Renungan Harian Misioner
Selasa Pekan Prapaskah I, 28 Februari 2023
P. S. Antonia
Yes. 55:10-11; Mzm. 34:4-5,6-7,16-17,18-19; Mat. 6:7-15
Pembaca RenHar KKI yang terkasih: SHALOM! Bacaan kita pada akhir Bulan Februari 2023 ini, mengingatkan kita pertama-tama tentang Firman Tuhan sebagai pelaksana kehendak Allah di satu sisi, tetapi manusia juga adalah pelaksana kehendak Allah, ketika Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami kepada para murid-Nya.
Sang Firman sebagai Pelaksana Kehendak Allah
Dalam Bacaan Pertama, Nabi Yesaya menegaskan tentang Firman Tuhan yang penuh kuasa, termasuk di antaranya melaksanakan kehendak Allah tanpa gagal (Yesaya 55:11).
Firman Allah yang menjadi pelaksana kehendak Allah ini berkuasa untuk menciptakan dan memberi hidup, bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada bumi dan tetumbuhan yang tumbuh di atasnya (Yesaya 55:10).
Kehendak Allah yang dilaksanakan oleh Firman-Nya ini, dalam Mazmur Tanggapan muncul dalam wujud “kuasa untuk melindungi dan membebaskan,” dan kuasa itu tersedia terutama untuk orang-orang benar (Mazmur 34:4-5.6-7.16-17.18-19). Dengan demikian lengkaplah kehendak Allah ini untuk manusia dan seluruh ciptaan: pertama-tama menciptakan dan memberi hidup, dan kemudian ketika hidup itu terganggu oleh berbagai hal negatif seperti dosa dan kemalangan, maka kehendak Allah itu muncul dalam bentuk pemulihan dan pembebasan!
Kepentingan Allah dan kepentingan manusia
Kehendak Allah di dalam Doa Bapa Kami merupakan salah satu dari tiga kepentingan Allah, selain Nama-Nya yang harus dimuliakan dan Kerajaan-Nya yang harus didatangkan atau dihadirkan, dan kemudian kehendak-Nya harus dijadikan atau diwujudkan (Matius 6:9-10).
Selain ketiga kepentingan Allah tersebut di atas, ada juga kehendak Allah yang terkait dengan kepentingan manusia, yakni rezeki yang perlu selalu dimintakan dari Tuhan, pengampunan yang juga harus selalu dimintakan kepada Tuhan, dan kejahatan yang harus dihindarkan dari kehidupan manusia (Matius 6:11-13).
Dalam mewujudkan kepentingan Allah dan kepentingan manusia ini, relasi dengan Allah dan relasi dengan sesama harus dijaga dan diwujudkan secara seimbang (Matius 6:14-15). Relasi itu sedemikian erat kaitannya, terutama dalam hal pengampunan, yakni jikalau seseorang tidak mengampuni sesamanya, maka diapun tidak akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan (Matius 6:14-15). Karena itu, sepanjang Masa Persiapan Paskah ini, marilah kita merawat dan menjaga relasi kita sebaik-baiknya, bait relasi yang menghubungkan kita dengan Allah, maupun relasi yang menyatukan kita dengan sesama manusia. Kita mohon kekuatan Tuhan Allah dan kehendak-Nya, untuk memampukan kita menghayati kedua tingkat relasi ini secara seimbang. Amin (PMG).
(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Gereja-gereja paroki – Kita berdoa semoga Gereja-Gereja paroki mengutamakan persatuan dan persaudaraan, serta berkembang menjadi komunitas orang beriman. Semoga Gereja juga terbuka bagi mereka yang paling membutuhkan bantuan.
Ujud Gereja Indonesia: Pemulihan ekonomi – Kita berdoa, semoga pemerintah dan semua elemen masyarakat saling bahu membahu dalam mengambil langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga dampaknya segera nyata dan terasa bagi kesejahteraan rakyat, lebih-lebih kalangan yang miskin dan berkekurangan.
Amin