Alangkah Hebatnya Perkataan Ini!

Renungan Harian Misioner
Selasa Biasa XXII, 30 Agustus 2022
P. S. Heribertus

1Kor. 2:10b-16; Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 4:31-37

Ungkapan “Alangkah hebatnya perkataan ini!” (Luk. 4:36) diucapkan oleh orang-orang yang menyaksikan peristiwa Yesus menghardik roh jahat dari seorang yang kerasukan roh jahat. Pernyataan tersebut bukan sekadar ungkapan rasa kagum, melainkan juga sebuah pengakuan akan kuasa Yesus. Ketika Yesus mengajar di rumah ibadat di Kapernaum, orang-orang yang ada di rumah ibadat itu kagum akan cara dan pengajaran-Nya yang berwibawa. “Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa” (Luk. 4:31). Yesus mengajar bukan seperti pengajaran yang sudah biasa mereka dengar, ataupun mendengar pengajaran dengan mengutip perkataan orang yang lain, tetapi Yesus berwibawa mengajar sebagai Seorang yang mengetahui tentang kebenaran Firman Tuhan.

Ketika Yesus mengajar, Dia berbicara dengan otoritas. Dia mengucapkan Firman Tuhan  dengan cara yang belum pernah diucapkan oleh siapa pun sebelumnya, termasuk para nabi dan para rabi. Ketika para rabi mengajar, mereka mendukung pernyataan mereka dengan kutipan dari otoritas lain. Para nabi berbicara dengan otoritas yang didelegasikan: “Demikianlah Firman Tuhan” (1Sam. 2:30; Yeh. 36:15; Yer. 48:47; Hag. 2:23). Yesus tidak membutuhkan otoritas untuk mendukung pernyataan-Nya ketika Dia berbicara atau mengajar. Mengapa? Yesus adalah otoritas atau kuasa Allah yang berinkarnasi: “Firman yang telah menjadi manusia” (Yoh. 1:14). Santo Sirilus dari Alexandria, dalam komentarnya tentang bagian dari Injil Lukas ini, menyatakan bahwa Yesus memiliki semua kuasa dan otoritas untuk menyembuhkan setiap penyakit dan mengusir setiap kuasa jahat karena Dia adalah Firman Allah Bapa yang hidup dan kuat (Yoh. 1:14; Ibr. 4:12).

Bagaimana tanggapan kita  ketika kita mendengarkan Firman Tuhan dalam Kitab Suci? Apakah kita mendengarnya dengan acuh tak acuh,  dengan kepatuhan yang setengah-setengah atau dengan pengakuan iman dan ketaatan yang penuh? Firman Tuhan yang hidup dan tinggal di antara kita adalah kebenaran dan hidup. Perkataan Yesus memiliki kuasa untuk membebaskan kita dari setiap dosa dan penindasan serta membawa kesembuhan tubuh, pikiran, dan roh kita. Jika iblis saja mampu mengenali kuasa dan otoritas Yesus serta mengakui Yesus sebagai Anak Allah, kita seharusnya lebih mengenali dan percaya pada kuasa dan otoritas Yesus, dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengucapkan Firman-Nya yang memberi hidup kepada kita setiap hari sehingga kita dapat berjalan dalam kebebasan kasih dan kebenaran-Nya. Perkataan Yesus bukan hanya berkuasa atas roh jahat, perkataan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal (Yoh. 6:68). Perkataan Yesus memiliki kuasa yang besar untuk memperbarui kehidupan kita di dunia ini dan membawa kita ke hidup yang kekal. Apakah kita siap untuk mengikuti Tuhan Yesus dan menyesuaikan hidup kita seturut perkataan-Nya?  

Sebagai manusia yang lemah dan rapuh, kita hendaknya senantiasa mohon  rahmat khusus dari Yesus agar kita tidak gampang tergoda untuk meragukan belas kasih-Nya yang menyelamatkan, dan kuasa firman-Nya yang membawa kesembuhan, pemulihan dan kebebasan dari setiap dosa dan penindasan. Kita hendaknya percaya bahwa pada waktu kita membaca atau mendengar perkataan Yesus dalam Kitab Suci, menerimanya dengan iman dan ketaatan penuh, serta  berjuang untuk menyesuaikan hidup kita dengan perkataan-Nya, kita pasti mengalami kekuatan, semangat, sukacita, pembaruan sikap dan perbuatan kita. Ketika kita mengalami kuasa perkataan Yesus dalam setiap pengalaman dan peristiwa hidup kita, kita pun akan takjub dan berkata, “Alangkah hebatnya perkataan Yesus ini”.

(RP. Silvester Nusa, CSsR – Dosen STKIP Weetebula, NTT)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Usaha skala kecil dan menengah

Kita berdoa untuk usaha skala kecil dan menengah, semoga, di tengah krisis ekonomi dan sosial, mereka dapat menemukan jalan untuk meneruskan usahanya dan melayani masyarakat.

Ujud Gereja Indonesia: Sarana penyaluran donasi yang terpercaya

Kita berdoa, semoga kelompok-kelompok masyarakat mampu membentuk sarana yang dapat dipercaya untuk menyalurkan kebaikan dan donasi dari mereka yang berkehendak baik kepada mereka yang membutuhkan.

Amin.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s