Kelahiran Gereja KRISTUS

Renungan Harian Misioner
Minggu, 05 Juni 2022
HARI RAYA PENTAKOSTA

Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac,29c-30,31,34; Rm. 8:8-17; Yoh. 14:15-16,23b-26

Pentakosta adalah hari-lahir Gereja. Gereja memperingati kelahirannya: saat Roh Kudus turun atas cikal-bakal jemaat Tuhan. Mereka adalah: 11 dari “kelompok 12”, bersama beberapa perempuan dan Maria ibu Yesus serta para saudara-Nya (Kis. 1:13-14 ). Semuanya adalah “mereka yang percaya akan Yesus” (Kis. 2:1).  Itulah ciri pertama Gereja Kristus: paguyuban orang yang mengimani Yesus, baik pria maupun perempuan, dari pelbagai latar dan golongan. Kesatuan iman itulah yang paling utama, kendati Gereja Kristus sudah sangat beraneka dan berbeda.

Kelahiran berkaitan juga dengan Kejadian. Kita dihantar ke awal Alkitab: pada Kejadian alam-semesta. Pada awal mula, Allah menciptakan segala sesuatu dengan “berfirman”: Firman yang mencipta! Injil Yohanes mulai dengan Firman yang menjelma: Logos menjadi manusia (Yoh. 1:1). Penciptaan-baru pun terjadi. Itulah ciri kedua Gereja Kristus: jemaat yang diciptakan lewat kasih dan firman Tuhan. Injil hari ini menegaskan hal tersebut: “jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yoh. 14:13). Kasih dan perintah, cinta dan firman adalah dua hal utama yang mengaitkan Gereja dengan Yesus Kristus, sekaligus menjadi trade-mark jemaat-Nya. Gereja hanya dapat hidup berkat kasih dan firman Tuhan. Jemaat akan bertahan jika terus mengasihi-Nya, dan itu harus menyata dalam hidup yang berpedoman pada firman dan perintah-Nya.

Selain terus hadir lewat firman-Nya, Yesus juga menjanjikan pendampingan Roh Kudus. Roh Kudus disebut “Sang Penolong” (ay. 16). Kata Yunani Parakletos dapat berarti: Penolong, Penghibur, Penasihat, Advokat. Di sini lebih ditekankan fungsi Roh Kudus sebagai penasihat dan pembela jemaat, bagaikan seorang advokat. Yohanes memang sering menekankan peran advokasi (penasihat, pendamping dan pembela) Roh Kudus bagi jemaat. Dengan itu, Roh Kudus meneruskan peran Yesus dalam jemaat setelah bangkit (makanya disebut: Penolong yang lain). Itulah ciri ketiga Gereja Kristus: jemaat yang didampingi, dibela dan dinasihati oleh Roh Kudus. Sebaliknya, terhadap “dunia”, Roh Kudus justru berperan sebagai “penuntut” (jaksa): Ia memperlihatkan dan menuntut kesalahan dan ketidakpercayaan dunia ini di hadapan Allah, Sang Hakim Agung!

Roh Kudus juga melanjutkan fungsi pengajaran Yesus di tengah jemaat (ay. 26). Ia memampukan jemaat untuk mengingat dan mengaktualkan ajaran Yesus dalam konteks dunia yang selalu berubah dan sering tidak ramah. Itulah ciri keempat Gereja Kristus: jemaat yang senantiasa diajar dan diingatkan oleh Roh Kudus untuk terus mendaratkan pesan-pesan Tuhan dalam situasi dan kondisi yang aktual.

Penginjil Yohanes juga menegaskan peran Roh Kudus yang menghadirkan kasih Bapa dan Anak di tengah jemaat. Yesus menegaskan bahwa Roh Kudus akan “diutus oleh Bapa dalam nama-Ku” (ay. 26) kepada jemaat yang taat melaksanakan firman-Nya. Akibatnya: Bapa dan Anak akan datang dan tinggal bersama jemaat (ay. 23b). Itulah ciri kelima Gereja Kristus: jemaat yang didiami dan dinaungi oleh Bapa dan Anak berkat Roh Kudus, yang senantiasa mengajar dan membaharui jemaat itu lewat firman dan kasih ilahi.

(Hortensius Mandaru – Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Cinta keluarga Kristiani

Kita berdoa untuk keluarga-keluarga Kristiani di seluruh penjuru dunia, semoga mereka memiliki dan mengalami cinta tanpa syarat dan mengutamakan kesucian dalam menjalani hidup sehari-hari.

Ujud Gereja Indonesia: Pendidikan yang kritis

Kita berdoa, semoga lembaga pendidikan dan keluarga mendidik anak-anaknya agar dapat bersikap kritis dan realistis terhadap tawaran-tawaran palsu dan kemewahan di sosial media.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s