Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan IV Prapaskah, 30 Maret 2022
S. Yohanes Klimakus
Yes. 49:8-15; Mzm. 145:8-9,13c-14,17-18; Yoh. 5:17-30
Misi: Kepastian iman yang harus kita wartakan adalah Yesus sebagai Allah Putera yang mampu bertindak atas kuasa Allah Bapa untuk menghadirkan keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Sesama sahabat misioner yang terkasih dalam kristus, bacaan Injil hari ini berkisah tentang konflik antara pemuka-pemuka Yahudi dengan Yesus, yang berangkat dari ketidakpahaman mereka tentang peran Yesus dan karya-Nya dalam menghadirkan keselamatan dan kerajaan Allah. Yesus dinilai secara sepihak bahwa Ia akan meniadakan hari Sabat dan bahkan menyamakan diri dengan Allah. Pemuka-pemuka Yahudi tidak mampu memahami kuasa yang ada dalam diri Yesus, maka Yesus memberikan penegasan bahwa Ia sesungguhnya adalah Anak Allah yang diutus Allah Bapa untuk mengerjakan apa yang menjadi kehendak Bapa. Yesus pun menegaskan bahwa Bapa mengasihi-Nya sebagai Anak dan memberikan kuasa untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang paling mulia yakni untuk membangkitkan dan menghidupkan siapa saja yang percaya kepada-Nya. Di tengah kebingungan para penguasa Yahudi dengan segala tuduhan mereka yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, Yesus justru menegaskan bahwa diri-Nya adalah Hakim bagi setiap orang. Siapapun yang percaya kepada Allah di surga harus percaya juga kepada Yesus karena segala yang dikerjakan oleh Yesus adalah pekerjaan Allah Bapa. Maka, siapapun yang percaya kepada Allah Bapa hendaknya mendengarkan dan percaya kepada Yesus Sang Penyelamat.
Khazanah rohani kita hari inipun dilengkapi oleh bacaan dari kitab Yesaya yang menyerukan tentang kasih dan kesetiaan Tuhan melampaui dosa bangsa Israel. Tuhan tetap menyayangi bangsa Israel yang tertindas, menyelamatkan mereka sekalipun bangsa Israel melupakan kebaikan Tuhan. Tuhan memberikan pembebasan bagi bangsa Israel yang terkurung dan menyelamatkan mereka dari penindasan.
Para sahabat misioner yang terkasih, Yesus hari ini melalui sabda-Nya memberikan kepastian iman kepada kita bahwa Ia adalah utusan Allah bapa yang melaksanakan kehendak dan karya Allah Bapa yang bertujuan untuk menyelamatkan manusia yang berada dalam kehendak Allah. Kehendak Allah Bapa yang diberikan kepada Yesus sudah termuat dalam kitab para nabi sebagaimana yang diserukan Yesaya tentang Tuhan yang tetap menyayangi bangsa Israel kendatipun mereka melupakan kesetiaan Tuhan.
Selama masa tobat ini sentuhan sabda Allah selalu mengarahkan kita kepada kehendak dan karya Tuhan, kesetiaan dan keselamatan yang disediakan oleh Allah melalui Yesus sang juru selamat. Di masa prapaskah ini kepastian iman kita diuji kembali; apakah kita sungguh percaya bahwa Kristus adalah Putera Allah, Sang Utusan Allah dan juru selamat bagi kita yang taat pada kehendak Allah Bapa untuk meluputkan kita dari cengkraman dosa yang membinasakan. Ujian kepastian iman kita terus berlanjut; apakah selama masa tobat ini kita membuka diri kepada kehendak Allah yang hadir dalam diri Kristus yang membawa kita untuk menemukan kesetiaan Allah yang tidak terbatas untuk menyelamatkan kita.
Pada saat ini tanggung jawab iman kita sedang diuji; mampukah dalam masa tobat ini kita taat dan setia kepada kehendak Allah terutama setia pada tugas dan pekerjaan kita masing-masing, dengan memperjuangkan nilai kejujuran dan keadilan?
Sahabat misioner yang terkasih, bertobat berarti bangkit dari kesalahan untuk menemukan kesetiaan Tuhan tanpa batas untuk menyelamatkan kita. Bertobat berarti melepaskan kehendak pribadi lalu mengikatkan diri pada kehendak Tuhan untuk mengalami karya Tuhan yang adil, benar dan menyelamatkan. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Menghadapi tantangan bioetika
Kita berdoa untuk umat Kristiani yang menghadapi tantangan bioetika baru; semoga mereka dapat terus membela martabat segenap umat manusia dengan doa dan tindakan.
Ujud Gereja Indonesia: Pengabdian politik
Kita berdoa, semoga di alam demokrasi ini para elit politik dan pemerintah menggunakan kewenangannya untuk mengabdi dan menata masyarakat dan bukan untuk menguasainya.
Amin