Fokus dan Pekerja Kerajaan ALLAH

Renungan Harian Misioner
Jumat Biasa XXIV, 16 September 2022
P. S. Kornelius, Paus dan S. Siprianus

1Kor. 15:12-20; Mzm. 17:1,6-7,8b,15; Luk. 8:1-3; atau dr RUybs

Dari minggu lalu sampai hari ini, kita mendengar tentang berita dan suasana tentang kematian Ratu Elizabeth II dan pengangkatan anaknya, Raja Charles sebagai raja untuk kerajaan Inggris. Banyak orang termasuk Gereja Katolik memberikan ucapan belasungkawa dan mengapresiasi iman dan kerja dari ratu.

Bacaan Injil hari ini, Penginjil Lukas dengan singkat menggambarkan tentang fokus dan pekerja Kerajaan Allah. Ia mengatakan bahwa Yesus pergi dan menelusuri desa dan kota untuk mewartakan Injil dan Kerajaan Allah. Dalam pewartaan, Yesus menyembuhkan, membebaskan dan meneguhkan identitas orang-orang yang sakit baik secara fisik maupun secara mental. Ia ditemani oleh kedua belas rasul dan beberapa perempuan dari berbagai kalangan dan status sosial dan politik. Setelah mereka mengalami perubahan hidup perjumpaan dan mendengarkan Sabda-Nya para perempuan ini yang menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pewartaan Injil. Singkatnya, mereka adalah para pekerja di ‘belakang layar’ yang mengorbankan harta yang dimiliki demi mensukseskan misi Yesus sebagaimana dilakukan juga oleh Santo Siprianus dan Santo Kornelius yang kita peringati hari ini.

Di dalam Injil ini kita melihat bahwa, pewartaan Kerajaan Allah mencakup semua orang. Yesus melibatkan setiap orang seperti pemungut cukai, kaya, miskin, perempuan, laki-laki, pendosa, dll. Setiap dari mereka menyumbangkan talenta, harta, gagasan, makanan, obat-obatan, dll untuk kesuksesan pewartaan Injil. Mereka melakukannya atas dasar rasa syukur dan tanggung jawab mereka sebagai kolaborator Yesus. Kesadaran bahwa hidup dalam komunitas Yesus mendorong mereka untuk menyumbangkan apa yang mereka miliki.

Dengan demikian pesan bacaan Injil hari ini adalah Yesus memanggil kita untuk menjadi anggota Kerajaan Allah. Pengalaman keselamatan dan perubahan hidup yang kita dapatkan dari-Nya seharusnya mendorong kita untuk mendukung kesuksesan pewartaan Injil di komunitas dan paroki kita. Hal itu tentu kita bisa lakukan melalui derma, usulan, penyediaan makanan dan minuman, hadiah dan konseling untuk para pastor dan suster. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan para karyawan-karyawati paroki yang susah payah menemani dan melayani para pastor dalam suka dan duka. Mungkin terkadang kita memikirkan bahwa para pastor sudah hidup mewah dan tidak memerlukan bantuan. Pikiran ini memang ada benarnya dan malangnya ada pastor yang menyalahgunakan sumbangan para umat. Namun, kita juga perlu menyediakan bantuan tidak hanya material tapi juga spiritual dan mental seperti bercakap-cakap dengan para pastor dan menyediakan konseling agar para pastor mengolah dan mengembangkan kemanusiaan mereka demi kesuksesan pewartaan Sabda Allah.

Ketika saya hampir menyelesaikan pengetikan refleksi ini, salah satu pemudi Katolik datang dan memberikan kacang tanah satu plastik besar untuk kami. Dia mengatakan sebenarnya kacang tersebut diberikan oleh orang tua kepadanya. Ia menerimanya sebagai hadiah dan meneruskannya kepada kami sebagai hadiah pula. Sangat benar dan sesungguhnya benar bahwa Sabda Allah itu hidup dan nyata. Allah mendorong orang-orang untuk membantu para misionaris untuk mewartakan Sabda Allah. Maka Injil hari ini sungguh terjadi dan hidup di sini dan sekarang. Seperti St Maria, saya memuji, “Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah juruselamatku, sebab Ia memperhatikan hamba-Nya – kebutuhan misionaris-Nya” (bdk. Luk. 1:46-47). Amin.

(RP. Erik Tjeunfin, SX – Misionaris Xaverian)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Penghapusan hukuman mati

Kita berdoa semoga hukuman mati yang melawan martabat manusia, secara resmi dapat dihapus di semua negara.

Ujud Gereja Indonesia: Menghindari ketergantungan pada gawai

Kita berdoa semoga dengan sadar kita semua menghindari ketergantungan pada gawai secara berlebihan.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s