Renungan Harian Misioner
Rabu Biasa XXXIV, 23 November 2022
P.S. Klemens I, S. Kolumbanus
Why. 15:1-4; Mzm. 98:1,2-3ab,7-8,9; Luk. 21:12-19
Bacaan Injil hari ini berisi nubuat Yesus tentang penganiayaan dan penderitaan yang akan dialami oleh para pengikut-Nya. Apa yang dinubuatkan Yesus sungguh terbukti sepanjang sejarah kekristenan hingga sekarang ini. Pertanyaan penting untuk kita renungkan adalah jika pesan Injil adalah Kabar Baik, mengapa begitu banyak orang menghina dan memusuhi orang para pengikut Yesus? Yesus memperingatkan para pengikut-Nya bahwa mereka akan dihadapkan dengan kejahatan, ajaran sesat, penganiayaan, serta godaan untuk meninggalkan iman mereka. Musuh sebenarnya dari Injil – Kabar Baik tentang Yesus Kristus – adalah setan. Setan menentang Tuhan dan semua orang yang mengikuti perintah dan hukum-hukum Tuhan. Setan menentang siapa saja yang memperjuangkan kedamaian, kebenaran dan kebaikan di bumi. Setan tidak hanya menentang hukum Tuhan, melainkan juga berusaha menghancurkan semua orang yang berkehendak untuk menaati hukum Tuhan. Setan akan menggunakan segala cara untuk menjauhkan manusia dari Tuhan. Dia mencobai orang melalui kecemburuan, penipuan, kebencian, dan ketakutan untuk memprovokasi permusuhan terhadap mereka yang mengikuti Tuhan Yesus.
Berhadapan dengan orang-orang atau kelompok yang digunakan oleh setan untuk membenci, memusuhi, menolak, menganiaya dan bahkan membunuh, orang Kristen harus ingat bahwa Yesus tidak mengajarkan para pengikut-Nya untuk melawan tindakan penganiayaan dengan aksi-aksi kekerasan, melainkan mengajarkan para pengikut-Nya untuk mengamalkan kasih, kesabaran, dan pengampunan. Cinta yang berakar pada belas kasih dan kesetiaan Tuhan yang besar dapat mengatasi prasangka, kebencian, dan iri hati. Yesus memberi tahu kita bahwa kita tidak perlu takut kepada mereka yang akan menentang kita atau memperlakukan kita dengan kasar karena kita mengikuti Tuhan Yesus. Yesus berjanji untuk memberi kita kekuatan, kebijaksanaan, dan keberanian apabila kita tetap bertahan demi iman serta demi kesaksian kita tentang kebenaran dan kasih Kristus. Yesus memberi suatu kepastian iman kepada murid-murid-Nya bahwa jika mereka bertahan sampai akhir, mereka akan memperoleh kehidupan mereka: “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21:19).
Yesus meyakinkan para murid-Nya bahwa mereka akan mewarisi kehidupan yang berkelimpahan dan kebahagiaan abadi bersama Tuhan. Yesus meminta para pengikut-Nya dulu dan kita sekarang bertahan. Ketahanan itu searti dengan “iman teguh”, “iman yang setia”. Iman itu berlandaskan keyakinan bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan sahabat-sahabat-Nya yang sedang mengalami penderitaan dan siksaan. Kesaksian hidup para martir menjadi bukti bagi kita bahwa Yesus yang mereka ikuti menyertai mereka, memberikan kekuatan dan keberanian kepada mereka dan menganugerahkan hidup yang kekal kepada mereka. Para martir mengalahkan musuh-musuh mereka melalui harapan dan keberanian yang gigih, cinta dan kesabaran, kebaikan dan kasih sayang. Yesus menghendaki orang Kristen memiliki “ketahanan” iman yang sama ketika berhadapan dengan berbagai cobaan, tantangan dan penderitaan karena iman akan Yesus. Permusuhan, penolakan dan bahkan penganiayaan mesti menjadi kesempatan bagi orang Kristen untuk bersaksi. Kesaksian yang ditunjukkan dalam situasi penganiayaan akan menarik orang lain kepada kebenaran dan kuasa Injil. Ketika mereka melihat orang-orang Kristen mengasihi musuh-musuh mereka, bersukacita dalam penderitaan, sabar dalam kesulitan, serta berbelas kasih kepada yang putus asa dan tak berdaya, kebenaran dan kuasa Injil akan mereka alami dalam hidup mereka.
Yesus meyakinkan kita bahwa kita tidak perlu takut pada musuh kita. Yesus akan memberi kita anugerah, kekuatan, dan kebijaksanaan yang cukup untuk menghadapi cobaan apa pun dan untuk menjawab tantangan apa pun terhadap iman kita. Kita mohon kekuatan dari Tuhan supaya kita tetap bertahan dalam iman meski mengalami tantangan dan penganiayaan serta tetap setia menjadi saksi kebenaran dan sukacita Injil. Yang bertahan dalam iman akan Yesus akan memperoleh hidup.
(RP. Silvester Nusa, CSsR – Dosen Universitas Katolik Weetebula, NTT)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Anak-anak yang menderita
Kita berdoa untuk anak-anak yang menderita, terutama tuna wisma, yatim piatu, dan korban perang; semoga mereka mendapat jaminan untuk memperoleh pendidikan dan kesempatan merasakan kehangatan kekeluargaan.
Ujud Gereja Indonesia: Mengenang mereka yang meninggal karena Covid-19
Kita berdoa untuk mereka yang meninggal karena Covid 19, semoga Tuhan menganugerahkan belas kasih-Nya pada mereka, dan arwah mereka beristirahat dalam ketentraman kekal.
Amin