08 Februari 2020
Hari ke-2 “Jogja Friendship” (Part 01)
Hari kedua program Sekolah Misi para remaja dari 8 Keuskupan dibuka dengan Misa pagi yang dipimpin oleh RP. Yohanes Sigit Winarno, SCJ. Imam yang akrab dipanggil dengan Romo Sigit ini mengingatkan adik-adik remaja peserta Sekolah Misi untuk menjaga kualitas pribadi dan hidup. Poin penting sebagai misionaris cilik, menjadi tangguh dengan melalui semua kegiatan di sekolah misi baik itu kegiatan yang mengasah fisik maupun mental. Ini juga sesuai dengan bacaan hari itu di mana Yesus mengajak para murid untuk menyepi dan berdoa setelah melakukan pelayanan.
Peserta kemudian dibagi dalam 6 kelompok yang masing-masing didampingi oleh Dirdios dan para animator/animatris. Formasi setiap kelompok sengaja membuat para peserta yang berasal dari Keuskupan yang berbeda-beda saling berbaur. Meskipun demikian, para remaja T-SOM tidak tampak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berelasi satu dengan yang lainnya. Mereka dapat saling berkenalan bagi yang belum mengenal satu sama lain, dan bagi yang sudah mengenal nama dapat menjalin relasi yang lebih dekat lagi dengan kesempatan bekerja sama dalam satu kelompok ini.
Setiap kelompok diminta untuk membuat nama kelompok dan “yel-yel” khas masing-masing kelompok, sebelum kemudian masuk ke dinamika aktivitas persahabatan dalam bentuk kegiatan outbond. Tujuan outbond ini adalah untuk menggali arti sahabat sebagaimana tema pertemuan “Jogja Friendship”. Para peserta tampak sangat bersemangat dalam membuat nama kelompok serta “yel-yel” yang unik dan kreatif. Masing-masing kelompok kemudian diminta untuk maju bergantian mengenalkan kelompoknya melalui “yel-yel” tersebut.
Nantikan kisah selanjutnya tracking “menyusur sungai” para remaja T-SOM.
Baca juga: Hari Pertama T-SOM Angkatan ke-2 “Jogja Friendship”
Mantap T-SOM selalu siap untuk bermisi.. sekali katolik tetap katolik, katolik sampai mati… Amin
SukaSuka