Cari dan Temukan YESUS dalam Keluarga

Renungan Harian Misioner
Minggu, 26 Desember 2021
Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yusuf

1Sam. 1:20-22,24-28; Mzm. 84:2-3,5-6,9-10; 1Yoh. 3:1-2,21-24; Luk. 2:41-52

Semuanya tampak indah: ibu soleha, bapa taat total, meski tak sekalipun bicara. Tetapi saat sang Anak memasuki usia remaja, gejolak dan beda prioritas pun bermunculan. Keluarga Kudus juga mengalami pergumulan keluarga umum. Dalam cerita ini, kita mendengar kalimat Yesus yang pertama, juga kalimat terakhir Maria. Apa yang kita pelajari dari mereka?

Pertama, Maria dan Yusuf memberikan suasana keagamaan dan ruang kebebasan bagi Putra mereka. Meski Yesus baru akan menjadi Bar-Mitswah (“Putra Hukum”) dalam usia 13 tahun, mereka sudah menyertakan Dia sekarang dalam ziarah. Berikan yang terbaik bagi anak: bukan hanya pendidikan dan harta, tetapi terutama lingkungan dan pendidikan agama! Yesus tertinggal, bukan karena dilupakan. Orang tua-Nya sengaja memberi dia ruang dan kebebasan untuk berbaur dengan kerabat dan para peziarah. Keluarga adalah tempat untuk memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada anak (juga kepada suami atau isteri) agar bertumbuh menjadi diri-nya sendiri.

Kedua, Maria dan Yusuf sibuk mencari Yesus. Setelah sehari perjalanan, ternyata Yesus masih di ibukota. Mereka harus kembali ke Yerusalem, sehari perjalanan lagi. Di hari ketiga barulah Dia ditemukan. Keluarga adalah tempat mencari dan menemukan Yesus. Hidup bukanlah sekadar sibuk dan berjalan terus. Harus ada titik berhenti untuk mawas-diri: masihkah kita berjalan bersama Yesus? Jangan-jangan Ia sudah lama “hilang” dari rumah dan perjalanan hidup kita! Ketiadaan Yesus seharusnya membuat kita cemas dan segera “berbalik-arah”: pergi mencari sampai menemukan Dia lagi.

Ketiga, Maria dan Yusuf belajar menghargai prioritas sang Anak. Dalam Bait Allah, Yesus duduk bersama para guru Agama: mendengar dan didengarkan. Itulah inti hidup-Nya: mendengarkan dan menyampaikan Firman Bapa-Nya. Maria menyapa-Nya dengan lembut untuk meminta penjelasan. Relasi cinta tetap dijaga, meski tidak bebas dari ketegangan dan salah paham. Maria dan Yusuf harus juga belajar tentang prioritas sang Anak: “Aku harus berada dalam rumah Bapa-Ku” (ay. 49). Ia harus menyibukkan diri dengan apa yang menjadi urusan atau program Bapa-Nya. Orang tua belajar bahwa sang Anak ternyata mempunyai panggilan dan misi yang khas, yang berbeda dari keinginan dan program mereka! Keluarga adalah tempat berdialog untuk mendengarkan apa yang Bapa prioritaskan bagi setiap anggotanya.

Keempat, Yusuf dan Maria belajar untuk memahami sang Anak. Mereka tidak memahami kata-kata Yesus, tetapi mereka diam saja dan tidak mempersalahkan atau meninggalkan-Nya. Mereka justru pulang bersama ke Nasaret. Maria menyimpan perkara itu dalam hatinya (bdk. juga 2:19). Meski tidak mengerti, Maria tahu menunggu sampai saatnya misteri rencana Allah dipahami. Untuk sekarang, ia percaya saja kata-kata pertama anaknya itu. Meski tidak paham, kesatuan dengan anaknya tetap ia pelihara. Ia tetap hadir dan mendampingi-Nya dengan hati. Saling memahami itu tidak selamanya mudah. Maria memberi kita teladan: tetaplah tenang, sabar dan teruslah hadir dengan hati. Ia mengajar kita menunggu dan tidak terburu-buru untuk memahami semuanya, apalagi untuk mencela dan mengadili.

(Hortensius Mandaru – Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Katekis: Marilah kita berdoa bagi para katekis, yang dipanggil untuk mewartakan Sabda Allah: semoga mereka menjadi saksinya, dengan berani dan kreatif, serta dalam kuasa Roh Kudus. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Para peternak: Semoga semua pihak yang berwenang menolong para peternak untuk meningkatkan usaha mereka agar mereka dapat hidup layak dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami mohon…

Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:

Berkenanlah memadukan kami dengan Keluarga Kudus, mengikuti pelayanan Santo Yoseph, memberikan bakti kepada Bunda Maria dan mengimani Sang Putera. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s