang muda Katolik dapat menemukan tokoh-tokoh Kitab Suci yang menjadi idola dan teladan mereka dalam menjalani hidup sehari-hari.

Amin

Tinggalkan komentar