Kita Ini Abu dan Akan Kembali Menjadi Abu

Renungan Harian Misioner
Selasa Pekan Prapaskah II, 07 Maret 2023
P. S. Perpetua & Felicitas

Yes 1:10.16-20; Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; Mat 23:1-12

Bangsa Yahudi merupakan bangsa yang sangat mengenal sejarahnya. Dalam hal keagamaan, mereka percaya bahwa Allah memberikan Hukum kepada Musa. Musa meneruskannya kepada Yosua. Yosua meneruskannya kepada para Tua-Tua, yang kemudian meneruskannya kepada para Nabi dan akhirnya kepada para Ahli Taurat dan kaum Farisi. Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan bahwa mereka telah menduduki kursi Musa. Merekalah yang akhirnya bertanggung jawab atas hidup keagamaan orang Israel.

Namun apa yang terjadi? Mereka menerjemahkan kesepuluh perintah Allah dengan begitu banyak aturan yang membuat hidup keagamaan mereka menjadi semakin berat. Mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Mereka melakukan pekerjaan hanya bermaksud supaya dilihat orang. Apa yang dikatakan Origens, seorang pujangga Gereja abad pertama, kiranya dapat menjadi bahan refleksi untuk kita semua bahwa roh yang sama tidak hanya terdapat pada para ahli Taurat dan kaum Farisi, melainkan juga terdapat pada kita semua saat sekarang ini.

Kepada orang banyak dan para murid-Nya, Yesus mengajarkan satu hal yang sangat mendasar: “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Yesus adalah sebuah teladan. Ia tidak hanya berbicara tetapi telah melakukannya. Ia membasuh kaki pada murid. Ia sendiri menyerahkan nyawa-Nya sampai mati di kayu salib. Karena itu pelayanan mempunyai nilai yang tinggi di dalam Kerajaan Allah. Pelayanan bukan lagi perkerjaan manusia, melainkan pekerjaan Allah sendiri: “Aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.”

Masa Prapaskah adalah masa pertobatan. Pada hari, yang disebut dengan Rabu Abu, dahi kita diolesi dengan abu. Pada saat yang sama, kita telah mendengar kata-kata ini: “Ingatlah, engkau ini abu dan akan kembali kepada abu”. Dengan tanda abu di dahi, kita disadarkan bahwa hidup itu fana dan bahwa mengejar kemuliaan duniawi hanyalah usaha untuk menjaring angin. Dengan tanda yang sama kita memulai masa ziarah rohani kita dengan lebih banyak melayani, melakukan olah tapa, mati raga dan mempertebal iman kita agar menjadi serupa Kristus.

Masa Prapaskah juga merupakan masa di mana Allah menunjukkan diri sebagai yang Maharahim. Ia menaruh janji yang sangat indah bagi kita: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Akhirnya, inilah saatnya kita percaya bahwa kerahiman merupakan tindakan tertinggi kasih Allah dalam menjumpai umat-Nya.

(RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal:Para korban pelecehan – Kita berdoa untuk mereka yang menjadi korban tindak pelecehan kekerasan oleh anggota-anggota Gereja, semoga mereka mendapatkan bantuan konkret dari dalam Gereja sendiri atas kesakitan dan penderitaannya.

Ujud Gereja Indonesia: Menggereja dengan perjumpaan – Kita berdoa, semoga warga gereja bangkit untuk hadir dan aktif secara fisik dalam ibadat-ibadat gerejani dan perayaan Ekaristi, sehingga hidup menggereja dapat dihayati sebagai perjumpaan, kehadiran, dan persaudaraan sosial yang nyata.

Amin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s