Renungan Harian Misioner
Jumat Adven I, 3 Desember 2021
Pesta St. Fransiskus Xaverius, Pelindung Misi
1Kor. 9:16-19.22-23; Mzm. 117:1.2; Mrk. 16:15-20
Sahabat misioner,
Hari ini Gereja, kita semua, merayakan pesta St. Fransiskus Xaverius pelindung misi. Fransiskus lahir di Spanyol pada tahun 1506. Di masa mudanya, ia belajar di Paris dan bertemu Ignatius di sana. Bersama dengan Ignatius, mereka membentuk kelompok Serikat Yesus pada tahun 1534. Kemudian Fransiskus pergi ke Venezia dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1537. Tidak lama sesudah itu, ia mempersiapkan diri untuk berangkat ke Goa, India dengan mengemban tugas sebagai duta Paus untuk wilayah Timur jauh. Pada tahun 1541 berlayarlah Fransiskus memulai perjalanan misinya ke Goa. Dari sana, ia menuju Srilanka, Maluku, kemudian ke Jepang. Di tempat-tempat dia singgah itu, dia mewartakan Injil. Dalam perjalanan misinya ke Tiongkok, ia wafat di pulau Shangchuan pada tahun 1552 di usianya yang ke-46 tahun. Fransiskus Xaverius dikanonisasi pada tahun 1662 dan dinyatakan sebagai pelindung misi oleh Paus Pius XI pada tahun 1927. Fransiskus Xaverius menjadi pelindung misi, bersama Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus.
Fransiskus gigih mewartakan Injil di wilayah Asia. Saat pergi memulai perjalanan misinya, ia sudah tidak lagi berpikir untuk kembali ke tanah airnya. Seperti St. Paulus Rasul Agung yang menceritakan kisahnya dalam surat pertama kepada jemaat di Korintus, Fransiskus menjalankan pewartaan Injil sebagai perutusan dari Allah sendiri. Santo Paulus mengungkapkan bahwa memberitakan Injil merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadanya.
Mewartakan Injil adalah keharusan! St. Paulus mengatakannya dalam bacaan pertama hari ini, “Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri, sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil.”
Mewartakan Injil adalah keharusan yang keluar dari perjumpaan dengan Yesus sendiri. Ia yang telah bangkit menyatakan kepada para murid-Nya, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Amanat misioner ini selalu disadari dan laksanakan oleh Gereja di sepanjang zaman. Gereja lahir dan hidup bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk mewartakan Injil kepada segala makhluk. Gereja terus hidup karena tiada henti mewartakan Injil melalui putra-putrinya.
St. Paulus, St. Fransiskus Xaverius, St. Theresia Liseux adalah putra-putri Gereja. Kita pun adalah putra-putri Gereja. Meneladan mereka yang telah gigih mewartakan Injil dengan seluruh hidupnya, marilah kita persembahkan hidup kita sebagai pewartaan Injil. Kehadiran kita, kita jadikan sebagai wujud pewartaan Injil yaitu kehadiran yang membawa kegembiraan, kedamaian, keadilan, dan keselamatan bagi sesama.***(NW)
(RD. M Nur Widipranoto – Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Evangelisasi:
Katekis: Marilah kita berdoa bagi para katekis, yang dipanggil untuk mewartakan Sabda Allah: semoga mereka menjadi saksinya, dengan berani dan kreatif, serta dalam kuasa Roh Kudus. Kami mohon…
Ujud Gereja Indonesia:
Para peternak: Semoga semua pihak yang berwenang menolong para peternak untuk meningkatkan usaha mereka agar mereka dapat hidup layak dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami mohon…
Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:
Berkenanlah memadukan kami dengan Keluarga Kudus, mengikuti pelayanan Santo Yoseph, memberikan bakti kepada Bunda Maria dan mengimani Sang Putera. Kami mohon…
Amin