Menabur di Alam Duniawi Untuk Dipetik di Alam Surgawi

Renungan Harian Misioner
Sabtu Biasa XXIV, 17 September 2022
P. S. Robertus Bellarminus, S. Hildegardis dr Bingen

1Kor. 15:35-37,42-49; Mzm. 56:10,11-12,13-14; Luk. 8:4-15

Pembaca RenHar KKI yang terkasih: Shalom!

Selamat datang ke dalam H+17 BKSN Tahun 2022 di mana Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah yang ditawarkan dengan cara yang berbeda. Para murid Yesus mendapatkan perhatian khusus untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah itu, sementara mereka yang bukan murid Yesus harus berjuang lebih keras untuk memperolehnya karena tawaran Kerajaan itu berlaku untuk mereka melalui perumpamaan.

Ditawarkan kepada semua orang

Universalitas tawaran Kerajaan Allah itu diumpamakan seperti benih yang ditaburkan pada semua jenis tanah: ada tanah yang di pinggir jalan, ada tanah yang berbatu-batu, ada tanah yang bersemak-duri, dan ada tanah yang baik. Semuanya mendapat kesempatan untuk memperoleh “benih” dari sang penabur” (Lukas 8:5-8).

Kesempatan yang sama untuk menumbuhkembangkan benih yang ditaburkan itu, ternyata kemudian membawa hasil yang berbeda. Hanya tanah yang baik, yang memberikan hasil yag baik, bahkan berlipat ganda. Sementara semua jenis tanah yang lainnya gagal untuk menumbuhkan benih yang ditaburkan itu, dan tidak memberikan hasil apapun!

Benih Kerajaan ditanam di alam fana untuk dituai di alam baka

Rasul Paulus dalam surat kepada Jemaat di Korintus, menghubungkan benih yang ditaburkan itu dengan ajaran tentang kebangkitan. Warta tentang kebangkitan itu ditaburkan di dalam alam hidup fana, yang sekarang ini kita hidupi. Dan ketika benih itu diterima, ditanam, dan dikelola dengan baik, hasilnya bahkan membawa siapapun yang mengusahakannya ke dalam hidup yang kekal, hidup di alam kebangkitan (1 Korintus 15:35-37).

Dari Adam yang lama kepada Adam yang baru

Gambaran Paulus tentang dua alam tersebut di atas, akhirnya mengerucut kepada Adam, makhluk alamiah, manusia pertama yang hidup secara alamiah, kepada Adam yang baru, yang hidup secara rohaniah, yakni Tuhan kita Yesus Kristus. Sebagai manusia duniawi, kita menyatu dengan Adam dan hidup secara manusiawi. Namun setelah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita menyatu dengan Kristus dan menyatu dengan Dia untuk hidup sebagai manusia rohaniah di dalam alam hidup yang kekal.

Sekalipun kita mengambil bagian dari persekutuan dengan Adam yang pertama, namun ketika kita membuka hati untuk hidup menurut cara hidup yang ditawarkan oleh Adam yang kedua, maka kita akan menjadi makhluk yang sorgawi. Dengan demikian, kehidupan kita di dunia ini dengan segala sesuatu yang ada, jenis-jenis tanah seperti misalnya di dalam perumpamaan tentang penabur itu, namun “ketika kita menanami ‘ladang hidup kita’ dengan Firman Allah,” maka kita akan memetik hasilnya di dalam alam hidup yang baru, alam hidup yang kekal. Karena itu, mari kita penuhi segala sesuatu yang terkait dengan kehidupan kita di dunia ini, dengan benih-benih rohani dari Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kita dapat memetiknya di dalam hidup yang kekal, di dalam alam kebangkitan. Kiranya inilah rahasia Kerajaan Allah, yang dibukakan Yesus untuk kita, bahwa benih-benih Kerajaan itu sudah boleh kita terima, kita tanam dan kita olah sedemikian rupa di dalam hidup  kita yang alamiah ini, namun hasilnya baru akan kita tuai pada alam hidup yang rohaniah itu.

Terima kasih Tuhan Yesus, untuk rahasi Kerajaan-Mu yang Engkau bukakan bagi kami. Semoga kami mampu memberikan waktu hidup kami untuk menumbuhkembangkan Kerajaan-Mu itu di dalam hidup kami sekarang ini. Amin! [RMG].

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Penghapusan hukuman mati

Kita berdoa semoga hukuman mati yang melawan martabat manusia, secara resmi dapat dihapus di semua negara.

Ujud Gereja Indonesia: Menghindari ketergantungan pada gawai

Kita berdoa semoga dengan sadar kita semua menghindari ketergantungan pada gawai secara berlebihan.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s