Renungan Harian Misioner
Sabtu Oktaf Natal, Tahun Baru 1 Januari 2022
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah
Hari Perdamaian Sedunia
Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21
Sahabat misioner,
Selamat Tahun Baru 2022! Segala pujian syukur dan doa kita panjatkan kepada Tuhan atas segala berkat-Nya yang melimpah di tahun yang lalu 2021 dan yang akan terus menyertai kita di tahun yang baru 2022. Doa berkat yang tepat kita sampaikan di awal tahun baru ini adalah seperti yang difirmankan Tuhan kepada Musa dalam kitab Bilangan, bacaan pertama pada misa hari ini, “Tuhan memberkati dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” Harapan dan kasih seperti itulah yang hendaknya ditumbuhkembangkan di sepanjang tahun 2022 nanti. Kehadiran kita hendaknya adalah kehadiran yang membawa damai sejahtera bagi keluarga, lingkungan, tempat kerja dan masyarakat luas. Inilah pesan perutusan kita sebagai murid-murid Tuhan di awal tahun baru ini.
Teladan iman bagi murid-murid Tuhan itu bukan lain adalah Santa Perawan Maria Bunda Allah yang kita rayakan hari ini.
Tanggal 1 Januari ditetapkan Gereja sebagai Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah dan Hari Perdamaian Sedunia. Hari raya Santa Perawan Maria Bunda Allah ditetapkan oleh Paus Pius XI dalam ensiklik Lux Veritatis pada 25 Desember 1931. Penetapan ini menjadi peringatan 1500 tahun Konsili Efesus yang menetapkan dogma Maria Bunda Allah. Pius XI adalah promotor perdamaian dunia yang gigih. Perayaan Santa Perawan Maria Bunda Allah di awal tahun baru membawa pesan perdamaian, pesan pengharapan. Tahun yang baru bukanlah tahun yang menebar kecemasan dan ketakutan, melainkan tahun yang membawa harapan dan perdamaian.
Jangan seperti yang beredar pada setiap akhir atau awal tahun, banyak “orang pintar” menyampaikan ramalan-ramalan yang membuat galau dan cemas bahwa pada tahun yang akan datang akan terjadi hal-hal yang merisaukan. Alih-alih mewartakan sukacita dan harapan, justru mereka menyurutkan semangat hidup dan membawa ketakutan. Sebaliknya, kita sebagai murid-murid Tuhan diutus mewartakan harapan, sukacita, dan damai. Kita diutus sebagai duta damai sejahtera, seperti Maria Bunda Allah yang selalu memberikan damai bagi setiap orang yang dipercayakan Yesus Sang Putra kepadanya.
Paus Fransiskus dalam homilinya pada Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah 1 Januari 2017 pernah mengatakan, “Merayakan Maria sebagai Bunda Allah dan ibu kita di awal tahun baru berarti mengingat kepastian yang akan menemani hari-hari kita. Kita adalah umat yang memiliki seorang ibu. Kita bukanlah anak-anak yatim. Kita adalah anak-anak. Kita adalah keluarga. Kita adalah umat Allah.” Maria adalah Bunda Allah karena ia dipilih Allah untuk mengandung dan melahirkan Anak-Nya, seperti diwartakan dalam bacaan kedua misa hari ini dari Galatia 4:4-7. Karena penebusan Anak-Nya itulah kita diterima sebagai anak dan menjadi ahli waris yang dengan kuasa Roh Anak-Nya kita berseru, “Abba, ya Bapa.”
Pada perayaan ini, kita diingatkan kembali bahwa kita semua adalah satu keluarga umat manusia, umat Allah. Kita adalah keluarga Allah. Oleh karena itu, misi kita hari ini dan tahun 2022 ini adalah saling mengasihi sebagai satu saudara serta saling membawa damai untuk memajukan dunia dan merawat bumi rumah kita bersama. Marilah dengan daya-daya hidup yang dianugerahkan Tuhan, kita wartakan dan hadirkan damai dalam setiap perasaan, pikiran, tatapan mata, senyuman bibir, tutur kata, dan perilaku harian kita. Salam kasih dan damai. Selamat merayakan Tahun Baru 2022. Tuhan memberkati.***NW
(RD. M Nur Widipranoto – Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Persaudaraan sejati
Kita berdoa untuk mereka yang menderita karena perundungan dan diskriminasi agama; semoga hak asasi dan martabat mereka diargai karena sesungguhnya kita semua bersaudara sebagai umat manusia. Kami mohon…
Ujud Gereja Indonesia: Menangkal hoaks
Kita berdoa, semoga di tengah simpang-siurnya informasi, gosip dan hoaks yang memancing emosi, kita tetap menanggapinya dengan hati lembut dan akal sehat. Kami mohon…
Amin