Mengelola Buah yang Baik

Renungan Harian Misioner
Rabu, 23 Juni 2021
S. Etheldreda

Kej. 15:1-12,17-18; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7,8-9; Mat. 7:15-;20

Dalam bacaan Injil hari ini (Mat. 7:15-20), Yesus berpesan kepada para murid-Nya: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas” (Mat. 7:15). Apa perbedaan antara nabi yang baik dan benar dengan nabi palsu? Nabi adalah orang yang diutus Allah untuk membawa pesan dari Allah dan menjadi juru bicara Allah. Dalam menyampaikan pesan dari Allah, nabi-nabi yang benar biasanya mengawalinya dengan kata-kata “Tuhan berfirman” atau “Firman Tuhan:…”, atau “beginilah Firman Tuhan”. Selanjutnya, nabi akan menyampaikan pesan dari Allah atau kehendak Allah dalam aneka bentuk ungkapan, seperti cerita, bahasa kiasan, kecaman, khotbah, sendirian, atau dalam bentuk mazmur. Nabi yang benar membawa orang kepada Allah dan segala kehendak-Nya agar manusia bahagia dan selamat.

Sebaliknya, nabi atau guru palsu membawa orang kepada kejahatan, penderitaan dan kebinasaan. Guru-guru palsu yang secara lahiriah tampaknya saleh, tetapi di dalam hati adalah “serigala yang buas” (Mat. 7:15), kadang-kadang dapat dikenal dari “buah” mereka. Buah guru palsu itu adalah sifat-sifat buruk yang nyata dalam kehidupan para pengikut mereka (1Yoh. 4:5-6): Pertama, mereka akan mengaku diri mereka sebagai orang Kristriani, tetapi mereka lebih setia kepada tokoh-tokoh mereka daripada Firman Allah (Mat. 7:21). Kedua, mereka lebih mengutamakan kepentingan mereka sendiri daripada kemuliaan dan kehormatan Allah. Ajaran mereka akan berpusat pada diri mereka dan bukan kepada Allah (Mat. 7:21-23). Ketiga, mereka akan menerima ajaran dan tradisi manusia, bahkan yang bertentangan dengan Firman Allah (Mat. 7:24-27; 1Yoh. 4:6). Keempat, mereka akan mencari dan menanggapi pengalaman religius dan penyataan adikodrati sebagai kekuasaan yang mengesahkan kebenaran (Mat. 7:22-23), dan bukan memantapkan dirinya di dalam seluruh ajaran Firman Allah. Kelima, mereka tidak mau menerima ajaran yang sehat, tetapi akan mencari guru-guru atau pengajar yang menawarkan keselamatan dengan “jalan lebar” yang tidak benar itu (Mat. 7:13-14,23).

Nabi atau pengajar palsu berlimpah saat ini sebanyak yang mereka lakukan pada waktu zaman Kitab Suci. Nabi atau pengajar palsu masih hidup di zaman modern ini. Nabi atau pengajar palsu modern fasih mengutip Kitab Suci sebagai bahan pembenaran diri. Dalam zaman modern ini, pemakaian kata-kata indah sangat banyak. Bahasa-bahasa iklan sangat dahsyat sekali. Kata-kata indah itu membuat orang terbuai, terbius dan mau mengikuti kata-kata itu padahal kata-kata itu palsu dan berbohong. Di zaman modern ini, semakin banyak nabi atau pengajar palsu yang mencoba menyesatkan kita agar kita jauh dari kebenaran firman Tuhan. Nabi-nabi palsu modern ini datang dengan paket yang begitu menawan dan menggoda: paras yang cantik/cakep di TV, blog/video yang penuh semangat dan kekinian, dan seterusnya, tetapi suka memutarbalikkan firman Tuhan. Seperti nabi palsu di dalam Kitab Suci, nabi palsu modern juga diliputi oleh keserakahan dan kerakusan. Mereka adalah orang-orang yang ingin memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Mereka sangat berminat pada uang dan kekayaan.

Bagaimana kita menghindari kepalsuan dalam hidup pribadi kita? Dengan menjadi pribadi yang benar, yaitu benar di hadapan Allah, sabda-Nya dan rahmat-Nya. Mereka yang benar di hadapan Allah, tahu bahwa kekuatan mereka tidak terletak pada diri mereka sendiri, melainkan terletak dalam Allah yang menyalurkan apa yang kita butuhkan. Kita membutuhkan kebijaksanaan Allah dan pikiran yang sehat supaya kita mampu menerima apa yang sungguh-sungguh baik dan benar, serta menolak apa yang palsu dan salah. Buah yang baik dari seorang murid ditandai dengan iman, harapan, dan kasih, keadilan, kewaspadaan, ketabahan dan kesederhanaan. Apabila kita mengelola buah-buah yang baik ini dalam hidup kita sehari-hari, kita akan mampu mengendalikan kecenderungan atau godaan untuk berkata, bersikap dan berperilaku seperti nabi atau pengajar palsu. Apakah kita berusaha mengelola buah yang baik dalam hidup kita dan menolak apa saja yang menghasilkan buah yang buruk?

(RP. Silvester Nusa, CSsR – Dosen STKIP Weetebula, NTT)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Keindahan Perkawinan: Marilah kita berdoa bagi kaum muda yang sedang mempersiapkan perkawinan dengan dukungan komunitas Kristiani: semoga mereka bertumbuh dalam cinta, dengan kemurahan hati, kesetiaan dan kesabaran. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Pegiat dan pengguna media sosial: Semoga semua pegiat dan pengguna media sosial dikaruniai keutamaan untuk dapat terus berkreasi menebarkan hal-hal positif dan terhindar dari hal-hal yang merugikan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Kami mohon…

Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:

Berkenanlah memberi kami hati, seperti Hati Putera dari Bapak Yoseph, untuk mengambil bagian secara tulus dalam membangun Paguyuban Umat Beriman dalam keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas kami. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s