Sungguhkah Kita Mengimani Sang Terbangkitkan?

Renungan Harian Misioner
Senin Dalam Oktaf Paskah, 18 April 2022
P. S. Eleutherius

Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9

Sebenarnya mengesankan sekali, bahwa Petrus berani berkhotbah dengan berkobar-kobar (Kis. 2:14.22-32). Sebab, kita boleh ingat, bahwa sebelum itu, ia, yang pernah bermulut besar akan membela Yesus dengan kekerasan, ternyata tidak berani mengakui dirinya sebagai murid Kristus, ketika ditanyai oleh pekerja di rumah Imam Agung. Namun, ketika Yesus menoleh kepadanya, Petrus menyesal dan bertobat. Pertobatan Petrus menguat lagi, ketika Paskah mempertemukannya dengan Sang Kristus. Berapa orang di antara kita yang belum pernah bersalah atau mengingkari Tuhan? Bagaimana kita bertobat dari dosa itu?

REFLEKSI: kita pantas untuk bercermin pada sikap Simon Petrus, bila terjadi bahwa kita berdosa, beranilah untuk bertobat; dan hidup baru. Akhirnya Paskah adalah Pesta Hidup Baru. Kita masing-masing maupun Gereja secara keseluruhan mendapat daya Paskah.

Bacaan Injil dari Matius 28:8-15: memperlihatkan pengalaman para Rasul ketika berjumpa dengan Tuhan Yesus, yang dibangkitkan. Mereka terpukau dengan kehadiran-Nya setelah juga mengalami wafat-Nya. Namun, mereka sungguh mengimani Sang Terbangkitkan. Hal itu tidak mudah, karena para penjaga disuap untuk mengingkari Kebangkitan. Meskipun demikian, cara Tuhan Yesus menjumpai mereka, yang secara sekaligus manusiawi serta Ilahi, itu menjiwai mereka seumur hidup, seutuhnya. Padahal risiko pengakuan mereka akan iman pada Kebangkitan sungguh tidak tanpa beban berat: di masyarakat. Roh Kudus, Sang Penguat sudah mengokohkan iman mereka. Ya, bahkan iman seluruh murid Kristus, pada waktu itu maupun sampai sekarang.

REFLEKSI: susurilah hidup dan pengalaman sampai sekarang, seberapa sudah Anda korbankan untuk iman pada Kebangkitan Kristus? Mohonlah Roh Kristus, agar menguatkan iman akan Kristus yang bangkit.

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Tenaga kesehatan

Kita berdoa untuk para tenaga kesehatan yang melayani orang sakit dan lansia, terutama yang berada di negara-negara miskin; semoga mereka mendapat dukungan yang memadai dari negara dan komunitas setempat.

Ujud Gereja Indonesia: Bersikap terhadap konsumerisme

Kita berdoa semoga kita tetap bersikap sederhana dan tidak tergoda untuk memiliki barang yang tidak kita perlukan di tengah gelombang konsumerisme yang mendikte dunia.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s