Hari Ke-13
Kamis Biasa XXVIII, 13 Oktober 2022
Peringatan: S. Eduardus
Bacaan: Ef. 1:1-10
Injil: Luk. 11:47-54
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.”
(Luk. 11:52)
Seorang misionaris perlu menempatkan dirinya dalam pelaksanaan tugas misioner. Misi secara umum dipahami sebagai karya Allah sendiri. Inisiatif dan pelaksanaan misi sepenuhnya tergantung pada Allah. Berbagai dokumen Gereja, termasuk ensiklik Redemptoris Missio, yang merupakan ajaran Paus terakhir, mengajarkan bahwa Roh Kuduslah Pelaku utama dalam misi. Dalam konteks itulah, tugas misioner adalah tugas seluruh Gereja untuk mewujudkan apa yang direncanakan Allah, dan dilaksanakan oleh Yesus Kristus. Jadi Gereja menjalankan mandat yang diterimanya dari Yesus yang bangkit.
Sejak dari Gereja perdana, setelah peristiwa turunnya Roh Kudus, para rasul menjadi saksi atau pewarta di berbagai tempat dan situasi, tetapi selalu di dalam koordinasi. Pewarta-pewarta Kristiani pertama pun selalu berkoordinasi dengan para rasul dan Petrus sebagai pimpinannya. Di dalam sejarah Gereja itu, kita juga menyaksikan bahwa pewartaan Kristiani selalu merupakan pewartaan Gereja sebagai satu kesatuan, bukan merupakan pewartaan individu, meskipun jika dilakukan oleh individu, tetapi tetap atas nama kelompok atau Gereja. Oleh karenanya selalu ada perutusan misioner. Menjadi pengikut Kristus, setiap orang diterima di dalam Gereja. Oleh karena pewartaan Gereja, orang digabungkan dalam Gereja melalui baptisan, sakramen, inisiasi. Tidak pernah seseorang dimaksudkan untuk menjadi seorang individu yang menghayati Tuhan secara terisolir.
Banyak ajaran Yesus yang juga mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah sama seperti suatu keluarga. Semua orang beriman dikumpulkan di dalam umat yang berziarah. Memahami sejarah keselamatan Allah bahwa kita dipanggil tidak hanya secara pribadi tetapi di dalam keluarga umat beriman, maka seorang misionaris pun tidak melihat tugas pewartaan sebagai tugas individu. Ada beberapa godaan yang sering dialami para pewarta Kristiani, antara lain: ada pewarta yang tidak mau bekerjasama dengan orang lain dan membawa misi-misinya secara pribadi. Pewartaan kerap dijadikan ajang atau panggung untuk tampil sendiri, sehingga melarang pihak lain untuk ambil bagian. Ada pula yang mengambil jalan pintas dengan mengambil keputusan sendiri tanpa mengkoordinasikannya dengan pimpinan yang sah, dengan alasan efektivitas waktu.
Mengikuti teladan para rasul, individualisme selalu dikalahkan oleh semangat kolegialitas dalam mengambil keputusan. Pada tahun yang sedang berlangsung ini, Gereja Katolik pun sedang berusaha membuat sinergi sebagaimana dicanangkan di dalam proses Gereja yang berlajar bersinode. Gereja belajar berjalan bersama di dalam hal merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi misi. Maka sulit untuk dipahami jika seorang misionaris atau pewarta misioner masih memiliki sikap dominasi.
Melepaskan individualisme itu hanya dapat dilakukan oleh misionaris dengan menjalankan sikap rohani “sentire cum ecclesia” – sehati sepikir dengan apa yang dialami dan dirasakan Gereja. Bukan apa yang dipikirkan dan dijalankan sendiri.
Bapa Suci Paus Fransiskus untuk Hari Misi Sedunia 2022 berpesan, “Para misionaris Kristus tidak diutus untuk mengkomunikasikan diri mereka sendiri, untuk menunjukkan kualitas dan kemampuan persuasif mereka atau keterampilan manajerial mereka.”
Misi: Berjalan dan tumbuh bersama di dalam gerak dan karya misi.
(Angel – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gereja terbuka bagi setiap orang
Kita berdoa, semoga dengan berpegang pada iman yang teguh dan berani dalam mewartakan Injil, Gereja dapat menjadi komunitas persaudaraan dan solidaritas, yang terbuka, sambil selalu hidup dalam iklim kebersamaan yang sungguh khas gerejawi.
Ujud Gereja Indonesia: Gereja yang terlibat
Kita berdoa, semoga di tengah kesibukannya dalam urusan-urusan internal, Gereja terus memberikan diri, pikiran dan waktu untuk terlibat dalam persoalan masyarakat.
