Selamatkan atau Binasakan?

Renungan Harian Misioner
Senin, 06 September 2021
P. S. Thomas Tsugi

Kol. 1:24 – 2:3; Mzm. 62:6-7,9; Luk. 6:6-11

Yesus memang kontroversial! Meski tahu pihak lawan – Ahli Taurat dan orang Farisi – mengincar-Nya, Ia tak takut atau mundur. Sebaliknya tanpa ragu atau gentar, Ia tampil mengungkapkan secara lurus dan terbuka apa yang ada di kepala orang-orang itu, yang tidak secara terus terang mereka suarakan. Di sini seakan-akan Tuhan mau bilang bahwa selain Ia tahu ‘segala sesuatunya’, penting untuk meluruskan apa yang salah, meskipun konsekuensi bahkan ancaman menanti.

Hari Sabat sering menjadi topik perdebatan antara Yesus dan para Ahli Taurat serta orang Farisi. Bukan sekali dikisahkan Yesus menentang pandangan mereka, yang hanya berpusat dan berfokus pada pelaksanaan hukum secara kaku. Mereka tidak benar-benar memahami makna Hari Sabat, bahkan tidak mampu mengaplikasikan ‘Hari bagi Tuhan’ itu untuk benar-benar memuliakan nama Tuhan melalui perbuatan baik kepada sesama, terutama yang butuh pertolongan. Itu yang Yesus cela, itu yang dikecam-Nya.

“Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Pertanyaan Yesus tanpa basa-basi, dan sebenarnya merupakan pertanyaan retorik. Tuhan kita adalah Tuhan Penyelamat, jelas kita para pengikut-Nya mengambil citra diri-Nya, melakukan penyelamatan, bukan malah membinasakan. Namun sering kali mereka yang merasa tahu benar atau paling tahu tentang hukum Tuhan dan aturan Gereja, minus semangat “penyelamatan”, dan tanpa sadar malah menyimpan ambisi untuk membinasakan pihak-pihak yang dianggap melanggar atau salah. Bagi mereka, yang utama adalah penegakan hukum dan aturan. Seperti halnya para Ahli Taurat dan orang Farisi, saat melihat Yesus mengajar, bukannya mereka memperhatikan isi pengajaran-Nya, malah sebaliknya menanti-nantikan kesalahan-Nya dan bersiasat bagaimana menghukum Yesus.

Apakah aku pernah menjadi seperti Ahli Taurat dan orang Farisi, yang hanya mengutamakan hukum Tuhan atau Gereja tetapi menutup mata terhadap sesamaku manusia yang membutuhkan pertolongan? Ataukah aku telah paham benar ajaran Yesus untuk menghormati Tuhan dan hari-Nya yang kudus bukan sekadar dengan ritual dan perayaan, namun terutama dengan mampu berbuat kebaikan dan membawa keselamatan pada sesama di sekitarku?

(Angel – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Gaya hidup yang ramah lingkungan: Kita berdoa agar kita semua bisa membuat keputusan yang berani untuk gaya hidup yang sederhana dan ramah lingkungan, bersukacita bersama orang muda kita yang dengan tegas berkomitmen dengan hal ini. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Mereka yang tertekan masalah ekonomi: Semoga mereka yang tertekan oleh masalah ekonomi bisa menemukan usaha-usaha baru yang bisa menjadi sumber nafkahnya. Kami mohon…

Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:

Sudilah mengarahkan sejarah hidup kami seperti sejarah hidup Santo Yoseph, yang Kau bimbing menyatu dengan para Leluhurnya, sebagaimana nampak dalam Alkitab. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s