Saudara dan saudari terkasih!
Pada akhir perayaan ini, mari kita menghadap Perawan Maria dengan doa Malaikat Tuhan.
Namun sebelumnya, saya ingin menyapa Anda semua yang telah berpartisipasi, termasuk semua yang harus melakukannya dari jarak jauh, di rumah, atau di rumah sakit, atau di penjara. Saya berterima kasih kepada otoritas sipil atas kehadiran mereka dan atas upaya yang dilakukan untuk mengatur ini semua. Saya dengan hormat berterima kasih kepada Kardinal Uskup Agung dan para Uskup lainnya, imam, pria dan wanita yang menjalani hidup bakti, keluarga, paduan suara dan semua sukarelawan, serta penegak hukum dan pasukan keamanan.
Di tempat yang mengalami malapetaka yang keras ini, saya ingin meyakinkan kedekatan saya kepada orang-orang Pakistan, yang dilanda banjir dengan proporsi bencana. Saya berdoa untuk banyak korban, untuk yang terluka dan mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan agar solidaritas dan kemurahan hati internasional dapat segera hadir.
Dan sekarang marilah kita memanggil nama Bunda Maria, agar seperti yang saya katakan di akhir homili saya, dia dapat memperolehkan pengampunan dan kedamaian bagi seluruh dunia. Mari kita berdoa untuk rakyat Ukraina dan untuk semua orang yang menderita karena perang. Semoga Tuhan perdamaian menghidupkan kembali rasa belas kasihan dan belas kasihan manusia dan Kristiani di hati para pemimpin bangsa. Maria, Bunda Pengasih dan Ratu Damai, doakanlah kami!
.
Halaman depan Basilika Santa Maria di Collemaggio
Minggu, 28 Agustus 2022
Situs Resmi Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia 