Renungan Harian Misioner
Sabtu, 28 Mei 2022
P. S. Wihelmus
Kis. 18:23-28; Mzm. 47:2-3.8-9.10; Yoh. 16:23b-28
Para Pembaca RenHar KKI yang terkasih, Shalom!
Baru saja kita merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam Kalender Liturgi Tahun C/II Hari Raya ini berada dalam bingkai “Amanat Perpisahan” yang disampaikan Yesus kepada para murid-Nya. Demikian sejak Hari Jumat Pekan IV Paskah hingga Hari Rabu Pekan VI Paskah, Bacaan Firman Tuhan yang diambil dari Injil Yohanes selalu dibuka dengan ungkapan ini, “Dalam Amanat Perpisahan-Nya ….!” Ungkapan ini muncul kembali pada Hari Jumat dan Sabtu Pekan VI Paskah dan hari-hari selanjutnya. Apakah isi Amanat Perpisahan tersebut?
Penanda atau bukti identitas seorang murid Yesus
Isi Amanat Perpisahan, yang disampaikan pada Perjamuan Malam Terakhir itu, adalah ‘perintah’ untuk saling mengasihi satu sama lain mengikuti model kasih yang dimiliki Yesus terhadap para murid-Nya, (Yohanes 13:34). Perintah ini diulangi kembali dalam Injil Yohanes 15:12-17 di mana Yesus menyapa para murid-Nya bukan sebagai hamba melainkan sebagai sahabat!
Bagi para murid Yesus, mengamalkan perintah cinta kasih ini menjadi hal yang sangat penting, karena kasih merupakan penanda identitas atau jatidiri yang juga menjadi ‘bukti’ bahwa seseorang sungguh merupakan murid Yesus, (Yohanes 13:35).
Peluang untuk tinggal ‘di dalam’ dan ‘bersama Allah.’
Identitas atau bukti bahwa seseorang adalah murid Yesus yaitu kasih yang dia miliki terhadap sesamanya. Untuk hubungan dengan Tuhan Allah, bukti bahwa seseorang adalah murid Yesus adalah dengan menjadi pelaku Firman Allah. Dan dengan melakukan Firman Allah ini, seorang murid Yesus mendapatkan peluang masuk untuk tinggal di dalam Allah dan peluang untuk tinggal bersama Allah (Yohanes 15:9-10).
Demikianlah seorang murid yang dipanggil untuk menjadi pelaku Firman Allah dan tinggal dalam kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, mendapatkan pengangkatan statusnya menjadi ‘sahabat Yesus’ yaitu orang-orang yang kepadanya Yesus mempercayakan segala sesuatu yang didengar-Nya dari Bapa-Nya.
Sejumlah keuntungan yang tersedia bagi seorang murid Yesus
Selanjutnya, oleh karena menjadi pelaku Firman Allah dan tinggal dalam kasih terhadap Allah dan terhadap sesama, seorang murid Yesus juga memperoleh status khusus sebagai ‘orang pilihan Allah, yang menjadikan diri murid tersebut sebagai orang yang bukan dunia ini (Yohanes 15:19). Kepada para murid pemilik status khusus sebagai orang-orang yang bukan dari dunia ini, sementara hidup mereka masih berlangsung di dalam dunia ini, mereka semua dituntut untuk mengatur kembali tujuan hidup mereka di dunia ini. Sebagai orang yang secara istimewa terhubung dengan Yesus Kristus dan Bapa-Nya, tujuan dan keberadaan seorang murid Yesus di dunia ini adalah untuk bersaksi tentang Yesus, dan untuk tugas ini dia akan diperlengkapi dengan Roh Kristus sendiri, yang akan memimpin dia kepada seluruh kebenaran (Yohanes 15:26; 16:13). Oleh karena bersaksi Bersama Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran, maka kesaksiannya dijamin sebagai kesaksian yang original, bukan kesaksian abal-abal!
Demikian banyaknya keuntungan yang diperoleh ketika seseorang memberi dirinya menjadi murid Yesus dan hidup sebagai seorang pelaku Firman Allah serta sebagai seorang yang mengasihi Allah dan sesamanya. Namun belum semua keuntungan ini diungkap. Dua keuntungan lain yang dibukakan pada hari-hari terakhir Bulan Mei ini adalah bahwa seorang murid Yesus akan mendapatkan kegembiraan yang tidak akan dapat dirampas daripadanya oleh siapapun (Yohanes 16:22) dan apa yang dia minta kepada Allah di dalam Nama Yesus akan dikabulkan oleh Allah Bapa (Yohanes 16:23b-24).
Terima kasih Tuhan Yesus untuk kasih-Mu yang begitu besar bagi kami. Kami lemah dan sering jatuh ke dalam doa. Karena itu, mampukan kami untuk dapat membalas kasih-Mu dengan menjadi pelaku Firman dan pelaksana perintah cinta kasih-Mu. Amin!
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkal Pinang)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Bagi Iman kaum muda
Kita berdoa untuk kaum muda yang dipanggil menjalani hidup dengan sepenuh-penuhnya; semoga dalam diri Maria mereka dapat belajar untuk mendengarkan, melakukan diskresi secara mendalam, mempunyai keberanian yang lahir dari iman, dan memberikan diri dalam pelayanan.
Ujud Gereja Indonesia: Menghayati doa rosario
Kita berdoa, semoga bersama Maria kita makin dapat merasakan kesederhanaan dan kedalaman doa rosario, dan mau rajin mendoakannya demi sesama yang memohon doa-doa kita.
Amin