Renungan Harian Misioner
Senin Adven III, 13 Desember 2021
P. S. Lusia
Bil. 24:2-7,15-17a; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7c,8-9; Mat. 21:23-27; atau dr Ruybs
Ketika Yesus ada di Bait Allah dan sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi dan bertanya kepada-Nya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Pertanyaan para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi ini tentu merupakan pertanyaan yang serius dan penting. Di sini ada satu kata yakni ‘kuasa’ yang diulang dua kali. Pertanyaan ini kiranya didasari oleh peran para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi yang memang dalam keseharian mereka, perlu menjawab begitu banyak pertanyaan yang sampai kepada mereka tentang hal-hal yang menyangkut ajaran dan tindakan Yesus yang fenomenal. Belum lagi selesai menjawab pertanyaan dari kalangan orang Yahudi, kehadiran Yesus bisa jadi menimbulkan kecemasan oleh karena popularitas mereka yang semakin tidak populer.
Kata kuasa ini kiranya sepadan dengan ‘otoritas’ dari akar kata auctoritas dalam bahasa Latin yang berarti kuasa dari turunan kata augeo yang berarti menambah, memperbesar, membuat lebih dan memperkaya. Tetapi dalam konteks pertanyaan para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi ini kiranya lebih bernada politis di mana auctoritas ini dimaknai sebagai kekuasaan yuridis untuk mengesahkan suatu perbuatan lain. Tentunya para imam kepala merasa gusar, mengapa Yesus memberi nasihat dan pengajaran kepada orang banyak padahal dia ‘bukan siapa-siapa’, bukan dari kalangan imam kepala bahkan bukan dari golongan pemuka bangsa Yahudi.
Lagi-lagi jawaban Yesus sangat diplomatis, cerdik dan tidak membalas dengan keras, ketika Ia hendak dijebak oleh para pemuka agama lainnya. Seperti halnya ketika Yesus ditanya, “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” (Mat. 22:17). Di sini Yesus juga balik bertanya kepada para Imam Kepala dan pemuka bangsa Yahudi. Atas pertanyaan Yesus tersebut, mereka memberi jawab, “kami tidak tahu”. Nampak jelas jawaban ini penuh keraguan, ketakutan dan tidak berani mengambil risiko. Seperti halnya mereka, kita pun sering ragu dengan kuasa Yesus yang bekerja dalam diri kita, mengatakan percaya hanya di bibir saja tetapi dalam kehidupan sehari-hari lupa untuk senantiasa mengandalkan kuasa-Nya.
Kita harus percaya bahwa Yesus punya kuasa. Tetapi kuasa-Nya tersebut sungguh memberdayakan, membuat kita bertambah-tambah hikmat dan karunia, dan membuat kita semakin kaya dalam iman. Yesus mengajarkan kuasa yang dimiliki-Nya adalah kuasa yang berupa pelayanan kasih dan pengorbanan. Ia mengajarkan kepada kita, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antar kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani…” (Mat. 20:26-28). Menjadi besar dan terkemuka dapat diartikan memiliki kuasa. Maka sesungguhnya Yesus mau menegaskan kepada kita, kuasa yang dimiliki harus memiliki semangat pelayanan dan kasih. Kita semua, yang memiliki ‘kuasa-kuasa kecil’ di sekitar lingkungan rumah kita, tempat kerja kita, organisasi kita dan sebagainya diajak untuk menggunakan kuasa tersebut dalam semangat pelayanan agar kita pun mampu memberi lebih, menambah lebih banyak dan memperkaya setiap orang yang berada di sekitar kita. Tuhan memberkati. Amin.
(RD. Hendrik Palimbo – Dosen STIKPAR Toraja, Keuskupan Agung Makassar)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Evangelisasi:
Katekis: Marilah kita berdoa bagi para katekis, yang dipanggil untuk mewartakan Sabda Allah: semoga mereka menjadi saksinya, dengan berani dan kreatif, serta dalam kuasa Roh Kudus. Kami mohon…
Ujud Gereja Indonesia:
Para peternak: Semoga semua pihak yang berwenang menolong para peternak untuk meningkatkan usaha mereka agar mereka dapat hidup layak dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami mohon…
Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:
Berkenanlah memadukan kami dengan Keluarga Kudus, mengikuti pelayanan Santo Yoseph, memberikan bakti kepada Bunda Maria dan mengimani Sang Putera. Kami mohon…
Amin