Kebenaran Yang Membebaskan

Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan V Prapaskah, 06 April 2022
P. S. Salestinus

Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42

Misi: Meningkatkan kualitas iman kita berarti mengakui Allah sebagai Pembebas;  dan berpegang pada sabda Yesus yang memerdekakan.

Para sahabat misioner yang terkasih, kisah uji kekuatan antara dewa-dewa sembahan raja Nebukadnezar dengan Allah yang disembah Sadrakh, Mesakh,dan Abednego ditampilkan secara menarik pada bacaan pertama dalam kitab Daniel. Nebukadnezar sang raja memaksakan rakyatnya untuk menyembah para dewa selain Allah. Ketegangan mulai muncul ketika Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak menyetujui untuk menyembah para dewa buatan Nebukadnezar; yang berujung pada mereka dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Namun Ketiganya menunjukkan keyakinan bahwa Allah yang mereka sembah sanggup melepaskan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu. Akhir dari kisah bacaan pertama hari ini adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego terluputkan dari nyala api dan Nebukadnezar mengakui serta memuji Allah yang disembah Sadrakh, Mesakh dan Abednego.

Sementara injil hari ini menampilkan kisah konflik internal antara Yesus dengan orang-orang Yahudi yang telah percaya kepada-Nya. Yesus menguji ketulusan dan kesetiaan iman mereka akan warta kebenaran yang disampaikan-Nya kepada orang-orang Yahudi. Hasil ujian yang ditemukan Yesus dari kelompok Yahudi yang percaya kepada-Nya sungguh berada di luar harapan Yesus. Kaum Yahudi yang percaya kepada Yesus sama sekali tidak mengerti tentang nilai kebenaran dan kemerdekaan yang diserukan Yesus. Lebih dari itu mereka tidak mengetahui relasi yang tak terpisahkan antara Yesus dengan Abraham. Fase iman yang tidak dimengerti oleh kalangan Yahudi yang percaya kepada Yesus adalah mereka tidak memahami bahwa setiap orang yang berdosa adalah hamba dan budak dosa.

 Para sahabat misioner yang terkasih, dari kedua bacaan yang kita renungkan hari ini setidaknya membawa dua pesan utama bagi kita, sebagai bahan bakar rohani bagi perjalanan spiritualitas kita di tengah sisa waktu prapaskah ini. Dua pesan spiritualitas yang dimaksud adalah: pertama, Allah tak pernah gagal melepaskan dan membebaskan kita dari berbagai ancaman jika kita setia meletakkan seluruh hidup kita di dalam kekuasaan dan kebesaran-Nya. Kedua, Kristus hadir dalam perjalanan hidup kita untuk memberi kepastian bahwa kita yang percaya dan setia kepada-Nya akan dimerdekakan serta dilepaskan dari perbudakan dosa. Kedua pesan rohani di atas sebetulnya merupakan kekuatan dan kepastian yang diberikan Tuhan kepada kita bahwa Allah melalui Putera-Nya Yesus kristus telah menyampaikan pesan-pesan yang bermuatan kebenaran, yang mengajak setiap orang untuk keluar dari ruang kesalahan dan kepalsuan, seraya mengakui bahwa Allah Pembebas dan Penolong utama bagi setiap orang. Pengalaman pengakuan Nebukadnezar dengan seruan Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego hendaknya menjadi seruan kita. Pantaslah dalam pergumulan iman kita, kitapun berseru tanpa ragu: “Terpujilah engkau Tuhan dan Allah kami karena engkau telah meluputkan kami dari segala hukuman dosa.”

Seruan kita ini tidak terlepas dari penegasan Yesus dalam injil hari ini bahwa: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yesus menghendaki agar kita yang percaya kepada-Nya semestinya memberi diri untuk diampuni. Pengampunan dan kemerdekaan hanya bisa mungkin ketika terjadi perjumpaan antara pertobatan manusia dengan kasih Allah yang tak terbatas. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Tenaga kesehatan

Kita berdoa untuk para tenaga kesehatan yang melayani orang sakit dan lansia, terutama yang berada di negara-negara miskin; semoga mereka mendapat dukungan yang memadai dari negara dan komunitas setempat.

Ujud Gereja Indonesia: Bersikap terhadap konsumerisme

Kita berdoa semoga kita tetap bersikap sederhana dan tidak tergoda untuk memiliki barang yang tidak kita perlukan di tengah gelombang konsumerisme yang mendikte dunia.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s