Renungan Harian Misioner
Kamis, 13 Januari 2022
P. S. Hilarius
1Sam. 4:1-11; Mzm. 44:10-11,14-15,24-25; Mrk. 1:40-45
Dalam kehidupan kita sehari-hari, pernahkah kita merenungkan, peristiwa-peristiwa apa saja yang membuat hati kita tergerak oleh belas kasihan? Belas kasih sering digambarkan sebagai sifat Allah. Kita percaya pada Allah yang adalah Kasih. Namun dalam kenyataan belas kasihan sendiri tidak cukup. Ia perlu diterangi dengan kebenaran. Tanpa kebenaran, belas kasihan tidak mampu sampai pada tujuannya.
Yesus dalam Injil hari ini tergerak hati-Nya oleh belas kasihan karena melihat seorang yang sakit kusta. Si penderita kusta memohoh kesembuhan pada Yesus. Yesus lantas menyembuhkannya. Namun Yesus sadar betul akan situasi yang dihadapi-Nya. Pada zaman tersebut, hanya para imam yang memiliki wewenang menyatakan seseorang ‘tahir’ atau sembuh total dari penyakit kusta. Yesus tidak ingin mengacaubalaukan tradisi tersebut. Maka Ia berpesan agar si penderita kusta tidak mengabarkan mukjizat kesembuhannya, melainkan harus menjalankan tradisi yang berlaku.
Yesus memahami situasinya. Tujuan-Nya tulus ingin menyembuhkan si penderita kusta. Namun belas kasihan Yesus juga dilandasi oleh kebenaran akan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Tanpa memperhatikan kebenaran norma-norma tersebut tindakan Yesus bisa disalahpahami atau malah menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Kita patut mengasah kepekaan hati kita dalam mengasihi sesama. Lewat kesediaan kita untuk berbelas kasih, Allah ingin menyatakan Kasih-Nya. Namun kita juga tidak boleh lupa untuk selalu mohon penerangan Roh Kudus, agar kita pun mampu meneladan Yesus Kristus yang mengasihi sesama dengan bijaksana. Tuhan memberkati.
(Br. Kornelius Glossanto, SX – Misionaris Xaverian)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Persaudaraan sejati
Kita berdoa untuk mereka yang menderita karena perundungan dan diskriminasi agama; semoga hak asasi dan martabat mereka diargai karena sesungguhnya kita semua bersaudara sebagai umat manusia. Kami mohon…
Ujud Gereja Indonesia: Menangkal hoaks
Kita berdoa, semoga di tengah simpang-siurnya informasi, gosip dan hoaks yang memancing emosi, kita tetap menanggapinya dengan hati lembut dan akal sehat. Kami mohon…
Amin