Hari Ke-3
Senin Biasa XXVII, 3 Oktober 2022
Peringatan: S. Ewaldus Bersaudara, Martir, S. Fransiskus Borgia
Bacaan: Gal. 1:6-12
Injil: Luk. 10:25-37
“Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: ‘Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?’”
(Luk. 10:25)
Banyak orang berbicara tentang cinta kasih sedemikian rupa, sehingga ada inflasi dari kata cinta kasih itu. Dalam dokumen “Deus Caritas Est” – Allah adalah Kasih, Paus Benediktus XVI memperjelas bahwa ada banyak hal yang diterapkan dalam kasih atau cinta, namun cinta agape adalah kasih Allah tertinggi, yang memberikan diri-Nya sendiri. Ajaran ini menjadi ajaran umum yang diklaim oleh orang Kristiani dan juga semua agama.
Dalam Injil hari ini, tanggapan yang diberikan oleh ahli Taurat merupakan kalimat pembenaran diri. Ahli Taurat itu tahu bagaimana cara berteori mengenai cinta kasih: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamumanusia seperti dirimu sendiri.” Namun alih-alih mempraktikkan teori cinta kasih itu, ia malah berbalik bertanya, “Dan siapakah sesamaku manusia?”
Yesus meminta agar kasih itu dipraktikkan. Dalam perumpamaan yang diceritakan-Nya mengenai orang Samaria yang baik hati, tergambar secara jelas bentuk dan praktik kasih seperti apa yang dimaksudkan oleh Yesus. Kasih-Nya sedemikian universal sehingga dilakukan oleh orang Samaria, yang merupakan orang asing, yang tidak membeda-bedakan sesama yang hendak ditolongnya. Kasih itu juga tidak dibatasi oleh ritus agama, seperti sikap yang ditunjukkan oleh imam dan orang Lewi, yang melihat orang yang membutuhkan pertolongan, namun melewatinya begitu saja. Pemahaman mengenai kasih ingin dimurnikan kembali oleh Yesus. Kasih itu harus dilakukan secara konsekuen dengan siapa saja!
Seorang misionaris adalah orang yang meniru atau mengimitasi orang Samaria dalam perumpamaan Yesus. Orang Samaria sebagai manusia biasa pasti juga memiliki kerapuhan dan kebutuhannya sendiri. Namun ketika ia menemukan orang yang terkapar dalam kondisi setengah mati di jalan, ia meninggalkan segala urusan pribadinya, termasuk mungkin dagangannya. Ia bahkan rela merogoh kantongnya, mengeluarkan ongkos karena ia memikirkan kebutuhan lanjutan korban yang masih tak berdaya. Hal-hal seperti ini juga mungkin akan ditemukan dalam hidup para misionaris, yang mana mungkin bisa dirasakan atau dilihat sebagai gangguan-gangguan dalam perjalanan karya misi.
Dalam Evangelii Gaudium – Sukacita Injil no. 78, Paus Fransiskus berbicara mengenai tantangan-tantangan spiritualitas misioner. Paus menyinggung realitas yang ditemukan terjadi di kalangan pekerja pastoral dan biarawan-biarawati, yang sering kali menaruh fokus berlebih pada kebebasan pribadi dan hidup santai. Di saat bersamaan, olah kerohanian yang dilakukan hanya menciptakan kenyamanan diri saja, namun minus perjumpaan dengan sesama, keterlibatan dengan dunia dan juga gairah untuk evangelisasi. Akibatnya dapat menimbulkan hal yang buruk pada pelaku evangelisasi, meskipun mereka tetap berdoa. Mereka akan mengalami krisis identitas dan kendurnya semangat, serta adanya fokus pada individualisme atau diri sendiri.
Paus Fransiskus untuk Hari Minggu Misi Sedunia 2022 berpesan agar para misionaris menghadirkan Kristus dalam kata-kata dan perbuatan, mewartakan kepada semua orang Kabar Baik tentang keselamatan-Nya, seperti yang dilakukan para rasul perdana, dengan sukacita dan keberanian.
Orang Samaria yang baik hati mampu melakukan diskresi, membaca situasi secara cepat dan mengambil keputusan yang dilandasi kasih agape. Keputusannya itu dibuat melampaui segala gangguan situasional, batas suku, budaya, bahkan negara dan agama. Ia membawa cinta kasih dan pertolongan bagi sesama yang membutuhkan di situasi yang konkrit. Seperti itulah yang Yesus inginkan dari kita, para murid-Nya.
Misi kita hari ini: Hidup di dalam Kristus.
(Angel – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gereja terbuka bagi setiap orang
Kita berdoa, semoga dengan berpegang pada iman yang teguh dan berani dalam mewartakan Injil, Gereja dapat menjadi komunitas persaudaraan dan solidaritas, yang terbuka, sambil selalu hidup dalam iklim kebersamaan yang sungguh khas gerejawi.
Ujud Gereja Indonesia: Gereja yang terlibat
Kita berdoa, semoga di tengah kesibukannya dalam urusan-urusan internal, Gereja terus memberikan diri, pikiran dan waktu untuk terlibat dalam persoalan masyarakat.
