Renungan Harian Misioner
Jumat, 29 April 2022
P. S. Katarina dr Siena
Kis 5:34-42; Mzm 27:1.4.13-14; Yoh 6:1-15; atau dr Ruybs
Misi: Menjadi pengikut Kristus berarti mengembangkan ketergugahan hati kepada sesama yang sedang membutuhkan pertolongan; dan memiliki hati yang rela memberi harapan baru dan kehidupan bagi sesama.
Para sahabat misioner yang terkasih, pesan Yesus hari ini melalui kisah pergandaan roti dan ikan yang ditampilkan oleh Injil Yohanes merupakan sebuah pesan kesaksian iman oleh karena keberanian bertindak. Kisah banyak orang mengikuti Yesus untuk mendapatkan pertolongan merupakan kisah penyerahan diri mereka kepada belas kasihan Tuhan. Mereka lelah, tidak ada makanan dan jauh dari pusat perbelanjaan. Filipus berada dalam keraguan karena roti seharga dua ratus dinarpun tidak cukup untuk orang sebanyak itu. Andreas saudara Simon Petrus berada dalam ketidakpastian bahwa apa artinya lima roti dan dua ikan yang dibawa oleh seorang anak cukup untuk memberi makan orang sebanyak itu.
Yesus mengambil langkah yang jauh berbeda dari murid-murid-Nya. Ia meminta semua orang duduk, bahkan menghitung jumlah mereka. Ia lalu memberi kepastian kepada murid-murid-Nya dan kepada orang-orang berjumlah besar itu bahwa mereka akan makan dari lima roti dan dua ikan. Inilah karya Yesus yang tak terduga oleh para murid-Nya dan kelompok besar orang banyak yang mengikuti Dia. Yesus pada kesempatan itu, berpihak kepada semua orang yang membutuhkan pertolongan.
Sementara dalam Kisah Para Rasul, Gamaliel berpihak pada ajaran para rasul dengan mengatakan “lebih baik melihat dengan tenang sambil memahami apakah karya para rasul sungguh berasal dari Allah atau sebaliknya”. Gamaliel menjadi pembela yang bijaksana bahwa jika pewartaan para rasul berasal dari Allah maka pewartaan meraka akan bertahan dan terus hidup, namun jika berasal dari manusia maka pewartaan mereka akan berakhir.
Para sahabat misioner yang terkasih, kisah penggandaan roti yang kita dengar dalam Injil Yohanes hari ini menampilkan empat hal penting yakni pertama, begitu banyak orang tanpa peduli pada berbagai hambatan rela untuk mengikuti Yesus demi memperoleh keselamatan. Kedua, ketergugahan hati Yesus oleh belas kasihan-Nya untuk melayani dan menolong secara total. Ketiga, kebingungan para murid berhadapan dengan masalah yang sesungguhnya bisa diselesaikan dengan kepekaan dan ketergugahan hati. Keempat, tampilnya seorang anak yang rela memberi roti dan ikannya demi kepentingan bersama.
Semangat kebangkitan Kristus yang masih kita rayakan sekarang mengajak kita untuk tidak berhenti berjalan mengikuti Yesus dan meletakkan semua harapan kita pada kasih dan kekuasan-Nya. Kebangkitan Kristus yang kita rayakan hingga saat ini, hendaknya menjadi kekuatan bagi kita untuk keluar dari keraguan dan ketidakpastian seraya menata hati yang peka dan penuh kasih untuk membantu sesama yang sedang dililit penderitaan dan persoalan.
Semangat seorang pengikut Kristus adalah semangat berbagi dan memberi sebagaimana yang ditampilkan oleh seorang anak yang rela berbagi roti dan ikan untuk bisa menyelesaikan persoalan rumit. Inilah bentuk partisipasi aktif dalam kehidupan menggereja. Yesus tidak membutuhkan banyak pengorbanan yang luar biasa besar melanikan satu tindakan nyata sekecil apapun yang berasal dari hati yang peka dan penuh belas kasih.
Sebagai pengikut Kistus hendaknya kita berani berpihak kepada orang yang membutuhkan pertolongan untuk memberi harapan dan kehidupan bagi mereka yang sedang berada dalam kesulitan. Mukjizat yang ditampilkan oleh Yesus bukan berlipat gandanya roti dan ikan, melainkan mengubah setiap hati yang egois menjadi hati yang penuh kasih. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Bagi Iman kaum muda
Kita berdoa untuk kaum muda yang dipanggil menjalani hidup dengan sepenuh-penuhnya; semoga dalam diri Maria mereka dapat belajar untuk mendengarkan, melakukan diskresi secara mendalam, mempunyai keberanian yang lahir dari iman, dan memberikan diri dalam pelayanan.
Ujud Gereja Indonesia: Menghayati doa rosario
Kita berdoa, semoga bersama Maria kita makin dapat merasakan kesederhanaan dan kedalaman doa rosario, dan mau rajin mendoakannya demi sesama yang memohon doa-doa kita.
Amin