Kesetiaan Dalam Membangun Makna Hidup

Renungan Harian Misioner
Sabtu Biasa XXI, 27 Agustus 2022
P. S. Monika

1Kor. 1:26-31; Mzm. 33:12-13,18-19,20-21; Mat 25:14-30, atau dr RUybs

MISI: Mari belajar dari Sang Guru, Tuhan Kita Yesus Kristus untuk setia dan bertanggung jawab dalam hal kecil; untuk mengembangkan kemampuan serta membangun makna hidup  karena Tuhan telah memberi kepercayaan kepada kita. Mari percaya kepada Allah yang telah percaya kepada kita.

Sesama sahabat misioner Yang Terkasih dalam Kristus Tuhan, usapan Rohani melalui Sabda Tuhan hari ini sungguh menguji kesetiaan serta tanggung jawab kita dalam mengembangkan kapasitas diri yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Dalam catatan iman kepada Jemaat di Korintus, Rasul Paulus menyerukan sikap kerendahan hati dan kesetiaan. Paulus menentang pribadi yang arogan dan yang memegahkan diri  tanpa mengakui kuasa serta campur tangan Tuhan dalam hidup sehari-hari. Komunitas beriman di Korintus diminta agar mengedepankan sikap rendah hati, sembari menyadari bahwa Allah yang selalu berjalan bersama kaum beriman. Dia-lah yang memelihara, melindungi, membenarkan serta menguduskan setiap orang yang percaya.

Sementara Yesus melalui Penginjil Matius menegaskan kepada para pengikut-Nya mengenai ukuran kesetiaan, serta tanggung jawab iman terhadap kapasitas yang dianugerahkan Allah secara gratis kepada setiap orang. Setiap orang yang dihadirkan Allah di dunia, selalu diperkaya dengan bakat dan kemampuan, sekalipun dalam ukuran yang berbeda. Yang dikehendaki Allah adalah setiap pribadi dengan setia mengembangkan semua potensi dan bakat yang ada walaupun melalui cara dan aksi yang sangat sederhana dan kecil. Yesus menggariskan serta menekankan sikap kesetiaan dan tanggung jawab.

Akhir dari perumpaan yang dipaparkan Yesus adalah hadiah atau ganjaran bagi mereka yang setia walau dalam hal kecil; namun hukuman diberikan bagi mereka yang tidak setia dalam mengembangkan kemampuan yang dipercayakan Allah.

Sesama sahabat misioner yang terkasih, Rasul Paulus mengharuskan kita untuk mengembangkan kesetiaan dan kerendahan hati. Ketika kita mendandani diri dengan kesetiaan dan kerendahan hati, pada saat itulah Allah diandalkan dan  diizinkan untuk bertindak dalam diri kita guna menggandakan kapasitas yang ada dalam diri kita, serta mampu mengembangkan makna hidup kita. 

Yesus dalam perumpamaan itu menggunakan frase “setia dalam perkara kecil” dan “jahat serta malas”.  Yesus Sang Guru mengajar kita para pengikut-Nya agar tidak membiarkan kemampuan kita tertidur pulas karena kelalaian, ketidaksetiaan dan kemalasan. Allah telah mempercayakan kepada setiap orang berbagai kemampuan serta bakat, walau dalam ukuran yang tidak sama, namun tetap menjadi harta yang harus dikembangkan tanpa kompromi.

Kesetiaan dalam hal kecil merupakan salah satu ukuran kualitas iman yang ditegaskan Kristus kepada kita. Sementara kemalasan disejajarkan dengan sikap jahat. Kejahatan kita terjadi juga ketika kita malas dan tidak tekun mengembangkan potensi diri demi memperkaya makna hidup kita. Kemalasan juga merupakan kesombongan kita di hadapan Allah.

Para sahabat misioner yang terkasih, Allah telah mempercayakan berbagai kemampuan kepada kita, dan kita diminta untuk meningkatkan kualitas kemampuan kita agar makna hidup kita sebagai pengikut Kristus sungguh bermanfaat bagi kita dan sesama.

Pada akhir peziarahan setiap dari kita di dunia ini, Allah pasti akan menuntut pertanggungjawaban. Maka tidak ada pilihan lain selain memberantas kemalasan kita, sembari tekun menggandakan kapasitas kita untuk semakin memperkaya makna hidup kita sebagai pengikut Kristus. Makna hidup kita sebagai pengikut Kristus diukur dari kesetiaan kita dalam meningkatkan segala kapasitas dan potensi diri demi membangun Gereja dan masyarakat. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Usaha skala kecil dan menengah

Kita berdoa untuk usaha skala kecil dan menengah, semoga, di tengah krisis ekonomi dan sosial, mereka dapat menemukan jalan untuk meneruskan usahanya dan melayani masyarakat.

Ujud Gereja Indonesia: Sarana penyaluran donasi yang terpercaya

Kita berdoa, semoga kelompok-kelompok masyarakat mampu membentuk sarana yang dapat dipercaya untuk menyalurkan kebaikan dan donasi dari mereka yang berkehendak baik kepada mereka yang membutuhkan.

Amin.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s