Renungan Harian Misioner
Sabtu, 30 April 2022
P. S. Pius V
Kis 6:1-7; Mzm 33:1-2.4-5.18-19; Yoh 6:16-21
Para Sahabat Misioner yang terkasih, Shalom! Pekan Suci telah kita lewati. Begitu juga hari-hari dalam Oktaf Paskah. Dan Pekan II Paskah pun segera akan kita lewati. Pemazmur mengajukan permohonan agar kasih setia Tuhan menyertai dia bersama umat pilihan Allah. Dan Tuhan menjawab doa Sang Pemazmur ini melalui Bacaan Pertama dan Bacaan Injil. Melalui kedua Bacaan tersebut, para murid Yesus menghadapi tantangan hidup. Dan kehadiran berikut penyertaan Yesus menjadikan mereka mampu untuk mendapatkan solusi atas persoalan hidup yang mereka alami.
Persoalan Pertama: Masalah Pemerataan dalam Pelayanan Amal Kasih
Semakin bertambahnya orang-orang yang percaya kepada Yesus dan masuk ke dalam Persekutuan Para Murid-Nya, atau bergabung ke dalam Gereja-Nya, semakin banyak orang yang perlu dilayani. Juga semakin banyak dibutuhkan orang-orang yang mau memberikan diri untuk aneka pelayanan yang muncul dalam Gereja, sejalan dengan bertambahnya orang-orang yang percaya kepada Yesus. Persekutuan Para Murid Yesus alias Jemaat Mula-mula, yang sebelumnya hanya terdiri dari orang-orang Yahudi, kini bertambah dengan orang-orang dari latar belakang yang bukan Yahudi. Dan terjadilah bahwa tindakan amal kasih yang sebelumnya menjadi satu kekuatan dalam Persekutuan Para Murid tersebut (Bdk. Kisah 4:32-37) mulai mengalami persoalan. Banyaknya orang yang dilayani menuntut adanya para pelayan yang cukup. Kekurangan para pelayan ini menyebabkan distribusi kebutuhan untuk para yatim piatu dan janda-janda menjadi tidak ter-cover dengan baik. Dan terjadi bahwa para yatim piatu dan janda dari kalangan orang Yahudi berbahasa Yunani sepertinya kurang diperhatikan, dan masalah itu kemudian dibawa kepada para rasul (Kisah 6:1).
Agar supaya Pelayanan Firman berjalan seiring dengan Pelayanan amal kasih, Para Rasul mencari solusi dengan memilih tujuh orang Diakon, yang akan ditugaskan untuk pelayanan amal kasih untuk orang yatim piatu dan para janda tersebut. Namun solusi itu bukannya solusi yang biasa. Sebab ketujuh orang Diakon terpilih itu, diserahkan kepada para rasul kemudian mereka diserahkan kepada Tuhan dengan Doa dan Penumpangan Tangan. Artinya bahwa dalam menentukan solusi, yang dalam hal ini adalah pemilihan diakon-diakon untuk pelayanan amal kasih, pada akhirnya juga menjadi solusi yang diambil dalam persekutuan dengan Tuhan. Dan salah satu syarat untuk dipilih menjadi diakon ini adalah bahwa orang tersebut harus dipenuhi dengan Roh Kudus (Kisah 6:3-6).
Persoalan Kedua: Kehadiran Yesus yang membawa ketentraman
Persoalan ini terjadi ketika para murid dalam perjalanan menyeberang ke Kapernaum. Mereka berlayar sendirian di tengah malam, sementara Yesus masih menyendiri ke gunung. Mereka kemudian menjadi takut ketika menghadapi angin kencang dengan laut yang bergelora. Dalam situasi sulit seperti itu, Yesus datang kepada para murid-Nya dengan berjalan di atas air. Ketika Yesus masuk ke dalam perahu, ketakutan para murid-Nya hilang seketika, karena laut menjadi tenang kembali dan merekapun sampai ke seberang (Yohanes 6:16-21).
Mari mengikutsertakan Tuhan Yesus di dalam pergumulan hidup kita
Kedua pengalaman para murid ini mengajarkan kepada kita, bahwa sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita mengikutsertakan Yesus di dalam hidup dan perjuangan kita. Yesus ternyata tidak tinggal diam ketika melihat para murid-Nya menghadapi persoalan. Dan ketika para murid itu mengikutsertakan Dia di dalam pergumulan hidup mereka, persoalan yang mereka hadapi dapat mereka selesaikan.
Tuhan Yesus, ada banyak persoalan hidup yang kami hadapi dari hari ke hari sepanjang hidup kami. Dua ribu tahun lalu, para murid-Mu juga mengalami banyak persoalan hidup. Dan ketika mereka mengikutsertakan Dikau di dalam perjuangan hidup mereka, Engkau memberi mereka jalan keluar atas persoalan hidup mereka. Kamipun menghadapi aneka pergumulan hidup dengan banyak masalah dan persoalan, datanglah ke dalam hati dan hidup kami. Dan sertailah kami, sebagaimana Engkau menyertai para murid-Mu pada dua ribuan tahun yang lalu itu, agar persoalan hidup kamipun dapat kami selesaikan oleh karena bantuan Roh Kudus-Mu. Amin!
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Tenaga kesehatan
Kita berdoa untuk para tenaga kesehatan yang melayani orang sakit dan lansia, terutama yang berada di negara-negara miskin; semoga mereka mendapat dukungan yang memadai dari negara dan komunitas setempat.
Ujud Gereja Indonesia: Bersikap terhadap konsumerisme
Kita berdoa semoga kita tetap bersikap sederhana dan tidak tergoda untuk memiliki barang yang tidak kita perlukan di tengah gelombang konsumerisme yang mendikte dunia.
Amin