Renungan Harian Misioner
Jumat Biasa XXIII, 09 September 2022
P. S. Petrus Klaver
1Kor. 9:16-19,22b-27; Mzm. 84:3,4,5-6,12; Luk. 6:39-42
Sejak SMA saya suka dengan fotografi. Terkadang ketika melihat hasil gambar yang sudah jadi, saya melihat ada beberapa noda yang muncul di gambar. Saya tahu bahwa noda itu merupakan debu atau kotoran yang menempel pada lensa kamera saya. Oleh karena itu, saya membiasakan diri untuk memeriksa keadaan lensa kamera dan membersihkannya sebelum memotret. Hal itu akan menghindari noda tertentu muncul, yang akan mengurangi keindahan subyek yang hendak saya abadikan.
“Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?” Teguran Yesus dalam Injil hari ini mengingatkan saya akan pengalaman memotret. Dalam mengitkuti Yesus kita selalu disadarkan untuk selalu memeriksa mata batin kita. Selalu sadar akan kondisi diri sendiri membantu seseorang untuk mampu melihat lingkungan di sekitarnya dengan lebih jernih.
Konflik dengan sesama atau kekurangan dan kesalahan yang kita lihat dari orang lain bisa jadi justru muncul dari pribadi kita sendiri. Mengapa kita begitu mudah marah terhadap sesama kita? Mengapa kita dengan cepat menghakimi rekan kerja kita? Atau mengapa kita cenderung untuk mengingat-ingat kesalahan orang lain sehingga kita lupa akan kebaikan mereka? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu membantu kita untuk membersihkan mata batin kita. Layaknya membersihkan lensa kamera sebelum memotret, kita juga diajak untuk membersihkan hati kita sendiri.
“…keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” Yesus dalam Injil hari ini dengan demikian mengajak kita untuk lebih sadar diri. Sebab hanya dengan menjaga hati kita tetap bersih, kita akan mampu melihat sesama kita dengan lebih jernih. Kita akan mampu mengasihi mereka dengan lebih tepat sebagaimana Allah telah mengasihi kita. Dan dengan demikian kita telah menjadi misionaris Kasih Allah dengan membantu sesama kita bertumbuh menjadi lebih baik dan bukan sebaliknya menghakimi mereka.
(Br. Kornelius Glossanto, SX – Misionaris Xaverian)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Penghapusan hukuman mati
Kita berdoa semoga hukuman mati yang melawan martabat manusia, secara resmi dapat dihapus di semua negara.
Ujud Gereja Indonesia: Menghindari ketergantungan pada gawai
Kita berdoa semoga dengan sadar kita semua menghindari ketergantungan pada gawai secara berlebihan.
Amin