Renungan Harian Misioner
Kamis, 12 Januari 2023
P. S. Hilda
Ibr. 3:7-14 ; Mzm. 95:6-7, 8-9, 10-11; Mrk. 1:40-45
Misi: Membangun kesadaran dan kesetiaan iman bahwa kasih dan berkat Allah akan menghantar setiap orang menuju pembebasan, pelepasan dan pemulihan.
Lantunan Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk menyadari bahwa Tuhan tidak pernah mengesampingkan gerak kesetiaan serta denyutan iman kita. Setiap pijak kesetiaan dan detak iman kita akan membawa kita pada penyembuhan, pemulihan dan keselamatan.
Sesama sahabat misioner yang terkasih. Melalui Bacaan Pertama hari ini, Rasul Paulus sang rasul pasca kebangkitan Kristus mengemukakan sebuah pernyataan iman yang sangat penting yakni jangan keras hati, jangan menguji Allah, jangan sesat hati. Rasul Paulus mengingatkan agar komunitas beriman di Ibrani harus waspada dan jangan memelihara hati yang jahat apalagi murtad dari Allah. Jemaat Ibrani hendaknya melihat berkat Allah bagi Israel telah menghantar mereka bebas dari perbudakan Mesir. Namun bangsa Israel menunjukkan sikap hati yang membatu, jahat, dan murtad dari Allah. Mereka keluar dari rancangan Allah dan tidak setia bahkan lupa akan berkat Allah yang telah membebaskan mereka dari penindasan Mesir.
Kisah berbanding terbalik ditampilkan injil Markus hari ini. Orang kusta merindukan kehidupan, ia menunjukkan kepercayaannya akan kemampuan Yesus yang luar biasa, yang mampu membawa pertolongan. Sikap iman si kusta ditunjukkan melalui gerakan mendatangi Yesus, berlutut di hadapan Yesus sembari memohon pertolongan-Nya. Pernyataan kepercayaan si kusta kepada Yesus terungkap melalui kata-katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Yesus menanggapi gerak iman si kusta melalui belas kasihan-Nya. Tindakan Yesus mengulurkan tangan-Nya sambil menjamah si kusta merupakan reaksi cinta dan berkat berlimpah bagi si kusta. Perkataan Yesus, “Aku mau, jadilah Engkau tahir” merupakan seruan keselamatan untuk menanggapi iman si kusta. Yesus tidak saja berhenti dengan seruan itu, melainkan meminta si kusta yang telah mengalami kesembuhan agar bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan melalui persembahan yang harus di berikan sesuai hukum Musa.
Sesama sahabat misioner yang terkasih. Dalam ziarah iman kita di dunia yang semakin gersang oleh kesombongan dan kejahatan, kita sering kali keluar dari rancangan dan rencana Tuhan. Kita merasa bosan dengan perjalanan iman kita. Tidak jarang kita lupa kepada berkat dan kasih Tuhan yang telah membawa kita keluar dari berbagai himpitan persoalan. Hati kita membatu, kita semakin di himpit kejahatan bahkan kepercayaan kita kepada Allah semakin susut. Kita lupa menata kesetian kita kepada Allah.
Sesama sahabat misioner yang terkasih. Kisah si kusta yang datang kepada Yesus untuk memperoleh kesembuhan merupakan suatu pelajaran iman bagi kita. Dalam setiap pertarungan hidup kita, hendaknya kita berlari kepada Tuhan, bersujud di hadapan-Nya, membawa kesulitan dan persoalan kita sembari berseru: Tuhan jika Engkau mau, Engkau dapat menghantar aku keluar dari berbagai himpitan persoalanku.
Kita percaya bahwa Tuhan pasti menolong dan membawa kita keluar dari kesulitan kita agar kita boleh mengalami pemuliahan dan keselamatan. Kepercayaan kita kepada Tuhan yang bersedia menyelamatan kita dialaskan pada dua pijakan yakni kasih Tuhah yang tanpa syarat dan kesetiaan kita pada kuasa Tuhan.
Para sahabat misioner yang terkasih, marilah kita bersyukur kepada Tuhan dengan mempersembahkan segala perjuangan hidup kita sebagai tanda ketaatan kita pada Tuhan yang menyelamatkan.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal:Para pendidik – Kita berdoa untuk para pendidik, semoga mereka menjadi saksi yang dapat dipercaya, mengajarkan persaudaraan daripada kompetisi dan membantu mereka yang paling muda dan rentan.
Ujud Gereja Indonesia:Optimisme dan harapan – Kita berdoa, semoga tahun baru menjadi saat rahmat, yang mendorong kita untuk optimis, percaya dan berharap, bahwa Roh Tuhan akan menuntun dan membuka mata kita untuk bisa melihat kesempatan, peluang dan jalan keluar dalam pelbagai kesulitan, masalah dan tantangan yang harus kita hadapi.
Amin