Hari Ke-2
Minggu Biasa XXVII, 2 Oktober 2022
Peringatan: Para Malaikat Pelindung
Bacaan: Hab. 1:2-3;2:2-4; 2Tim. 1:6-8, 13-14
Injil: Luk. 17:5-10
“Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
(Luk. 17:10)
Yesus mengingatkan para rasul untuk menjaga diri mereka dari penyesatan. Bukan hanya itu, mereka juga wajib menjaga saudara-saudara mereka. Memberikan teguran jika perlu, dan mengampuni jika ada penyesalan. Bahkan dikatakan, jika pun seorang dari antara mereka berbuat dosa tujuh kali sehari dan kemudian tujuh kali kembali untuk menyatakan penyesalannya, ia harus diampuni!
Kasih seperti apa yang ingin dilukiskan Yesus dalam pengampunan tujuh kali sehari? Angka tujuh bukanlah angka batasan pengulangan kesalahan atau dosa yang bisa ditolerir (hanya sampai tujuh kali). Bukan. Angka tujuh adalah simbol pemenuhan, kesempurnaan. Allah menyelesaikan penciptaan langit dan bumi dan segala isinya dalam waktu enam hari. Di hari ketujuh Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan, dan memberkati serta menguduskan hari itu (bdk. Kej. 2:2). Ada berkat dan pengudusan di hari ketujuh. Yesus ingin para rasul lakukan dan berikan hal yang sama kepada saudara-saudara mereka. Berkat dan pengudusan melalui pengampunan tanpa batas.
Mendengar nasihat dan peringatan Yesus tersebut, para rasul memohon pada Yesus, “Tuhan, tambahkanlah iman kami!” Apakah para rasul gentar? Bagaimana tidak? Ajaran Yesus bukan ajaran yang mudah diterima. Ajaran itu sulit, ekstrem, bahkan terasa berlawanan dengan apa yang tertulis dalam hukum Taurat: mata ganti mata. Para rasul diingatkan untuk mengampuni sebanyak yang diperlukan. Ini bukan hanya membingungkan tapi juga mengguncang prinsip ketegasan dalam diri mereka. Kesalahan yang diikuti dengan sesal harus dibalas dengan ampun, bukan sebaliknya hukuman setimpal. Tindakan memberi ampun terkesan sebagai sikap yang “lemah”, padahal dalam pengampunan tanpa batas itulah terletak makna kasih tanpa batas yang diinginkan Yesus ada dalam diri para rasul.
Para rasul kesulitan memahami ajaran tersebut, sehingga memohon agar iman mereka ditambahkan. Kesadaran akan sulitnya tugas yang diberikan tidak membuat mereka langsung menolak atau menyerah, sebaliknya mereka berserah, meminta pertolongan Yesus. Sikap yang ditunjukkan para rasul ini adalah sikap kemuridan yang harus dimiliki oleh kita semua ketika berusaha menjalankan tugas perutusan dan ajaran Tuhan di dalam hidup kita. Ini adalah sikap iman. “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat padamu” (Luk. 17:6). Para rasul memiliki iman itu. Saat kesulitan memahami ajaran Yesus, mereka percaya bahwa Yesus akan menolong. Keterbukaan dan kerendahan hati untuk mau datang kepada Yesus dan minta pertolongan mengantar para rasul kepada pengetahuan akan sikap diri yang pantas sebagai pekerja Tuhan. Ini digambarkan Yesus melalui perumpamaan menjadi seorang hamba.
Hamba yang baik mengikat pinggang dan siap melayani tuannya dalam situasi apapun. Dan setelah melakukan tugasnya, hamba itu tidak bermegah hati atau menuntut balasan, sebaliknya ia menyadari penuh bahwa ia hanya melakukan apa yang sudah seharusnya dilakukannya. Di awal Yesus mengingatkan para rasul akan bahaya penyesatan. Rasa sombong, merasa telah berjasa atau telah melakukan banyak hal, merupakan salah satu peluang terjadinya penyesatan dalam diri seorang murid Tuhan. Ujian itu banyak dialami pada para utusan, pewarta, pelayan Tuhan saat melakukan pekerjaan atau karya misi. Padahal oleh karena cinta-Nya, Tuhanlah yang menaruh Roh di dalam diri setiap pelayan. Roh itu yang menggerakkan, menuntun dan memampukan para pelayan pada keterlibatan misioner, melayani Tuhan dan sesama. Jadi jangan pernah lupa bahwa “Kita hanyalah “hamba-hamba yang tidak berguna.”
Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Misi Sedunia 2022, “Alasan utama penginjilan adalah kasih Yesus yang telah kita terima, pengalaman keselamatan yang mendorong kita untuk selalu lebih mencintai-Nya” (Evangelii Gaudium, 264)
Misi: Memberikan hidup bagi Kristus untuk membalas pemberian “diri-Nya” pada kita.
(Angel – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gereja terbuka bagi setiap orang
Kita berdoa, semoga dengan berpegang pada iman yang teguh dan berani dalam mewartakan Injil, Gereja dapat menjadi komunitas persaudaraan dan solidaritas, yang terbuka, sambil selalu hidup dalam iklim kebersamaan yang sungguh khas gerejawi.
Ujud Gereja Indonesia: Gereja yang terlibat
Kita berdoa, semoga di tengah kesibukannya dalam urusan-urusan internal, Gereja terus memberikan diri, pikiran dan waktu untuk terlibat dalam persoalan masyarakat.