Amin
DOA ROSARIO MISIONER
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa, (hening sejenak)
Allah Bapa yang Maha Pengasih,
Engkau mengutus Gereja untuk menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah dunia dengan warta sukacita Injil dan perjuangan kesejahteraan segala makhluk. Bersama dengan Santa Perawan Maria, Bunda Putra-Mu Yesus Kristus, kami berdoa kobarkanlah semangat misioner umat beriman. Kuatkanlah dan bantulah kami supaya terus giat saling bekerja sama dan kreatif mewartakan kabar sukacita-Mu di tengah masyarakat, khususnya pada perayaan 400 tahun Kongregasi Penginjilan Bangsa-bangsa, 200 tahun Serikat Kepausan Pengembangan Iman, dan pada saat pemulihan dari pandemi Covid-19 ini.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
PERISTIWA TERANG
1. Yesus dibaptis di sungai Yordan
“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, ‘Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Mat. 3:16-17)
Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi kami yang berada di Benua Asia yang masih menghadapi permasalahan: intoleransi agama, serangan ujaran dan aksi kebencian. Setiap orang Engkau ciptakan setara dan berhak atas kebebasan berpikir, hati nurani, dan beragama. Makna hakiki toleransi terletak pada sikap adil, jujur, sikap objektif dan memungkinkan orang lain untuk melakukan hal yang berbeda dalam pendapat, kebiasaan, ras, agama, kebangsaan, dan suku atau etnis dengan kita. Semoga melalui didikan keluarga, kearifan lokal, dan juga pendekatan multidisilpin dapat membuat masyarakat kami semakin memiliki toleransi serta mau ikut berjuang menghentikan kejahatan, kekerasan, pembunuhan, serta teror atas nama agama. Jadikanlah kami alat-Mu, yang mampu menyadari tugas perutusan kami melalui rahmat baptisan, untuk menjadi jembatan persaudaraan dan persatuan bukan hanya di kalangan umat yang seiman, namun juga di antara sesama yang tidak mengenal dan percaya pada-Mu. Ajarilah kami menggunakan bahasa kasih dalam dialog antaragama, sehingga terang Injil dapat bersinar di dunia ini. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
2. Yesus menyatakan diri-Nya pada pesta perkawinan di Kana
“Atas permintaan Maria, bunda-Nya, Yesus mengatasi kekurangan anggur. Hal itu dilakukan Yesus […] sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” (Yoh. 2:11)
Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Australia dan Oceania. Berkatilah para pemimpin dan kaum muda harapan masa depan, juga para pendidik dan pihak-pihak yang selalu teguh mengupayakan perbaikan-perbaikan hidup demi kesejahteran hidup bersama. Doronglah semua negara yang ada di Benua Austalia dan Oceania untuk selalu mengupayakan adanya kerjasama dan dukungan satu sama lain antar negara-negara kepulauan dan perbatasan sekitar, terutama di bidang ekonomi dan juga pemeliharaan lingkungan. Dampingilah setiap proses dan upaya perbaikan yang dilakukan sehingga keadilan dan perdamaian di benua ini dapat terus terjaga dengan baik. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
3. Yesus mewartakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan
“Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta menyembuhkan orang-orang di antara bangsa itu.” (Mat. 4:17.23)
Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi permasalahan-permasalahan yang belakangan ini terjadi di negara-negara di Benua Eropa. Konflik antar negara-negara Eropa karena adanya perang Rusia dan Ukraina, pemutusan kerjasama antar negara, penghentian pasokan gas dan minyak yang menyebabkan harga-harga bahan pangan melonjak secara global. Situasi tersebut kini juga memberi dampak negatif pada perekonomian masyarakat dunia terutama pada negara-negara miskin. Mereka harus menghadapi tantangan berat, ancaman resesi, serta krisis energi. Kami berharap panggilan pertobatan yang Yesus serukan di seluruh Galilea, semoga juga menggaung di seluruh Benua Eropa. Jamahlah setiap hati agar mau berbelas kasih, mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan kelompok, serta mau mulai memikirkan nasib dan kepentingan orang banyak. Tuntunlah mereka yang terus berjuang atas nama kebenaran demi terwujudnya perdamaian dan kerjasama di Benua Eropa. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
4. Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
“Yesus berubah rupa di sebuah gunung yang tinggi. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari. Allah bersabda kepada tiga rasul Yesus, ‘Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” (Mat. 17:2.5)
Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi negara-negara di Benua Amerika. Khususnya pada kesempatan ini kami ingin mendoakan negara-negara yang masih terus berjuang memberantas narkoba dan kelompok geng bersenjata. Begitu banyak peristiwa buruk yang terjadi: penyerangan, penembakan, pembunuhan, dan juga pemberontakan. Jauhkanlah orang-orang di Benua Amerika, khususnya kaum muda dari bahaya narkoba dan kelompok geng bersenjata. Semoga upaya-upaya pemberantasan yang dilakukan oleh pihak-pihak berwajib Engkau rahmati dengan keberhasilan. Dan semoga mereka yang menjadi korban baik yang mengalami langsung, maupun anggota keluarga yang ikut terdampak, dapat pulih dari trauma yang mereka rasakan, serta mampu bangkit kembali menjalani hidup dengan harapan dan sukacita baru. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
5. Yesus menetapkan Ekaristi
Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, “Ambillah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka. Ia berkata, “Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagi banyak orang.” (Mrk. 14:22-24)
Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa bagi Benua Afrika. Dari awal penciptaan, Engkau menciptakan manusia seturut citra-Mu. Kami bersyukur atas cinta yang Engkau limpahkan atas diri dan hidup kami. Namun masih banyak saudara-saudari kami di Benua Afrika yang berjuang melakukan perlawanan terhadap rasisme. Saat ini bahkan media sosial pun bermuatan rasisme, dan rasisme diperdagangkan demi uang. Semoga perjuangan atas hak asasi manusia dan pengakuan akan harkat dan martabat manusia yang terbebas dari SARA dapat berhasil memberikan kesempatan hidup yang sama kepada semua orang, terutama bagi mereka yang selama ini menjadi korban rasisme. Lindungilah dan peliharalah semua orang yang berada di Benua Afrika, lihatlah dengan tatapan kasih-Mu semua orang yang sedang menderita dan menjadi korban. Semoga mereka yang terlantar dan membutuhkan pertolongan, juga dapat merasakan rahmat kasih-Mu melalui uluran tangan dari sekitar. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!