Waspadalah Pada Nabi-Nabi Palsu!

Renungan Harian Misioner
Rabu, 22 Juni 2022
P. S. Paulinus dr Noya, S. Yohanes Fisher, S. Tomas More

2Raj. 22:8-13; 23:1-3; Mzm. 119:33,34,35,37,40; Mat. 7:15-20

Dalam bacaan Injil yang kita renungkan hari ini (Mat. 7:15-20), Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepada mereka dengan menyamar seperti domba, padahal sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Nabi-nabi palsu akan tetap ada di sepanjang zaman. Kita ingat kisah Nabi Elia yang harus berhadapan dengan nabi-nabi palsu di Gunung Karmel (1Raj. 18:20-39). Dari sekian ratus nabi yang ada pada zaman itu, hanya Elia sendiri yang tinggal sebagai nabi Tuhan. Nabi-nabi lain memilih menyembah Baal – yaitu dewa-dewi penduduk asli tanah Kanaan. Di zaman kita pun juga ada “nabi-nabi palsu” maka kita juga perlu waspada.

Bagaimana kita mengetahui apakah seorang nabi itu sungguh-sungguh nabi Tuhan atau nabi palsu? Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita tanda yang jelas. Nabi-nabi Tuhan menghasilkan buah-buah kebaikan dalam karya dan hidup mereka. Dari diri dan pelayanan mereka akan dihasilkan hal-hal yang baik, seperti kasih sayang, damai, sukacita, dsb. Sedangkan nabi palsu tak segan-segan “memangsa” jemaatnya, dalam arti ia memanfaatkan orang-orang yang dilayaninya untuk memperoleh keuntungan. Nabi-nabi macam ini sering memanipulasi firman Tuhan hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Terhadap nabi-nabi macam inilah Tuhan Yesus meminta kita untuk waspada karena mereka akan membahayakan hidup kita. Jangan sampai kita hanya terbujuk oleh rayuan-rayuan manis atau tawaran-tawaran yang menggiurkan padahal semua itu dilakukan hanya untuk mengelabui kita guna mendapatkan keuntungan dari kita. Hendaklah kita bersikap kritis berhadapan dengan nabi-nabi macam ini.

Di sisi lain, sabda ini juga mengundang kita untuk menjadi nabi-nabi yang baik. Karena pembaptisan kita juga menerima martabat raja, iman dan nabi dari Kristus. Kalau kita tidak menjadi nabi yang baik dan tidak menghasilkan buah yang baik, kita juga akan “ditebang dan dibuang ke dalam api.” Tidak cukuplah kita tampak baik dari luar pada hal diri kita yang sebenarnya adalah nabi palsu. Kita harus menjadi nabi-nabi yang baik yang berbuah baik bagi sesama dan alam ciptaan lain. Semoga!

(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Cinta keluarga Kristiani

Kita berdoa untuk keluarga-keluarga Kristiani di seluruh penjuru dunia, semoga mereka memiliki dan mengalami cinta tanpa syarat dan mengutamakan kesucian dalam menjalani hidup sehari-hari.

Ujud Gereja Indonesia: Pendidikan yang kritis

Kita berdoa, semoga lembaga pendidikan dan keluarga mendidik anak-anaknya agar dapat bersikap kritis dan realistis terhadap tawaran-tawaran palsu dan kemewahan di sosial media.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s