Membangun Kesetiaan di Balik Penderitaan Kita

Renungan Harian Misioner
Jumat, 29 Januari 2021
P. S. Joseph Freinademetz

Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34

Misi: Tekunlah berkisah tentang Allah dan Kerajaan-Nya yang senantiasa hadir di tengah derita hidup kita.

Para Sahabat misioner yang terkasih, tidak gampang menemukan anugerah dan kebaikan Allah di belakang semua derita kita. Apa lagi derita dan persoalan itu datang silih berganti. Rasul Paulus menghendaki agar komunitas beriman di Ibrani harus bertekun, tetap percaya, sekali pun dihimpit berbagai penderitaan, karena Allah senantiasa menyertai mereka yang setia dan bertekun untuk percaya.

Sementara dalam Injil Markus hari ini, mengajak kita untuk masuk ke dalam realitas Kerajaan Allah yang disampaikan Yesus yakni Kerajaan Allah yang berkembang dan meluas dalam kesenyapan, dan keheningan namun penuh dengan daya ubah, daya pemulihan dan kesempurnaan. Selain itu, Kerajaan Allah adalah kekuatan yang mampu berkembang dari situasi dan realitas yang paling sederhana, dari kekuatan dan karya yang paling kecil namun berkembang dan memiliki kekuatan sehingga menjadi tempat tumpuan dan ruang yang mampu mempersatukan semua orang yang percaya, bertekun dan setia.

Sesama sahabat misioner yang terkasih dalam Kristus, percaya dan setia kepada Allah dalam Diri Kristus bukan berarti kita berlangkah dalam situasi bebas derita dan kesulitan. Tantangan iman dan penderitaan akan menjadi bagian dari materi ujian kita untuk mengukur sejauh mana kesetiaan kita bisa dipertahankan demi kesatuan kita dengan Allah melalui Diri Kristus Putra-Nya.

Bagi mereka yang percaya semua penderitaan, sengsara serta berbagai persoalan mulai dari yang sangat sederhana hingga yang tersulit sekali pun merupakan juga jalan yang disediakan Allah untuk memurnikan kepercayaan kita, menguji kesetiaan kita serta memberi kesempatan untuk melihat apa yang berada di belakang dan penghujung semua kisah sengsara kita. Dengan demikian kita harus bisa mengakui bahwa semua tantangan, penderitaan dan kesulitan yang kita alami dalam seluruh rangkaian hidup harus menjadi alat ukur serta alat uji daya tahan iman kepada Tuhan. Kerumitan dan derita yang kita hadapi hendaknya menghantar kita pada perjuangan serta kedewasaan iman.

Melalui penderitaan serta berbagai tantangan itu, kita diminta untuk mengalami keheningan dan kesenyapan Kerajaan Allah yang bekerja begitu efektif dan efisien dalam meneguhkan kita. Oleh penderitaan itu kita yang tetap percaya pada Kristus diharapkan terus membuka diri pada kehendak Allah serta kekuasaan Kerajaan-Nya yang sungguh teduh, hening dan senyap dalam bertindak dan berkarya sehingga siapa pun yang percaya, bertekun dan setia pada Kristus akan mengalami sukacita dan penghiburan di setiap penghujung suatu derita.

Sesama sahabat misioner yang terkasih, kesetiaan iman, ketekunan iman serta perjuangan iman menjadi tanda ‘CREDO” kita bahwa Allah melalui Kristus Putra-Nya tidak pernah berpihak pada penderitaan, sengsara apalagi maut. Namun Allah tetap menghadirkan penderitaan, sengsara bahkah petaka agar kita boleh mengukur ketahanan iman dan harapan. Maka hendaknya semua penderitaan dan tantangan harus menjadi jalan dan peluang untuk membawa kita semakin menyatu dengan Kerajaana Allah, yang hadir nyata dalam Diri Kristus.

Sahabat Misioner yang terkasih, penderitaan setiap orang beriman harus menjadi kekuatan bagi kita untuk menemukan bahwa Kerajaan Allah yang memiliki daya ubah dan tenaga pemulihan yang dahsyat, dalam kesenyapan dan keheningan sedang menjawab teriakan minta tolong kita. Derita dan sengsara kita akan menghasilkan butir-butir berisi sehingga boleh membawa pengharapan dan sukacita bagi diri sendiri dan sesama. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Persaudaraan antarsesama manusia: Semoga Tuhan menganugerahi kita rasa persaudaraan yang kuat agar kita bisa hidup berdampingan bersama saudara-saudara kita yang berlainan agama dengan saling terbuka dan mendoakan. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Solidaritas masyarakat: Semoga, kita sebagai bangsa, dapat melanjutkan dan makin mengembangkan solidaritas, terlebih bagi mereka yang miskin dan menderita oleh karena wabah Covid-19. Kami mohon…

Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:

Perkenankanlah kami mempercayakan seluruh tahun ini dalam cinta-Mu, sebagaimana nampak dalam persembahan diri Santo Yoseph, yang menyertai Bunda Maria dalam memelihara Sang Putera, dalam pelbagai duka derita maupun sukacita di Nasaret. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s