Kita Semua Diberkati

Renungan Harian Misioner
Kamis, 23 Mei 2024
P. S. Yohanes Baptista Di Rossi

Yak. 5:1-6; Mzm. 49:14-15ab,15cd-16,17-18,19-20; Mrk.9:41-50

Tujuan hidup manusia di dunia adalah mencapai kebahagiaan dalam hidup. Pertanyaannya, di manakah kebahagiaan itu bisa ditemukan? Orang kaya pada zaman Yakobus dan juga kita pada saat ini berpikir bahwa kekayaan bisa memberi kebahagiaan pada manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa memiliki harta yang berlimpah belum tentu memberikan kebahagiaan pada manusia. Tetapi, apakah dengan memiliki kekayaan itu menjadi suatu dosa? Pada dasarnya, kekayaan adalah suatu anugerah Tuhan seperti anugerah lainnya. Kita semua diberkati, entah kita kaya atau pun miskin. Yakobus dalam bacaan pertama hendak menegaskan pada jemaat Kristiani saat itu dan juga kita saat ini bahwa, kita tidak boleh materialistis, memandang ke dalam diri sendiri dan berpikir bahwa kebahagiaan dan kepuasan hidup diukur dari kekayaan kita.

Di manakah kebahagiaan sejati itu ditemukan? Kebahagiaan sejati hanya ditemukan di dalam Allah sendiri! Hal ini mengandaikan bahwa kita bersatu dengan Tuhan. Inilah yang menjadi tujuan hidup kita sesungguhnya, yakni persatuan kita dengan Tuhan yang adalah sumber kebahagiaan kita. Bila kita benar-benar hidup di dalam Tuhan yang adalah tujuan pencarian kita, maka kita harus memastikan bahwa tidak ada hal yang menghalangi kita. Dengan demikian, maka pilihan kita sangat jelas dengan tidak berkompromi atau mengubah diri kita untuk sesuatu yang sifatnya sementara atau ilusi. Bacaan Injil secara tegas mengungkapkan bagaimana kita mengejar tujuan hidup kita dengan memangkas segala hal yang menghambat atau menghalangi pencarian kita itu. Yesus berkata. â€śJika tanganmu menyebabkan engkau berbuat dosa, penggallah!…” (Mrk. 9:43-47) Yesus menghendaki perubahan total pada diri manusia dalam mengejar kebahagiaan sejati. Dia tidak hanya berbicara tentang kehidupan di dunia, tetapi kehidupan di akhirat. Jadi jika apa yang kita lakukan merugikan dan menghancurkan kita, bukan hanya saat ini tapi juga di kehidupan selanjutnya, maka layaklah bila hal-hal yang demikian disingkirkan! Injil juga mengingatkan kita untuk tidak menjadi penghalang bagi mereka yang berada di bawah pengawasan kita dengan menyalahgunakan otoritas, posisi dan hak istimewa dengan mengambil keuntungan dari orang miskin atau mereka yang rentan.

Pertanyaan refleksi kita, hal-hal apakah yang dapat kita singkirkan dari hidup kita? Ada banyak hal dalam hidup kita yang dapat kita hilangkan demi mencapai perjumpaan kita bersama Allah, seperti kebiasaan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, dosa ketidakjujuran, kebencian, dan kecemburuan. Bahkan dosa sekecil apa pun hendaknya dihilangkan demi mencapai kebahagiaan di dalam Allah. Untuk itu, kita menggunakan segala cara yang dapat membantu kita bertindak secara benar, memanfaatkan kekayaan, bakat, dan sumber daya kita. Yesus dalam bacaan Injil menegaskan, “Siapa saja yang memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.” Jadi dalam segala hal, besar dan kecil, kita menyiapkan jiwa kita untuk Tuhan. Kita harus menggunakan segala sesuatu yang Tuhan telah berikan kepada kita untuk bertumbuh dalam kebaikan, kebajikan, kemurahan hati, cinta, kesabaran, dan kasih sayang. Dengan cara ini pula kita menggarami dunia, seperti yang Yesus kehendaki dari kita. Bila hidup kita menjadi tawar dan tidak memberi rasa pada dunia, maka kita berdoa memohon kepada Tuhan Yesus agar ia menggarami kita dengan Roh Kudus-Nya. Roh Kudus akan menyucikan kita dan memampukan kita untuk memperjuangkan nilai-nilai yang diajarkan Yesus sendiri di tengah dunia saat ini. Roh Kudus ini jugalah yang memberikan kita kebijaksanaan untuk benar-benar memilih apa yang baik bagi kita dalam upaya mencapai tujuan hidup kita dan memampukan kita untuk menggarami dunia dengan sabda dan kasih-Nya!

(RP. Joseph Gabriel, CSsR – Studentat Redemptoris, Yogyakarta)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Formasi para religius dan calon imam – Semoga para biarawan dan biarawati, serta para calon imam, tumbuh dalam panggilan mereka sendiri melalui pembinaan pribadi, pastoral, spiritual dan komunitas, sehingga mereka mampu menjadi saksi Injil yang kredibel. 

Ujud Gereja IndonesiaContent creator dan influencer – Semoga para content creator dan influencer mampu memproduksi konten-konten yang mengandung pesan positif, kejujuran, dan membangun persatuan. 

Amin

Tinggalkan komentar