Renungan Harian Misioner
Selasa Pekan Biasa VI, 14 Februari 2023
P. S. Sirilius dan Metodius
Kej. 6:5-8,7:1-5,10; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Mrk. 8:14-21; atau dr RUybs
Pembaca RenHar KKI yang terkasih: Shalom!
Memasuki paruh kedua bulan Februari ini, kita menyatukan diri dengan Gereja Semesta untuk merayakan Peringatan Wajib Santo Sirilus dan Metodius. Firman Tuhan yang menjadi pedoman untuk Ziarah Hidup kita dalam Bacaan Pertama mengingatkan kita tentang dosa dan kejahatan yang menguasai hidup manusia dan akibat yang ditimbulkannya. Selanjutnya Pemazmur mengangkat Doa Permohonan kepada Tuhan, supaya memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera. Tuhan kita Yesus Kristus di dalam Injil mengingatkan para murid-Nya supaya berhati-hati terhadap “ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Dari tokoh-tokoh yang dihadirkan melalui bacaan-bacaan tersebut di atas, kita menemukan pesan-pesan berikut untuk kita terapkan di dalam kehidupan kita!
Syarat untuk dapat hidup dalam damai sejahtera!
Refrein dalam Mazmur Tanggapan kita hari ini menegaskan tentang Damai Sejahtera, sebagai BERKAT yang dimintakan kepada Tuhan melalui Doa Sang Pemazmur itu sendiri. Ujud Doa Pemazmur tersebut disampaikan untuk kepentingan manusia. Dan supaya permohonan tersebut berkenan kepada Tuhan Allah, maka dari pihak manusia dituntut adanya cara hidup yang hormat dan takwa kepada Tuhan, dan supaya ibadah dan kekudusan menjadi bagian dari kehidupan umat Allah!
Pengalaman & Cara Hidup Nuh
Dari Bacaan Pertama (Kejadian 6:5-8; 7:1-5. 10.) rekomendasi untuk hidup di dalam damai sejahtera itu dihadirkan Tuhan melalui orang kudus-Nya, yakni Nuh bersama keluarganya. Ditegaskan bahwa, “kejahatan manusia di bumi semakin besar, dan kecenderungan mereka selalu membuahkan kejahatan semata-mata… Tetapi Nuh mendapat kasih-karunia Tuhan, karena cara hidupnya yang benar di mata Tuhan” (Kejadian 6:5.8).
Ragi Orang Farisi & Ragi Herodes
Damai sejahtera yang didapatkan Nuh sekeluarga dari belas kasih Tuhan, ternyata tidak berlaku, baik bagi orang-orang yang sezaman dengan Nuh maupun kelompok orang-orang tertentu di zaman Yesus, yakni orang-orang Farisi dan Herodes. Tuhan kita Yesus Kristus mengingatkan para murid-Nya dengan menyebutkan orang-orang ini secara langsung. Kata-Nya, “Berjaga-jaga dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes” (Markus 8:15).
Tentang Herodes, informasi Injil menunjukkan bahwa dia cacat dalam kehidupan moral perkawinan dengan mengambil Herodias, istri Filipus saudaranya, menjadi istrinya. Dan ketika cara hidup dan perkawinannya yang melawan Allah itu dikritik oleh Yohanes Pembaptis, Herodes malah membunuh ‘Sang Penunjuk Jalan bagi Tuhan’ tersebut (Bdk. Matius 14:1-12).
Sementara tentang orang-orang Farisi, kita menemukan bahwa mereka dikritik oleh Tuhan kita Yesus Kristus, karena lebih mengutamakan adat-istiadat nenek-moyang mereka dari pada mengikuti perintah Allah (Bdk. Matius 15:1-20; Markus 7:1-23).
Demikian, dengan penghayatan kehidupan perkawinan dan keluarga yang cacat secara moral, seperti kasus Herodes & Herodias itu, dan berikut menempatkan perintah Allah lebih rendah dari pada adat-istiadat manusia, serta cara hidup yang sama sekali tidak memberi ruang bagi Allah dan hukum-hukumnya seperti di zaman Nuh, orang-orang gagal untuk hidup di dalam damai sejahtera! Karena itu, semoga kita hidup seperti Nuh, yang dengan segenap keluarganya: taat setia kepada Tuhan Allah dan memperoleh hidup di dalam kasih dan karunia Allah! Amin. (Pusat Spiritualitas Maria Bunda Karmel, Pematang Siantar, 12 Februari 2023 – RMG).
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gereja-gereja paroki – Kita berdoa semoga Gereja-Gereja paroki mengutamakan persatuan dan persaudaraan, serta berkembang menjadi komunitas orang beriman. Semoga Gereja juga terbuka bagi mereka yang paling membutuhkan bantuan.
Ujud Gereja Indonesia: Pemulihan ekonomi – Kita berdoa, semoga pemerintah dan semua elemen masyarakat saling bahu membahu dalam mengambil langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga dampaknya segera nyata dan terasa bagi kesejahteraan rakyat, lebih-lebih kalangan yang miskin dan berkekurangan.
Amin