Renungan Harian Misioner
Sabtu Biasa IV, 05 Februari 2022
P. S. Agata
1Raj. 3:4-13; Mzm. 119:9,10,11, 12,13,14; Mrk. 6:30-34; atau dr Ruybs
St. Agata: Perawan ini lahir sekitar tahun 231. Ia mempersembahkan dirinya kepada Tuhan Yesus dan menolak lamaran untuk menikah dari siapapun. Pada masa lampau, Perawan ini disebut dalam Perayaan Ekaristi dengan penuh syukur. St. Agatha dimaklumkan sebagai Pelindung dari mereka yang mengalami sakit kanker. Sedemikian dikenal sebagai pribadi yang mencintai Kristus seutuhnya, maka bagi misa St. Agata dipilihkan Antifon Pembukanya mengenai Perawan yang menantikan Sang Mempelai dengan pelita yang bernyala.
Berkaitan dengan sikap dasar St. Agata itu, BACAAN PERTAMA dari 1Raj. 3:4-13: Di dalamnya umat dipersilahkan mengagumi sikap Raja Sulaiman, yang bukannya memohon kekuasaan atau kekayaan, melainkan “MOHON KEBIJAKSANAAN” karena diwarisi Kerajaan, yang dianugerahkan Allah kepada Daud, Bapanya. Kepada Sulaiman dianugerahkan kebijaksanaan untuk mengambil keputusan yang sungguh benar. Selain itu, kepadanya diberikan pula apa yang tidak dimohonnya, yaitu kekuasaan dan kekayaan.
REFLEKSI KITA: apakah yang paling sering kita inginkan diberikan oleh Tuhan waktu memanjatkan doa kepada Allah? Kemampuan discernment yang bijaksanakah? Apakah kita murid Sulaiman dan Agata?
BACAAN INJIL – Mrk. 6:30-34: Yesus mengajak para murid ke tempat sunyi untuk berdoa, mengarahkan hati kepada Allah, yang harus disyukuri, karena telah memberkati pengutusan mereka secara berlimpah ruah. Sesudahnya, tidak terbilang jumlah orang yang datang kepada mereka: tidak juga menyusut. Sebab, mereka bersama Yesus, telah mengimani bahwa seluruh karya adalah dari Allah Bapa dan harus dikembalikan kepada Bapa. Jadi segala keistimewaan Agata juga merupakan karunia Allah, dikuatkan Allah serta dibimbing terus oleh Roh Kudus.
REFLEKSI KITA: sejauh manakah kita menyediakan diri untuk dilibatkan oleh Allah dalam pengutusan mewartakan belaskasih-Nya? Sejauh manakah kita bersama Sang Putera mengosongkan diri dan tidak menyombongkan diri karena ‘berhasil dalam karya’? Marilah kita memohon pendampingan St. Agata untuk dapat menyambut iman dan cinta Allah. Marilah kita membuka diri untuk dijiwai sepenuhnya oleh Roh Kudus agar meyambut kesetiaan Allah. “Tuhan, ajarilah kami beriman dan setia kepada Allah”.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Para biarawati dan perempuan hidup bakti
Kita berdoa untuk para biarawati dan para perempuan yang menjalani hidup bakti; kita berterima kasih atas misi perutusan dan keberanian mereka; semoga mereka dapat terus menemukan cara untuk menanggapi tantangan zaman ini.
Ujud Gereja Indonesia: Kesinambungan pengolahan sampah plastik
Kita berdoa, semoga upaya-upaya pribadi dan kelompok untuk mengurangi dan mengolah sampah plastik dapat menjadi upaya pemberdayaan masyarakat karena didukung pemerintah dan institusi-institusi sosial.
Amin