Renungan Harian Misioner
Senin, 02 Mei 2022
P. S. Atanasius
Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29; atau dr Ruybs
ST. ATANASIUS hidup pada abad 3-4 di Alexandria. Ia disebut Pujangga Gereja dan dihormati, karena menjunjung tinggi “Tuhan Yesus, sungguh Allah, sungguh manusia”. Dengan tekun dan tabah ia membela ajaran Kristologis Gereja itu melawan Arianisme. Beberapa tahun sesudah Atanasius meninggal, Konsili Konstantinopel menegaskan pendirian Kristologis Gereja. Itulah antara lain sebabnya, mengapa Antiphona Pembukaan Doa Pagi hari ini memakai ungkapan: “Marilah menyembah Kristus…..”. Bacaan singkatnya menyebut pujian bagi Pemimpin Gereja, yang mewartakan Kristologi yang benar (Ibr. 13:7-9a). Keteguhan Atanasius terlukis dengan bacaan Kis. 6:8-15 yang memperlihatkan, bagaimana Stephanus dikejar-kejar ‘musuh-musuh Gereja’, yang ingin membinasakannya. Namun, Guru Gereja, ya Stephanus, ya Atanasius, berpegang teguh iman kepada Sang Kristus, Putera Allah: apa pun risikonya. Dalam diri Atanasius, Gereja memandang Stephanus, yang mencerminkan wajah malaikat yang berkilauan (Kis. 6:15).
REFLEKSI KITA: di zaman kita sekarang, kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di tengah banyak orang yang menentang keilahian Guru Nasaret kita. Apakah kita siap mendalami makna keilahian Tuhan Yesus dan hidup serta mengajarkannya selaras dengan iman yang kita junjung tinggi itu? Siapkah kita menjadikan diri tanda iman kepada Tuhan?
BACAAN INJIL – Yoh. 6:22-29: menghidangkan di hadapan kita cakrawala Gereja waktu itu maupun masa kini, dengan undangan bagi kita untuk berbakti kepada Tuhan sungguh-sungguh, bukannya untuk “mencari keuntungan duniawi”. Sebab, ada godaan besar, bahwa warga Gereja aktif hanya untuk kepentingan materiil. Kita mendapat kepercayaan, untuk mempersembahkan diri pada karya evangelisasi, karena kita benar-benar mau menghayati iman kepada Sang Putera.
REFLEKSI KITA: Berapa kali sampai sekarang, kita benar-benar menjadi saksi Kristus di tengah kancah taufan hidup masa kini? Seberapa dalam iman kita untuk menjadi saksi Kristus, yang hidup. Mohonlah Roh Penguat, agar mampu menjadi saksi-Nya, sebagaimana Atanasius telah menghayatinya.
“St. Atanasius, doakanlah kami, untuk mengimani Tuhan Yesus”.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Bagi Iman kaum muda
Kita berdoa untuk kaum muda yang dipanggil menjalani hidup dengan sepenuh-penuhnya; semoga dalam diri Maria mereka dapat belajar untuk mendengarkan, melakukan diskresi secara mendalam, mempunyai keberanian yang lahir dari iman, dan memberikan diri dalam pelayanan.
Ujud Gereja Indonesia: Menghayati doa rosario
Kita berdoa, semoga bersama Maria kita makin dapat merasakan kesederhanaan dan kedalaman doa rosario, dan mau rajin mendoakannya demi sesama yang memohon doa-doa kita.
Amin