Amin
DOA ROSARIO MISIONER
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa, (hening sejenak)
Allah Bapa yang Maha Pengasih,
Engkau mengutus Gereja untuk menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah dunia dengan warta sukacita Injil dan perjuangan kesejahteraan segala makhluk. Bersama dengan Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa kobarkanlah semangat misioner umat beriman. Kuatkanlah dan bantulah kami supaya terus giat saling bekerja sama dan kreatif mewartakan kabar sukacita-Mu di tengah masyarakat, khususnya pada perayaan 400 tahun Kongregasi Penginjilan Bangsa-bangsa, 200 tahun Serikat Kepausan Pengembangan Iman, dan pada saat pemulihan dari pandemi Covid-19 ini.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
PERISTIWA MULIA
1. Yesus bangkit dari antara orang mati
“Malaikat itu berkata, janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya.” (Mat. 28:5-6)
Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi diri kami dan semua orang di Benua Asia. Kami bersyukur atas perjuangan Kementrian Luar Negeri dan KBRI untuk membantu memulangkan Pekerja Migran Indonesia yang dieksploitasi dan bermasalah, terutama untuk kelompok rentan, yaitu: ibu hamil, ibu dengan bayi, anak, lansia, penderita sakit yang berada di negara lain. Juga atas upaya-upaya pertolongan yang dilakukan oleh Satgas perlindungan WNI, dan agen pengirim, serta bantuan dari aplikasi peduli WNI. Semoga segala jerih payah semua pihak dapat memberikan kebaikan bagi para migran pekerja, terutama menumbuhkan harapan di hati mereka yang selama ini hidup terpenjara dalam penderitaan dan ketidakberdayaan. Semoga kehidupan baru menerangi seluruh Benua Asia dengan terang pengharapan dan keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
2. Yesus naik ke surga
“Sesudah Ia mengatakan demikian, Ia diangkat ke surga disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. ‘Hai orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit?’ Yesus ini, yang diangkat ke surga meninggalkan kamu, akan kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.” (Kis. 1:9-11)
Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami semua mengarahkan tatapan kami saat ini hanya kepada-Mu. Secara khusus kami mendoakan Benua Australia dan Oceania. Kami berharap semoga seluruh masyarakat berusaha membangun masyarakat yang adil dan makmur. Berilah kerendahan hati dan rahmat kebijaksanaan bagi para pemimpin dan para pembuat kebijakan baik pusat maupun daerah, untuk mau duduk bersama, mengupayakan komunikasi dua arah, sesulit apapun situasi yang dihadapi. Hidupkanlah semangat persaudaraan yang sejati di antara orang-orang di Benua Australia dan Oceania sehingga mau dan mampu berkoordinasi untuk memperjuangkan kebaikan bersama bagi semua negara yang ada di benua ini. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
3. Roh Kudus turun atas para rasul
“Tiba-tiba terdengarlah bunyi dari langit seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk […] lalu mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan mulai berbicara dalam bahasa lain, seperti yang diberitakan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan.” (Kis. 2:2.4)
Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon kehadiran Roh Kudus-Mu, khususnya di Benua Eropa. Bapa berkatilah benua ini dengan perdamaian. Semoga upaya-upaya penghentian kejahatan agresi, negosiasi, dan penghentian pasokan senjata yang semakin memperuncing pertikaian mendapatkan perhatian dari semua pihak. Jauhkan perpecahan dari benua ini, doronglah setiap pihak untuk mau menempuh jalan-jalan damai agar bisa saling memahami dan menghormati. Kami berdoa juga bagi para korban perang, yang kehilangan keamanan dan hak hidup mereka. Semoga di tengah situasi sulit ini, orang-orang di Benua Eropa senantiasa mendapatkan tuntunan Roh Kudus untuk mau berbelas kasih kepada sesama mereka yang membutuhkan pertolongan, terutama para korban perang. Baruilah setiap hati di Benua Eropa dengan cinta dan semangat persaudaraan sejati. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
4. Maria diangkat ke surga
“Jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita juga percaya bahwa dengan perantaraan Yesus, Allah akan mengumpulkan bersama-sama dengan Dia, mereka yang telah meninggal. Sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tes. 4:14.17)
Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami persembahkan Benua Amerika ke dalam tangan-Mu. Berkatilah semua pihak yang berkuasa dengan terang Roh-Mu agar mau menghentikan pasokan senjata untuk negara-negara yang sedang berperang dan berhenti melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan perpecahan serta perang di negara-negara tertentu. Sudilah Engkau tinggal di tengah para pemimpin, agar mereka berhenti melakukan politik kekuasaan dan eksploitasi, perebutan kekuasaan dan intimidasi terhadap negara-negara kecil. Semoga negara-negara di Benua Amerika dapat hidup damai, memilih jalan-jalan damai dan juga menjadi pembawa damai bagi seluruh dunia. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
5. Maria dimahkotai di surga
“Tampaklah suatu tanda besar di langit; seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.” (Why. 12:1)
Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami datang ke hadirat-Mu untuk mempersembahkan Benua Afrika. Pandanglah umat-Mu di benua ini, yang sering mengalami banyak masalah, konflik, ketidakadilan, kemiskinan, dan sakit-penyakit. Terutama bagi mereka yang menjadi korban dari perang Rusia-Ukraina. Fokus perhatian dunia saat ini berubah arah, lebih cenderung tertuju pada konflik yang terjadi, bukan pada korban akibat konflik tersebut. Perang juga mengakibatkan transportasi menjadi mahal sehingga bantuan yang ditujukan kepada negara-negara di Benua Afrika terutama makanan darurat menjadi ikut tertunda. Ya, Bapa semoga seluruh dunia dapat bekerjasama memberikan pertolongan dan harapan bagi mereka yang sedang menderita. Berkatilah Benua Afrika sehingga dapat menjadi benua yang sejahtera dan makmur. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!