Misa Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta diikuti bahkan di China

Melalui aplikasi WeChat dan terjemahan simultan, ribuan orang di Republik Rakyat Tiongkok mengikuti liturgi harian yang dirayakan oleh Paus Fransiskus.


Ribuan orang di Republik Rakyat Tiongkok bergabung dalam siaran harian Misa Paus selama beberapa minggu terakhir ini.

Jutaan orang di seluruh dunia mengikuti liturgi harian sederhana ini dari kapel tempat tinggalnya di Casa Santa Marta, berkat siaran langsung televisi dan radio serta laporan berita dalam banyak bahasa. Inilah hadiah yang ingin diberikan oleh Uskup Roma ini setiap hari kepada begitu banyak orang yang tidak dapat pergi dari rumah mereka selama masa sulit ini. Hadiah itu bahkan sampai pada umat Katolik di China.

Siaran pertama

Siaran langsung pertama di Cina berlangsung pada 27 Maret 2020. Saat itulah Paus Fransiskus memimpin saat doa khusus di tengah hujan di Lapangan Santo Petrus yang kosong untuk meminta Tuhan mengakhiri pandemi.

Pada 30 Maret 2020, siaran Misa dari Casa Santa Marta kemudian dimulai di China melalui media sosial. Perayaan langsung pertama tercatat 280 kali dilihat. Setelah itu angkanya meningkat setiap hari. Dalam beberapa hari terakhir jumlah orang yang terhubung setiap hari secara langsung mencapai antara 7-8 ribu, dengan lebih dari 10 ribu tampilan. Misa diikuti oleh lebih dari satu anggota keluarga umat yang terhubung ke satu perangkat digital, terutama pada hari Minggu.

Bagaimana Misa itu disampaikan

Liturgi ditransmisikan melalui smartphone, melalui aplikasi WeChat, aplikasi paling populer di Cina. Ini juga biasa digunakan oleh orang tua. Dalam beberapa kasus anak-anak yang lebih muda, mereka lebih mahir dengan teknologi baru, sehingga mampu mentransfer gambar ke komputer atau televisi agar seluruh keluarga dapat berpartisipasi dan gambar dapat dilihat lebih baik terutama oleh orang tua. Terjemahan simultan, juga disebarluaskan melalui WeChat, memungkinkan semua orang yang terhubung untuk memahami homili Paus.

Dengan demikian orang dewasa, anak-anak dan orang muda, bersama dengan kakek nenek mereka – semuanya yang terpaksa untuk tinggal di rumah untuk menghindari infeksi virus corona – dapat mengikuti Misa pagi bersama Paus Fransiskus. Itu bahkan lebih penting karena mereka tidak dapat berpartisipasi secara langsung dalam liturgi yang dirayakan di gereja-gereja di China selama lebih dari tiga bulan karena krisis Covid-19 ini.

Terhubung dengan Santo Petrus dan Gereja universal

Berita bahwa siaran langsung Misa Paus akan berakhir disambut dengan berbagai kesedihan dan juga sebagian dengan air mata.

Khusus untuk orang tua dan orang sakit, perayaan liturgi oleh Paus Fransiskus telah menjadi janji harian yang melaluinya mereka merasa ditemani oleh gembala mereka.

Melalui liturgi yang ditransmisikan setiap hari pada jam 1:00 siang. (7:00 pagi di Italia), umat Katolik di China merasa bersatu dalam doa dengan Penerus Petrus dan dengan Gereja universal.

 

Oleh Francesco Liang – Vatican News
Terj. BN-KKI

Tinggalkan komentar