Dua Sisi Relasi Untuk Satu Tujuan Hidup

Renungan Harian Misioner
Senin Biasa VIII, 28 Februari 2022
P. S. Antonia

1Ptr 1:3-9; Mzm 111:1-2.5-6.9.10c; Mrk 10:17-27

Rekan-rekan aktivis misioner yang terkasih, Shalom! Menutup Bulan Februari 2022 ini, Firman Tuhan Tujuan Hidup kita sebagai anak-anak Allah yang perwujudannya mengandaikan adanya relasi atau hubungan yang baik dengan Allah di satu sisi, dan hubungan dengan sesama manusia di sisi yang lainnya. Hubungan yang ada antara kita dengan Allah dan dengan sesama itu, mengalir dari Perjanjian yang diadakan Allah sendiri dengan umat-Nya. Mari kita renungkan lebih jauh bagaimana kedua sisi relasi itu mendukung kita untuk mewujudkan tujuan hidup sebagai putera-puteri terkasih Allah.

Tujuan Hidup Kita Sebagai Putera-Puteri Terkasih Allah
Rasul Petrus dalam suratnya yang pertama menegaskan tentang tujuan hidup ini. Kepada para pembacanya, Sang Rasul yang kemudian menjadi Paus yang pertama ini, menulis, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu” (1Petrus 1:3-4).

Tujuan hidup kita sebagai putera-puteri terkasih Allah ini terkait erat dengan “kelahiran kembali,” lewat Sakramen Pembaptisan yang telah kita terima, yang menginkorporasikan kita dengan Kristus dan menjadikan kita sebagai bagian dari Kaum Beriman Kristiani (Yohanes 3:3-6; KHK Kanon 204 f1-2). Melalui kelahiran kembali inilah, tujuan hidup kita seperti yang ditegaskan oleh Rasul Petrus tersebut menjadi nyata, yaitu bahwa Tuhan kita Yesus Kristus sendirilah yang telah melahirkan kita kepada, suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga.’

Kasus Si Pemuda Kaya: Tantangan untuk Mencapai Tujuan Hidup di Dalam Allah!
Di dalam Injil, Tuhan kita Yesus Kristus membuka hati kita untuk melihat bahwa tujuan hidup yang Dia sediakan bagi kita lewat kelahiran kembali tersebut, ternyata tidak mudah untuk dapat diwujudkan. Pemuda kaya dalam Injil hari ini menjadi test-case untuk kita. Dia mendekati Yesus dan meminta petunjuk-Nya untuk mendapatkan hidup yang kekal, yang sejalan dengan yang ditegaskan Rasul Petrus dalam Bacaan Pertama tadi, yakni ‘suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga.’

Dari pengakuannya kepada Yesus, pemuda ini sudah melakukan yang terbaik menurut versi dia, “Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku”, (Markus 10:19-20).

Dua Sisi Relasi yang Tidak Imbang
Ketika Yesus kemudian menunjukkan apa yang masih kurang pada dirinya, pemuda itu kemudian kecewa dan mundur (Markus 10:21-22). Ternyata apa yang dia lakukan selama ini memang sudah baik, namun hanya menyangkut relasinya dengan Tuhan Allah. Pemuda ini telah berusaha sejak masa mudanya untuk “mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan.” Jadi konsentrasinya hanya terpaut pada relasinya dengan Tuhan Allah. Dia lupa bahwa masih ada relasi dengan sesamanya yang juga harus diperhatikan, yaitu orang-orang yang miskin, yang membutuhkan pertolongan (Markus 10:21). Melalui permintaan kepada pemuda itu untuk menjual hartanya dan memberikan kepada orang miskin, lalu hidup sepenuhnya mengikuti Dia, Yesus sesungguhnya membuka jalan kepada pemuda itu untuk melengkapi kekurangannya atau ketidakseimbangannya dan bisa menjadi sempurna, bisa memperoleh hidup yang kekal. Namun dia mundur, karena relasi dengan sesama itu kalah oleh kelekatannya kepada harta miliknya!

Pesan untuk Saudara dan Saya
Menghayati relasi yang seimbang, yang di satu sisi melakukan semua yang diperintahkan Tuhan dan di sisi yang lain yaitu memperhatikan dan menolong mereka yang membutuhkan bantuan, menjadi seperti dua sisi dari satu “mata uang keselamatan.” Ketika kita hanya fokus pada yang satu dan melupakan yang lain, maka kita akan kecewa seperti pemuda kaya ini. Kita mohon rahmat Tuhan, supaya dapat belajar dari kasus pemuda kaya ini, yaitu menggunakan kekayaan yang Tuhan percayakan kepada kita, juga dengan berbagi kepada mereka yang membutuhkan, sehingga kita tidak terkucil atau tersingkir dari Kerajaan Allah yang Tuhan sediakan kepada semua orang, melalui perwujudan yang seimbang antara relasi kita dengan Allah dan relasi kita dengan sesama kita. Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Para biarawati dan perempuan hidup bakti
Kita berdoa untuk para biarawati dan para perempuan yang menjalani hidup bakti; kita berterima kasih atas misi perutusan dan keberanian mereka; semoga mereka dapat terus menemukan cara untuk menanggapi tantangan zaman ini.

Ujud Gereja Indonesia: Kesinambungan pengolahan sampah plastik
Kita berdoa, semoga upaya-upaya pribadi dan kelompok untuk mengurangi dan mengolah sampah plastik dapat menjadi upaya pemberdayaan masyarakat karena didukung pemerintah dan institusi-institusi sosial.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s