Tebarkanlah Lagi Maka Akan Kamu Peroleh!

Renungan Harian Misioner
Minggu, 01 Mei 2022
HARI MINGGU PASKAH III

Kis. 5:27b-32,40b-41; Mzm. 30:2,4,5,6,11,12a,13b; Why. 5:11-14; Yoh. 21:1-19 (panjang) atau Yoh. 21:1-14 (singkat)

Setelah Yesus wafat, para pengikut-Nya kehilangan arah. Tujuh (angka sempurna!) dari keduabelasan pengikut inti Yesus bahkan kembali jadi nelayan. Mereka kembali ke status dan kondisi sebelum dipanggil. Rencana menjala manusia terancam gagal. Mereka mau menjala ikan saja. Sialnya, kali ini menjala ikanpun gagal, meski sudah bekerja semalaman. Ini pengalaman yang tidak biasa, bahkan memalukan, untuk para nelayan kawakan seperti mereka. Untunglah ada “Orang Asing” di pantai yang meminta mereka “mencoba lagi!”. Mereka pun taat kepada kata-kata-Nya. Hasilnya melimpah: ada 153 ikan dalam jala. Begitu mendarat, Tuhan sudah menyiapkan ikan panggang. Sarapan pagi yang luar biasa!

Cerita ini adalah “tanda” dalam bahasa Yohanes! Pertama-tama, “tanda” itu menunjuk pada Si Orang Asing di pantai. Para murid yang sibuk dengan pekerjaan sendiri, dan kecewa dengan kegagalan mereka, tidak menyadari bahwa itu Yesus. Begitu kata-kata-Nya ditaati, hasil pekerjaanpun berlimpah. Yesus yang bangkit selalu hadir lewat sabda-Nya, tidak lagi fisik-Nya. Jika ditaati, sabda-Nya akan tetap berdampak: membuka jalan, membuka mata dan mengarahkan kita untuk terus mencoba tatkala gagal. Sabda-Nya mengajak kita untuk melihat persoalan dari sisi yang lain, untuk coba menyasar bidang-bidang pewartaan yang berbeda, agar semakin banyak insan yang “ditangkap”. Bukan itu saja, Dia pun menjamu kita: memberi kita kehidupan sekaligus menerima kita dalam persekutuan dengan-Nya. Tentu sekarang tidak lagi dengan ikan bakar, tetapi dengan tubuh dan darah-Nya: tanda Ia terus hadir dan menghidupi jemaat-Nya.

Kedua, “tanda” itu juga menunjuk pada reaksi-reaksi yang bervariasi atas Yesus yang bangkit. Reaksi pertama tentu saja dari Murid yang Dikasihi-Nya. Murid anonim ini selalu memberikan reaksi ideal: dialah yang paling cepat mengenal Tuhan. Tentu relasi kasihnya dengan Yesus yang memungkinkan hal itu. Yang terpenting, reaksinya itu menuntun para murid yang lain kepada Yesus: “itu Tuhan”. Reaksi Petrus juga khas dia: cepat bertindak setelah mengenali Tuhan (ay. 7b), dan cepat melaksanakan permintaan-Nya (ay. 11). Para murid lain juga tentu ikut bekerja secara diam-diam dan tanpa menyolok mata. Semuanya bekerja untuk menghasilkan tangkapan ikan yang banyak.  Kerjasama, saling melengkapi dan mengisi antar anggota jemaat pasti akan berbuah pada pewartaan yang efektif.

Ketiga,  “tanda” itu juga berbicara tentang para murid sebagai paguyuban (Gereja). Sebagai kelompokpun para murid diarahkan oleh Tuhan yang bangkit. Selama mereka bekerja sendirian dan tanpa melibatkan Tuhan, mereka pasti tidak akan menangkap apa-apa. Pewartaan Gereja tidak akan sukses, tanpa mendengarkan petunjuk dan firman-Nya. Begitu firman-Nya ditaati, pewartaan Gereja akan berbuah melimpah: menangkap banyak insan ke dalam jala jemaat Tuhan. Akan ada begitu banyak jenis orang, dari pelbagai ras, bangsa dan bahasa, dengan kepelbagaian kharisma dan bakat. Semuanya turut menyumbang dan membesarkan jemaat, tanpa perlu mengoyakkan dan memecahkan jemaat Kristus.

(Hortensius Mandaru – Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Bagi Iman kaum muda

Kita berdoa untuk kaum muda yang dipanggil menjalani hidup dengan sepenuh-penuhnya; semoga dalam diri Maria mereka dapat belajar untuk mendengarkan, melakukan diskresi secara mendalam, mempunyai keberanian yang lahir dari iman, dan memberikan diri dalam pelayanan.

Ujud Gereja Indonesia: Menghayati doa rosario

Kita berdoa, semoga bersama Maria kita makin dapat merasakan kesederhanaan dan kedalaman doa rosario, dan mau rajin mendoakannya demi sesama yang memohon doa-doa kita.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s