Amin
DOA ROSARIO MISIONER
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa, (hening sejenak)
Allah Bapa yang Maha Pengasih,
Engkau mengutus Gereja untuk menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah dunia dengan warta sukacita Injil dan perjuangan kesejahteraan segala makhluk. Bersama dengan Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa kobarkanlah semangat misioner umat beriman. Kuatkanlah dan bantulah kami supaya terus giat saling bekerja sama dan kreatif mewartakan kabar sukacita-Mu di tengah masyarakat, khususnya pada perayaan 400 tahun Kongregasi Penginjilan Bangsa-bangsa, 200 tahun Serikat Kepausan Pengembangan Iman, dan pada saat pemulihan dari pandemi Covid-19 ini.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
PERISTIWA GEMBIRA
1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel
“Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau; jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” (Luk. 1:28b.30b-31)
Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk negara-negara di benua Asia tempat kami berada saat ini. Limpahkanlah kasih karunia dan penyertaan-Mu terutama dalam kegiatan perekonomian negara-negara Asia, yang mana ikut berperan penting bagi perdagangan internasional. Melalui tuntunan Roh kebijaksanaan, kami serahkan rencana pembangunan lingkungan hidup untuk meningkatkan ketahanan bencana dan antisipasi atas perubahan iklim. Semoga arah pembangunan dalam bidang ekonomi pun dapat konsisten meninggikan penghormatan terhadap alam, sebagai syarat bijak dalam pembangunan. Kami berharap dapat mengambil bagian dalam pembangunan sekaligus juga dapat menjadi penjaga bagi alam semesta. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
2. Maria mengunjungi Elisabet saudaranya
“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk. 1:42-43)
Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami ingin berdoa untuk Benua Australia dan Oceania. Dalam keberagaman maupun kesamaan yang ada, semoga negara-negara di Benua Australia dan Oceania dapat terus menjaga perdamaian bersama, terutama di wilayah perbatasan. Tumbuhkanlah sikap saling menghormati dan kesadaran dalam diri setiap orang, agar mau peduli akan hak serta kewajiban masing-masing pihak. Kami berharap orang-orang di benua ini memiliki semangat saling menjaga satu sama lain sebagai saudara-saudari seperjalanan dan dapat berjuang bersama demi terwujudnya ketentraman hidup bersama. Jauhkanlah mereka dari segala hal yang dapat melemahkan persaudaraan yang ada. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
3. Yesus dilahirkan di Bethlehem
Maria “melahirkan seorang anak laki-laki, lalu dibungkusnya bayi itu dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” (Luk. 2:7)
Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi semua orang di Benua Eropa. Bunda Maria dan Santo Yusuf pernah merasakan kesulitan dan penderitaan sebagai pengungsi, tidak dapat menemukan tempat di rumah penginapan sehingga harus berteduh di kandang hewan. Pada-Mu lah mereka menyandarkan diri dan hidup mereka, dan Engkaulah satu-satu-Nya sumber pengharapan dan kekuatan mereka. Berilah juga pengharapan yang sama kepada para migran yang saat ini berada di Benua Eropa. Semoga orang-orang di Benua Eropa memiliki kepedulian dan kepekaan, mau berbelas kasih kepada para migran yang membutuhkan bantuan, perlindungan serta kesempatan untuk melanjutkan hidup mereka. Agar nantinya setiap pengungsi dapat terbebas dari ketidakberdayaan mereka, dapat pulih dari trauma yang mereka alami, serta mampu bangkit berdiri lagi sebagai manusia yang bermartabat sama dan setara dengan sesamanya. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
4. Yesus dipersembahkan di Bait Allah
Simeon berkata kepada Maria, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. Kelak suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri.” (Luk. 2:34-35)
Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk negara-negara di Benua Amerika. Begitu banyak masalah pelik yang terjadi saat ini di negara-negara di Benua Amerika. Saat ini kami secara khusus ingin memohon perlindungan bagi para penambang, yang sering kali harus bekerja dengan cara yang ekstrem, berbahaya, tanpa disertai dengan perlindungan dan keamanan akan nyawa mereka. Meskipun dengan risiko nyawa dan kecelakaan, bisa terjebak dan terperangkap karena bencana, mereka tetap berjuang demi menghidupi diri dan keluarga mereka. Sudilah Engkau memberkati para penambang, mengangkat kesulitan dan penderitaan mereka serta memberikan perlindungan yang mereka perlukan. Semoga mereka mendapatkan perhatian, belas kasih dan keadilan yang pantas mereka dapatkan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
5. Yesus ditemukan di Bait Allah
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku? Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.” (Luk. 2:49-50)
Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk orang-orang yang berada di Benua Afrika, khususnya anak-anak dan mereka yang rentan tanpa perlindungan. Ada pihak-pihak yang berupaya mengeksploitasi anak-anak untuk kepentingan komersil dan ekonomi. Orang-orang ini menjual kemiskinan demi kepentingan pribadi atau kelompok masing-masing, tanpa memikirkan hak dan nasib anak-anak serta mereka yang rentan. Lindungilah anak-anak dan mereka yang rentan, jauhkan dan bebaskanlah mereka semua dari jerat tipu daya orang-orang yang berniat buruk. Angkatlah mereka semua dari lubang kemiskinan dan penderitaan. Semoga Engkau berkenan merahmati hidup mereka dengan terang, kekuatan, pengharapan dan sukacita-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
Luaaar biasaaaaa…
SukaSuka