Renungan Harian Misioner
HARI MINGGU PRAPASKAH I, 26 Februari 2023
Kej. 2:7-9; 3:1-7; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; Rm. 5:12-19 (panjang) atau Rm. 5:12,17-19 (singkat); Mat. 4:1-11
Bacaan Injil pada Hari Minggu Prapaskah I berkisah mengenai Yesus yang berpuasa dan dicobai Iblis. Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan, Dia dipimpin oleh Roh Allah untuk menyingkir ke padang gurun Yudea yang luas, yang sebagian besar tidak dapat dihuni dan penuh bahaya. Bahaya panas terik di siang hari dan dingin ekstrem di malam hari, bahaya binatang buas dan kalajengking, ditambah kekurangan makanan dan kelangkaan air. Matius, Markus, dan Lukas memberitahu kita dalam kisah Injil mereka bahwa Yesus dipimpin oleh Roh Kudus ke padang gurun. Markus menyatakannya dengan sangat tegas: “Segera sesudah itu Roh Dia ke padang gurun” (Markus 1:12). Yesus dibawa ke padang gurun selama 40 hari tanpa makanan dan sedikit tempat berlindung. Dia tidak memiliki apa pun untuk menopang diri-Nya sendiri di padang belantara yang tandus ini, kecuali apa yang akan disediakan Bapa bagi-Nya selama empat puluh hari doa dan puasa-Nya. Yesus ditinggalkan sendirian di lingkungan yang keras, bergumul dengan godaan untuk mencari jalan yang mudah atau nyaman yang akan menghindari rasa sakit dan kesulitan, penghinaan dan penolakan, penderitaan dan kematian di kayu salib. Namun, Yesus menang atas godaan iblis dan kuasa maut.
Di mana Yesus menemukan kekuatan untuk bertahan dari kondisi keras padang pasir dan bujukan si penggoda? Yesus “makan” dari Firman Tuhan dan menemukan kekuatan dalam melakukan kehendak Bapa-Nya. Yesus mengalahkan dosa bukan dengan usaha manusiawi-Nya sendiri tetapi dengan kasih karunia dan kekuatan yang diberikan Bapa kepada-Nya. Dia harus meninggalkan kehendak-Nya demi kehendak Bapa-Nya. Ketaatan-Nya pada kehendak Bapa-Nya dan kesediaan-Nya untuk memikul salib membalikkan kutukan ketidaktaatan Adam. Kemenangan-Nya atas dosa dan kematian memenangkan bagi kita tidak hanya pengampunan atas dosa-dosa kita tetapi juga mengangkat kita sebagai putra dan putri Allah.
Setan pasti akan mencobai kita dan dia akan mencoba yang terbaik untuk membuat kita memilih kehendak kita daripada kehendak Tuhan. Jika dia tidak dapat membuat kita meninggalkan iman atau dosa kita secara fana, dia kemudian akan mencoba membuat kita membuat pilihan yang akan membawa kita, sedikit demi sedikit, menjauh dari apa yang Tuhan inginkan bagi kita. Bagaimana kita dapat mengatasi kebohongan dan godaan Setan? Yesus menemukan kekuatan untuk menang dalam Firman Bapa-Nya. Yesus mengundang kita di masa Prapaskah ini untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menjadikan Sabda Tuhan sebagai pedoman hidup kita. Kita tidak dapat mengatasi pencobaan ketika kita mengabaikan Firman Allah karena Firman Allah adalah senjata yang benar dan ampuh bagi kita.
Masa Prapaskah adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk memperbarui perjuangan kita melawan kejahatan melalui doa, puasa dan sedekah. Dalam pertarungan ini, kita tidak sendirian karena Yesus bersama kita. Dia memberitahu kita bahwa Dia juga dicobai tetapi Dia menang. Kemenangan-Nya atas cobaan iblis bukan dengan mengandalkan kekuatan-Nya sendiri, melainkan dengan mengandalkan Firman Bapa-Nya. Kita juga bisa menang dalam pencobaan kita sendiri dengan Firman Tuhan. Masa Prapaskah ini adalah masa mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada kita di dalam Kitab Suci. Marilah kita menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup kita dan segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup ini. Kita tidak dapat mengatasi pencobaan dan godaan tanpa bantuan kekuatan dari Firman Tuhan.
(RP. Silvester Nusa, CSsR – Dosen Universitas Katolik Weetebula, NTT)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gereja-gereja paroki – Kita berdoa semoga Gereja-Gereja paroki mengutamakan persatuan dan persaudaraan, serta berkembang menjadi komunitas orang beriman. Semoga Gereja juga terbuka bagi mereka yang paling membutuhkan bantuan.
Ujud Gereja Indonesia: Pemulihan ekonomi – Kita berdoa, semoga pemerintah dan semua elemen masyarakat saling bahu membahu dalam mengambil langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga dampaknya segera nyata dan terasa bagi kesejahteraan rakyat, lebih-lebih kalangan yang miskin dan berkekurangan.
Amin
seorang katolik yang baik menjadi pedoman pada Injil perjanjian yang di anugerah kepada gembala yang kelak menjadi pewarta sabda TUHAN, BERSAMA BUNDA MARIA, PARA KUDUS SERTA PENGHUNI SURGAWI
SukaSuka