Aneka Kuasa dalam Hidup Manusia

Renungan Harian Misioner
Senin Biasa IV, 31 Januari 2022
P. S. Yohanes Bosco

2Sam. 15:13-14,30; 16:5-13a; Mzm. 3:2-3,4-5,6-7; Mrk. 5:1-20; atau dr Ruybs

Para sahabat misioner yang terkasih: Shalom! Kita berjumpa kembali dalam Renungan Harian Misioner KKI. Firman Tuhan pada Hari Peringatan Wajib Santo Yohanes Don Bosco ini mengingatkan kita bahwa ada aneka kuasa yang bekerja di dalam dunia ini, dan bahwa kuasa-kuasa itu dapat memengaruhi manusia baik secara positif maupun secara negatif. Kuasa-kuasa itu dapat mendatangkan keselamatan dan hidup tetapi juga maut dan kebinasaan bagi manusia. Karena itulah sebagai manusia, kita harus bijak dalam menentukan pilihan, ‘kepada pemilik yang manakah, kita akan mempercayakan hidup dan keselamatan kita?’

Dunia dengan aneka kuasa yang bekerja di dalamnya

Merujuk kepada Firman Tuhan dalam Bacaan Pertama hari ini, kita menemukan bahwa ada kekuasaan politik yang dalam hal ini adalah jabatan raja, yang menempatkan Daud dan Absalom, ayah dan anak, dalam relasi yang saling bermusuhan satu terhadap yang lain. Pemazmur dalam doanya kepada Tuhan, mengingatkan kita juga bahwa ada kuasa-kuasa manusiawi yang dihadapinya, dan untuk mengatasinya Pemazmur mengandalkan pertolongan dari kuasa Tuhan. Tuhan kita Yesus Kristus di dalam Injil hari ini, ketika menghadapi Legion yang membelenggu orang Gerasa itu, menghadirkan diri-Nya sebagai Tuhan yang berkuasa untuk menyembuhkan dan membebaskan. Demikian, terdapat aneka kuasa di dalam dunia ini, yang bekerja dan memengaruhi hidup manusia.

Kuasa Allah vs Belenggu Legion

Ketika pemilik kuasa yang membelenggu orang Gerasa itu ditanya identitasnya, dia memperkenalkan diri sebagai Legion. “Legion” adalah istilah untuk menggambarkan jumlah personil militer dalam ketentaraan Romawi. Satu Legion beranggotakan antara 3000 hingga 6000 orang tentara. Nama Legion ini digunakan untuk menunjukkan bahwa orang Gerasa itu memang dibelenggu oleh banyak roh jahat (Markus 5:9). Sebagai bukti bahwa jumlah roh jahat ini banyak, adalah ketika mereka memasuki kawanan babi yang sedang mencari makan di lereng bukit. Seluruh kawanan babi itu terjun ke dalam danau dan mati lemas di sana (Markus 5:11-13).

Ketika berhadapan dengan Yesus, Legion itu tidak mampu berbuat apa-apa, selain berlari mendekat kepada Yesus, sambil berusaha untuk membelokkan perhatian orang dari misi utama Yesus sebagai Juruselamat. Kata-katanya, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku” (Markus 5:6-7). Dengan kata-kata ini, para Legion itu menunjukkan diri seolah-olah mereka taat kepada Allah, dan demi nama Allah itu, mereka justru menghadirkan Yesus sebagai pembawa siksaan bagi mereka. Namun upaya itu langsung dipatahkan Yesus, dan para Legion itu diusir keluar dari diri orang yang dikuasai oleh mereka, sehingga orang itu akhirnya disembuhkan dari kuasa dan pengaruh roh-roh jahat itu.

Hidup yang berserah kepada Allah

Demikianlah belenggu roh-roh jahat (Legion) atas diri orang Gerasa itu akhirnya dipatahkan oleh kuasa Allah yang bekerja dalam diri Yesus, Sang Juruselamat Umat Manusia, karena orang yang dibelenggunya datang kepada Yesus (Markus 5:6). Begitulah ketika orang berserah penuh kepada Allah, kuasa pembebasan-Nya akan bekerja menyelamatkan orang itu. Sikap penyerahan diri ini kita temukan juga dalam diri Daud. Dalam perang melawan Absalom, Daud menghadapi banyak sumpah-serapah, terutama dari keturunan Saul. Hal itu membuat pengawalnya marah, namun Daud mencegahnya dari tindakan pembunuhan, agar dapat memperoleh belas kasih Tuhan (2Samuel 16:5-12).

Santo Yohanes Don Bosco

Orang kudus, yang menjalani hidupnya di lingkungan orang miskin ini, lahir di Turin pada tahun 1815. Yohanes Bosco memberikan dirinya untuk pendidikan orang-orang muda. Dua kongregasi didirikannya untuk mewujudnyatakan perhatiannya terhadap pendidikan orang-orang muda ini, yakni Kongregasi Salesian dan Puteri Maria Penolong Orang Kristen.

Demikian kita menyaksikan bahwa di dalam dunia ini, ada aneka kuasa yang dapat memengaruhi kehidupan. Kepada pemilik kuasa manapun ketika manusia memberikan diri dan hidupnya, kuasa-kuasa itu akan bekerja: atau memberi hidup dan menyelamatkan atau membelenggu dan mengantar kepada maut. Oleh karena kasih-Nya, Allah telah memberikan kepada kita Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Bersama Yesus kita akan mendapatkan hidup dan pembebasan seperti halnya orang Gerasa itu. Di dalam Yesus, kitapun akan mengalami bahwa situasi sulit dengan aneka kuasa yang membelenggu, akan diubah oleh-Nya menjadi situasi hidup yang selamat penuh rahmat oleh karena belas kasih-Nya. Kepada kuasa dan belas kasih Yesus inilah kita mempercayakan hidup dan pejuangan kita. Amin!

 (RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Persaudaraan sejati

Kita berdoa untuk mereka yang menderita karena perundungan dan diskriminasi agama; semoga hak asasi dan martabat mereka diargai karena sesungguhnya kita semua bersaudara sebagai umat manusia. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia: Menangkal hoaks

Kita berdoa, semoga di tengah simpang-siurnya informasi, gosip dan hoaks yang memancing emosi, kita tetap menanggapinya dengan hati lembut dan akal sehat. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s