Renungan Harian Misioner
Jumat Sesudah Rabu Abu, 04 Maret 2022
P. S. Kasimirus
Yes. 58:1-9a; Mzm. 51:3-4,5-6a,18-19; Mat. 9:14-15
KASIH ALLAH: Hari Jumat Pertama dalam Masa Prapaskah, adalah hari yang bagus untuk memberi “Azas dan Dasar” bagi seluruh masa Prapaskah. Penghayatan ini penting diperhatikan, agar supaya “pantang dan puasa” yang banyak di-‘permurah’ itu mendapat isi dalam sikap batin kita. Seluruh masa Prapaskah perlu memuat banyak langkah dan sikap “pantang maupun puasa” sebagaimana kita lakukan dalam “Masa Puasa”. Sementara itu, kita siap untuk “menjiwai masa Prapaskah dengan Kasih pada Tuhan”, seperti biasa kita tekankan dalam Jumat Pertama.
BACAAN PERTAMA – Yes. 58:1-9a: mengajak umat untuk menyadari betapa “pantang dan puasa” itu memang penting, namun perlu dijiwai hasrat untuk “bersatu dengan Tuhan”. Selain itu, bersama dengan Sang Nabi, kita ingin mempersembahkan Masa Prapaskah dengan sikap batin yang ‘sehat’. Sikap batin itu perlu nampak juga dalam “membela rakyat tertindas agar mereka mendapat pembebasan”, sebagaimana “Sang Putera datang untuk membebaskan manusia semua dari jepitan dosa”. Hal ini dekat dengan hasrat Keuskupan, yang mau mengajak umat “memperbaiki martabat manusia’, misalnya meniadakan ketidakadilan, dalam hidup asisten rumah tangga, para pekerja kecil dan rakyat yang papa. Ajaran ini amat dekat dengan Matius 25:31-40, yang ditegaskan oleh Tuhan Yesus, bila seseorang ingin ikut Tuhan menjadi bagian dari Kerajaan Allah. Bentuknya dapat beraneka selaras dengan situasi dan kondisi setempat. Namun pada masa sekarang, perlulah hati kita disentuh oleh rakyat yang menderita karena perang di Ukraina maupun di manapun juga.
Pertanyaan yang dapat kita pakai sebagai refleksi: sejauh manakah kita siap untuk meringankan beban bagian rumah tangga kita, sahabat kita, organisasi kita atau suka dan bangsa lain? Marilah kita ikut serta mengangkat martabat orang di sekitar kita.
BACAAN INJIL – Mat. 9:14-15: Tuhan Yesus dengan para murid-Nya melaksanakan hukum Musa dan mewujudkannya dengan hati yang dikuatkan oleh Roh Cintakasih. Dalam pada itu, kita diajak untuk menjiwai praktik Prapaskah dengan Hati yang mempersilakan Sang Kristus untuk benar-benar memeluk kita seutuhnya. Artinya, kita juga mau menyediakan hati kita kepada Sang Kristus: “Tuhan, jadikanlah hati kami seperti Hatimu, yang penuh kerahiman kepada kami semua; betapapun dosa dan kelemahan kami”.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Menghadapi tantangan bioetika
Kita berdoa untuk umat Kristiani yang menghadapi tantangan bioetika baru; semoga mereka dapat terus membela martabat segenap umat manusia dengan doa dan tindakan.
Ujud Gereja Indonesia: Pengabdian politik
Kita berdoa, semoga di alam demokrasi ini para elit politik dan pemerintah menggunakan kewenangannya untuk mengabdi dan menata masyarakat dan bukan untuk menguasainya.
Amin