Renungan Harian Misioner
Rabu, 22 Desember 2021
P. S. Francis Xavier Cabrini
1Sam. 1:24-28; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Luk. 1:46-56
Dua hari lagi, kita akan memasuki perayaan Natal, kelahiran Yesus Kristus, Sang Emanuel. Bacaan-bacaan liturgi hari ini khususnya bacaan Injil menampilkan ungkapan kebahagiaan dari dua sosok manusia yakni Hannah dan Maria yang ikut berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah. Dalam bacaan pertama, kita melihat betapa antusias Hannah yang membawa bayinya yakni Samuel untuk dipersembahkan kepada Allah. Sedangkan dalam bacaan Injil, Maria bernyanyi karena Allah memperlihatkan kuasa-Nya kepadanya dan seluruh umat manusia lewat kehadiran Yesus Kristus dalam kandungannya. Pada saat itu, Hannah dan Maria hidup dalam masyarakat yang mengalami krisis politik. Maka itu, kehadiran Samuel dan Yesus Kristus sangat dinantikan untuk menyelamatkan semua orang dari krisis yang ada. Hal yang ingin dipertunjukan dalam nyanyian atau puisi Hannah (1 Sam. 2:1-11) dan Maria adalah kesiapsediaan Allah untuk melakukan transformasi terhadap kehidupan umat manusia. Keduanya memuji kebesaran dan kekuasaan Allah yang mengubah situasi hidup mereka dengan menghadirkan seorang penyelamat. Allah menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menghancurkan manifestasi dosa dalam pemimpin politik yang menindas kaum kecil.
Kita dapat mengatakan bahwa nyanyian Hannah dan Maria adalah nyanyian Allah yang diungkapkan oleh kaum tertindas yang berjuang untuk melawan ketidakadilan dalam masyarakat. Hannah dan khususnya Maria bukanlah sosok pendiam dan lemah tapi pejuang kemanusiaan dalam iman yang berani menyuarakan aspirasi umat dalam lagu mereka yang transformatif dan revolusioner. Dalam sejarah beberapa negara seperti India, Guatemala dan Argentina, pujian Maria ini pernah dilarang untuk dinyanyikan dalam Gereja karena dapat menimbulkan revolusi dalam masyarakat. Pemerintah melihatnya sebagai suatu ancaman dari kaum tertindas terhadap pemerintah yang berkuasa saat itu. Mengapa demikian? Karena dalam pujian tersebut, Maria yang mewakili kaum miskin menyuarakan agar orang-orang yang sombong karena memiliki banyak kekayaan, penguasa yang korup dan sistem pemerintahan yang tidak adil ‘dihancurkan’ oleh Allah.
Dengan demikian bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk melihat bahwa Allah yang kita nantikan kelahiran-Nya adalah Allah yang berjuang untuk mengubah sejarah hidup kita. Dia adalah Imanuel, Allah yang menyertai kita. Allah yang kita imani dalam diri Yesus Kristus adalah Allah yang tidak menyetujui perbudakan di dalam rumah, sekolah, gereja dan masyarakat. Namun, Ia menginginkan pembebasan dan kebahagiaan bagi setiap orang dan makhluk ciptaan lainnya. Kita perlu meneladani Hannah dan Maria untuk menyuarakan aspirasi masyarakat kecil melalui doa, nyanyian/puisi, aksi protes yang damai, menciptakan lapangan kerja bagi kaum lemah, dll. Amin.
(RP. Erik Tjeunfin, SX – Misionaris Xaverian)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Evangelisasi:
Katekis: Marilah kita berdoa bagi para katekis, yang dipanggil untuk mewartakan Sabda Allah: semoga mereka menjadi saksinya, dengan berani dan kreatif, serta dalam kuasa Roh Kudus. Kami mohon…
Ujud Gereja Indonesia:
Para peternak: Semoga semua pihak yang berwenang menolong para peternak untuk meningkatkan usaha mereka agar mereka dapat hidup layak dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami mohon…
Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:
Berkenanlah memadukan kami dengan Keluarga Kudus, mengikuti pelayanan Santo Yoseph, memberikan bakti kepada Bunda Maria dan mengimani Sang Putera. Kami mohon…
Amin