Panggilan untuk Berbuah

Renungan Harian Misioner
Sabtu, 11 September 2021
P. S. Protus & Hyasintus

1Tim. 1:15-17; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 6:43-49

Seperti Musa yang turun dari gunung membawa kedua loh batu berisi sepuluh perintah Allah, demikian juga Yesus bersama kedua belas murid-Nya turun dari bukit untuk menjumpai umat-Nya yang datang dari berbagai kota. Dari tempat yang datar, Yesus mengajar mereka.

Seperti apa pengajaran-Nya itu? Ajaran Yesus merupakan sebuah deklarasi tentang nilai-nilai Kerajaan Allah dan janji-Nya bagi mereka yang berpihak kepada-Nya. Mereka pada umumnya merupakan orang-orang yang miskin, lapar, sakit, dan tertindas. Bagi mereka Yesus telah menyediakan sesuatu yang sangat indah, yakni memiliki Kerjaan Allah yang penuh sukacita dan damai. Sedangkan mereka yang tidak berpihak kepada-Nya, seperti para Ahli Taurat dan orang-orang Farisi, disebut-Nya sebagai generasi “celaka”, yang buta terhadap firman Allah.

Yesus memang tidak menuntut para pendengar-Nya untuk taat kepada-Nya. Pilihan ada di tangan mereka. Namun, bagi St. Lukas, pilihan terbaik adalah taat kepada apa yang diajarkan-Nya melalui perumpamaan-perumpamaan.

Melalui perumpamaan tentang buah yang baik dan yang tidak baik, Yesus mengajar para murid-Nya untuk tidak mudah menghakimi orang lain, sebaliknya harus mawas diri. Ia menginginkan para murid-Nya agar menghasilkan buah-buah pertobatan, dan menghayati nilai-nilai Kerajaan Allah, yang memimpin orang kepada kebenaran, kebaikan dan keadilan. Berbeda dengan guru-guru palsu, mereka hanya menghasilkan buah yang tidak baik. Mereka seperti serigala berbulu domba, yang selalu berniat jahat dan mementingkan diri sendiri (Luk. 10:2) serta penuh dengan tipu daya (Luk. 13:32).

Tidak heran jika Gereja perdana memilih para pemimpin Gereja berdasarkan buah-buah yang dihasilkan oleh mereka, seperti: tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah, melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, dan seterusnya (Lih. 1Tim. 3:1-13, bdk. Tit. 1:5-9).

Buah merupakan produk kehidupan seseorang, tetapi juga merupakan cermin dari ajaran gurunya. Ketika seorang murid menghasilkan buah-buah yang baik, maka gurunya pun ikut dimuliakan (Mat. 5:16). Inilah ternyata yang diharapkan Yesus dari para murid-Nya.

(RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Gaya hidup yang ramah lingkungan: Kita berdoa agar kita semua bisa membuat keputusan yang berani untuk gaya hidup yang sederhana dan ramah lingkungan, bersukacita bersama orang muda kita yang dengan tegas berkomitmen dengan hal ini. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Mereka yang tertekan masalah ekonomi: Semoga mereka yang tertekan oleh masalah ekonomi bisa menemukan usaha-usaha baru yang bisa menjadi sumber nafkahnya. Kami mohon…

Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:

Sudilah mengarahkan sejarah hidup kami seperti sejarah hidup Santo Yoseph, yang Kau bimbing menyatu dengan para Leluhurnya, sebagaimana nampak dalam Alkitab. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s