Baptis TUHAN

Renungan Harian Misioner
Senin, 09 Januari 2023
Pesta Pembaptisan TUHAN

Yes. 42:1-4,6-7; Mzm. 29:1a-2,3ac-4.3b,9b-10; Kis. 10:34-38; Mat. 3:13-17

Sang Putra seutuhnya mau menyatu dengan manusia,- yaitu manusia yang mau ditebus-Nya dari dosa. Oleh sebab itu, Filippi 2: 1-11 MENGAJAK UMAT memiliki hati seperti Tuhan Yesus, yaitu mengosongkan diri, karena dosa membuat manusia menjadi kosong dari rahmat, walau sebelumnya diciptakan dengan kepenuhan-Nya. Kesediaan Sang Putra untuk menyelami kehidupan manusia pendosa itu berupa kerelaannya masuk dalam “darah dan daging” seperti setiap manusia; lalu juga merasakan panas-dinginnya kemanusiaan.

Refleksi: sejauh manakah kita menyadari Penciptaan Allah dalam kodrat kita?

Bacaan I: Yes. 42:1-4.6-7: menggambarkan, bagaimanakah Sang Putra hadir dalam anak Yusuf dari Nasaret, yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis: Roh Kudus menjadi saksi-Nya. Dengan demikian, sesungguhnya ingin dipaparkan kepada orang yang mempunyai kiblat rohani di sekitar Yohanes, bahwa sejak dini Allah Bapa ingin memperkenalkan Sang Putra: suatu perwahyuan, yang tidak begitu saja ditangkap oleh orang (bahkan oleh Yohanes pula).

Refleksi kita: apakah kita langsung menangkap iman? Mohonlah Roh-Nya, agar diberi iman-Nya.

BACAAN INJIL: Markus 2:23-28: Menurut para penulis Injil, semestinya perwahyuan waktu Yohanes Pembaptis dapatlah membukakan arti sebenarnya dari Guru dari Nasaret itu. Namun, sampai lama, belum juga orang menangkap pesan Tuhan mengenai pribadi Mesias, yang diutus untuk mewartakan Kerahiman Allah Bapa. Namun Allah Bapa dan Allah Putra tetap saja berkehendak mewahyukan penebusan dosa manusia, menerobos kekerasan hati dan kekebalan budi manusia. Nantinya, mukjizat dan keramahan Sang Guru diberikan; namun tetap saja sulit untuk memasuki hati para murid. Bahkan, murid yang terdekat sekalipun, yaitu peserta dari 12 Rasul itu, juga tidak seluruhnya mengerti. Dalam pada itu, hati Allah tetap mencurahkan cintakasih-Nya kepada manusia, dan sampai Golgota nanti bermurah hati tanpa henti. Wafat Kristus melimpahkan Hati Yesus: Paskah jadi karunia besar sepenuhnya.

Refleksi kita: sejauh manakah kita membuka diri pada Pewartaan Sabda. Marilah Berdoa: “Mohon iman.”

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal:Para pendidik – Kita berdoa untuk para pendidik, semoga mereka menjadi saksi yang dapat dipercaya, mengajarkan persaudaraan daripada kompetisi dan membantu mereka yang paling muda dan rentan.

Ujud Gereja Indonesia:Optimisme dan harapan – Kita berdoa, semoga tahun baru menjadi saat rahmat, yang mendorong kita untuk optimis, percaya dan berharap, bahwa Roh Tuhan akan menuntun dan membuka mata kita untuk bisa melihat kesempatan, peluang dan jalan keluar dalam pelbagai kesulitan, masalah dan tantangan yang harus kita hadapi.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s