Kebangkitan Badan adalah Kepastian Iman Kita

Renungan Harian Misioner
Sabtu, 19 November 2022

Why. 11:4-12; Mzm. 144:1,2,9-10; Luk. 20:27-40

Misi: membangun sebuah kepastian iman bahwa setiap orang yang percaya kepada Kristus akan mengalami kebangkitan

Sesama sahabat misioner yang terkasih, sapaan sabda Allah hari ini bagi kita seakan-akan menggoncangkan iman kita akan kebangkitan oleh karena logika pincang atau kesengajaan kaum Saduki untuk tidak mengakui kebangkitan orang mati.

Bacaan pertama dari kitab Wahyu yang ditorehkan oleh Yohanes mengajak kita untuk semakin yakin bahwa kebangkitan yang dihadiahkan Allah bagi kaum beriman adalah sebuah kepastian. Yohanes dengan jelas mendengar suara yang menegaskan bahwa dua orang saksi Tuhan yang dibunuh dan mayatnya dibiarkan terbuang di jalan selama tiga hari justru dibangkitkan oleh Allah dan Allah menaikkan mereka ke surga. Mereka diselubungi awan dan disaksikan oleh lawan-lawan mereka. Mereka mendengar suara dari surga: “Naiklah ke mari!”. Suara nyaring yang terdengar itu adalah suara Allah.

Dan pada bacaan Injil hari ini, Lukas menampilkan kisah kaum Saduki yang menggunakan logika pincang untuk membela diri tentang kebangkitan yang tidak pernah terjadi. Namun Yesus mematahkan argumentasi kaum Saduki dengan mengatakan bahwa Allah yang diimani bukanlah Allah orang mati melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Allah semua orang hidup. Kehidupan yang ditegaskan oleh Yesus kepada kaum Saduki adalah kehidupan kekal yang berangkat dari kebangkitan.

Para sahabat misioner yang terkasih, kebangkitan yang dihadiahkan Allah kepada kaum beriman tidak akan disibukkan dengan kepentingan-kepentingan duniawi. Sebaliknya selalu diliputi oleh sukacita sebagai anak-anak Allah yang dibangkitkan dari timbunan kepentingan dunia yang membawa kebahagiaan sementara.

Kitab Wahyu hari ini mau mengingatkan kita bahwa Allah yang kita imani tidak akan membiarkan kita dibinasakan oleh maut. Pada saat yang ditentukan-Nya sendiri, Allah akan membangkitkan dan menempatkan orang-orang pilihan-Nya di dalam takhta kemuliaan-Nya. Bagi kita yang percaya kepada Allah melalui Putra-Nya Yesus Kristus, Allah akan berseru dengan suara nyaring dari kerajaan surga: “Naiklah ke mari!”. Dan Allah akan menyelubungi setiap kita yang percaya dengan awan putih kesucian, sementara mereka yang menjadi musuh-musuh kita hanya akan bisa menyaksikan kemuliaan yang diberikan Allah kepada kita.

Sesama sahabat misioner yang terkasih, Yesus pun hari ini mengundang kita untuk melihat dan membatinkan kepastian iman kita yang tak tergugatkan yakni kebangkitan dari antara orang mati. Kepastian iman ini adalah milik kita, namun harus dijamin dengan kepercayaan dan iman yang kokoh kepada Kristus yang telah bangkit dan mematahkan maut serta kematian. Dengan percaya kepada Kristus sang Sumber kebangkitan hendaknya kita yakin bahwa Allah tidak pernah membiarkan kita dibinasakan oleh maut, karena Dia adalah Allah orang hidup. Lebih lanjut kepercayaan kita  akan kebangkitan harus juga dilandaskan pada kehidupan sesudah kebangkitan yang tidak akan disibukkan oleh kepentingan-kepentingaan dan kegembiraan-kegembiraan dunia sesaat. Berkaitan dengan prinsip ini, Yesus menegaskan bahwa dalam kebangitan dari antara orang mati “tidak kawin dan tidak dikawinkan”, sebab tidak ada kematian lagi yang akan menguasai kebangkitan. Dengan kebangkitan dari antara orang mati setiap orang yang percaya kepada Kristus akan menjadi anak-anak Allah dan mengalami hidup bagai malaikat-malaikat Tuhan.

Saudara saudari terkasih, bagi kita yang percaya kepada Kristus kebangkitan dari antara orang mati adalah sebuah kepastian iman yang tak terbatalkan dan memberi jaminan bahwa kita kelak akan menjadi anak-anak Allah. Amin.

(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita

Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.

Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19

Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s