Renungan Harian Misioner
Jumat Biasa VII, 25 Februari 2022
P. S. Walburga
Yak. 5:9-12; Mzm. 103:1-2,3-4,8-9,11-12; Mrk. 10:1-12
Bacaan pertama hari ini masih diambil dari Surat Rasul Yakobus. Seperti saya sampaikan dalam renungan pada tanggal 14 Februari 2022, Surat Rasul Yakobus berisi petuah-petuah praktis bagaimana kita menghidupi iman Kristiani kita dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perikop hari ini Rasul Yakobus meminta kepada jemaatnya untuk bersabar dalam menghadapi penderitaan. Ia meminta supaya dalam menghadapi penderitaan janganlah mereka bersungut-sungut melainkan memikulnya dengan sabar seperti yang dilakukan oleh para nabi, “Turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.”
Kalau kita mengingat kisah kehidupan para nabi, kita lihat di sana bahwa semua nabi dalam menjalankan tugas perutusannya banyak berjumpa dengan penderitaan. Mereka menderita karena mendapat banyak pertentangan dari orang-orang yang yang degil hatinya dan tidak mau bertobat. Mereka ditolak, diusir bahkan ada yang sampai dibunuh. Tapi mereka tetap dengan sabar menghadapi penderitaan itu dan setia menjalankan tugas perutusan yang diberikan Allah kepadanya sampai akhir hidup mereka. Kita mesti meneladan para nabi ini.
Rasul Yakobus juga mengajak umatnya untuk melihat ketekunan Ayub. Kita semua tahu kisahnya. Ia seorang yang baik dan saleh di mata Allah dan sesamanya. Suatu hari karena ulah Iblis ia mengalami penderitaan bertubi-tubi. Namun Ayub tak sekalipun menyalahkan Tuhan. Suatu kali istrinya menghina dia, “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Apa jawaban Ayub? Jawabannya sangat mengherankan kita, “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” (Ayub 2:10). Dalam penderitaannya Ayub mengalami seolah-olah Allah acuh tak acuh terhadap penderitaan yang dialaminya. Namun Ayub tak pernah mengutuk Allah. Ayub tetap setia pada Allah meskipun penderitaan yang dialaminya sungguh sangat berat. Berkat kesetiaannya ini, “Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu” (Ayub 42:12).
Bagaimana sikap Anda dalam menghadapi penderitaan? Apakah Anda bersungut-sungut ataukah Anda sudah menghadapinya dengan sabar? Semoga sabda Tuhan hari ini menerangi hati kita supaya kita dengan sabar menghadapi penderitaan yang sedang kita alami. Allah Tuhan kita adalah Allah yang sangat mencintai kita umat-Nya. Ia tak pernah membiarkan kita mengalami penderitaaan yang melampaui kekuatan kita, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1Kor. 10:130). Amin.
(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Para biarawati dan perempuan hidup bakti
Kita berdoa untuk para biarawati dan para perempuan yang menjalani hidup bakti; kita berterima kasih atas misi perutusan dan keberanian mereka; semoga mereka dapat terus menemukan cara untuk menanggapi tantangan zaman ini.
Ujud Gereja Indonesia: Kesinambungan pengolahan sampah plastik
Kita berdoa, semoga upaya-upaya pribadi dan kelompok untuk mengurangi dan mengolah sampah plastik dapat menjadi upaya pemberdayaan masyarakat karena didukung pemerintah dan institusi-institusi sosial.
Amin
Tuhan Yesus,kuatkan lah iman kami, agar tetap taatdan setia kepada Firman-Mu dan selalu berharap dan berserah hanya kepada -Mu saja. Amin
SukaSuka